Zakat profesi adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang memiliki penghasilan dari profesi atau pekerjaan yang dilakukannya. Kewajiban membayar zakat profesi ini bertujuan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan dan sebagai salah satu bentuk ibadah kepada Allah SWT. Jadi, jika kamu seorang muslim, sudah seharusnya mengetahui bagaimana menghitung zakat profesi.
Bagi kamu yang ingin membayar zakat profesi, kamu harus menghitungnya dengan benar. Hal ini dilakukan agar zakat yang kamu bayarkan sesuai dengan ketentuan syariah Islam. Kamu pasti tidak mau kan uang yang telah kamu keluarkan malah terbuang sia-sia? Jadi, simak cara hitung zakat profesi berikut ini dan praktikan sendiri di rumah!
Apa Itu Zakat Profesi?
Sebelum ke pembahasan inti, kamu perlu tahu dulu mengenai definisinya terlebih dahulu. Zakat profesi adalah zakat yang dikenakan pada penghasilan yang diperoleh dari profesi atau pekerjaan. Zakat profesi ini merupakan zakat yang harus dikeluarkan oleh seseorang yang memiliki penghasilan dari pekerjaan atau usaha. Zakat profesi harus dikeluarkan setiap tahun pada saat penentuan harta yang wajib dizakati.
Siapa yang Wajib Membayar Zakat Profesi?
Seorang muslim yang memiliki penghasilan dari pekerjaan atau usaha wajib membayar zakat profesi. Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi seseorang untuk wajib membayar zakat profesi, yaitu kamu harus berprofesi atau bekerja, penghasilanmu mencapai nisab zakat, penghasilanmu sudah mencapai 1 tahun dalam kalender hijriyah, dan pastinya merupakan seorang muslim.
Baca Juga: Menabung di Bank Konvensional dan Syariah Apa Perbedaannya?
Bagaimana Cara Menghitung Zakat Profesi?
Jika membahasa yang berkaitan dengan angka-angka dan perhitungan, beberapa orang pasti akan menganggapnya menjadi hal rumit, padahal tidak semuanya seperti itu, contohnya zakat profesi ini. Langsung saja, agar kamu dapat menghitung zakat profesi dengan benar, kamu perlu mengikuti beberapa tahapan berikut ini:
1. Hitung Penghasilan Bersih
Sebelum menghitung zakat profesi, kamu perlu mengetahui penghasilan bersih kamu. Penghasilan bersih adalah jumlah pendapatan kamu dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan selama 1 tahun. Biaya-biaya tersebut bisa berupa pajak, biaya transportasi, biaya makan, dan biaya-biaya lainnya. Untuk menghitung penghasilan bersih, kamu bisa menggunakan rumus Penghasilan Bersih = Penghasilan Bruto - Biaya Hidup. Contoh:
- Penghasilan Bruto kamu selama satu tahun adalah Rp100.000.000;
- Biaya hidup yang kamu keluarkan selama satu tahun adalah Rp50.000.000;
- Maka, penghasilan bersih kamu adalah Rp50.000.000.
2. Tentukan Nisab Zakat
Nisab zakat profesi adalah batas minimal jumlah penghasilan yang harus dicapai sebelum seseorang wajib membayar zakat profesi. Saat ini, nisab zakat profesi sebesar 5.2 troy ons emas atau setara dengan Rp4.137.600 (berdasarkan kurs 1 troy ons emas = Rp4.641.000). Jika penghasilanmu sudah mencapai nisab, maka kamu wajib membayar zakat profesi.
3. Hitung Jumlah Zakat Profesi
Setelah kamu mengetahui penghasilan bersih dan nisab zakat profesi, langkah selanjutnya adalah menghitung jumlah zakat profesi yang harus kamu bayarkan. Untuk menghitung jumlah zakat profesi, kamu akan melibatkan penghasilan bersih, jadi sangat penting untuk kamu memahami cara di poin 1 tadi. Perhitungan zakat profesi bisa menggunakan rumus: Jumlah Zakat Profesi = 2,5% x Penghasilan Bersih.
Contoh Perhitungan Zakat Profesi
Pada kenyataannya, selalu ada hal-hal yang diluar perkiraan terjadi. Ketika kamu akan menghitung zakat untuk profsi, kamu akan menemukan 2 kejadian umum, yaitu penghasilan di bawah nisab dan yang di atas nisab. Perhitungan keduanya itu berbeda. Berikut ini adalah contoh perhitungan zakat profesi jika kamu memiliki penghasilan yang di atas dan di bawah nisab:
- Penghasilan di Bawah Nisab: Misalnya, kamu memiliki penghasilan bersih Rp20.000.000 dalam setahun. Nisab zakat profesi pada tahun ini adalah Rp24.500.000. Karena penghasilanmu di bawah nisab, maka kamu tidak wajib membayar zakat profesi.
- Penghasilan Melebihi Nisab: Misalnya, kamu memiliki penghasilan bersih Rp30.000.000 dalam setahun. Nisab zakat profesi pada tahun ini adalah Rp24.500.000. Maka, kamu wajib membayar zakat profesi sebesar Rp750.000 (2,5% x Rp30.000.000).
Kapan dan Bagaimana Membayar Zakat Profesi?
Setelah kamu mengetahui cara menghitung zakat profesi dengan benar, selanjutnya kamu harus mengetahui kapan dan bagaimana membayarnya. Jangan sampai nominal yang kamu persiapkan sudah benar, namun kamu memberikannya di waktu dan tempat yang salah, sehingga manfaatnya tidak tersampaikan dengan baik. Berikut penjelasan terkait waktu dan cara bayar zakat profesi.
Waktu Pembayaran Zakat Profesi
Waktu pembayaran zakat profesi dapat dilakukan setiap saat, tidak harus pada bulan tertentu seperti zakat fitrah. Namun, sebaiknya zakat profesi dibayarkan secara berkala setiap bulannya atau setiap kali kamu menerima penghasilan. Dengan cara ini, kamu dapat menjaga kebersihan harta kamu dan membantu meningkatkan kesejahteraan umat.
Cara Membayar Zakat Profesi
Kamu dapat memberikan zakat profesi secara langsung kepada penerima zakat (mustahik). Penerima zakat dapat berupa fakir miskin, orang yang berhak menerima zakat, dan lain-lain. Cara ini dapat membuatmu merasa lebih dekat dengan mustahik, dan memberikan kebahagiaan bagi mereka.
Jika kamu tidak ingin memberikan zakat profesi secara langsung kepada mustahik, kamu dapat memilih untuk membayar melalui lembaga zakat. Lembaga zakat ini akan menyalurkan zakat kamu kepada mustahik yang membutuhkan. Sebelum memilih lembaga zakat, pastikan bahwa lembaga tersebut terpercaya dan memiliki akuntabilitas yang baik.
Cara terakhir yang dapat kamu lakukan adalah membayar zakat profesi melalui rekening bank. Kamu dapat mentransfer zakat profesi kamu ke rekening bank lembaga zakat atau langsung ke rekening mustahik. Pastikan kamu melakukan transfer ke rekening yang benar dan terpercaya.
Baca Juga: Bayar Utang Puasa dengan Uang, Bisa? Begini Cara Hitung Fidyah
Jangan Lupa Bayar Kewajiban Zakat Profesimu!
Dengan membayar zakat profesi secara benar, kamu bisa memenuhi kewajiban sebagai seorang Muslim. Jangan lupa untuk selalu memperbaharui perhitungan zakat profesi setiap tahunnya, karena perubahan penghasilan dan nisab bisa mempengaruhi jumlah zakat yang harus dibayar. Jika kamu memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang cara menghitung zakat profesi atau masalah keuangan lainnya, jangan ragu untuk menghubungi ExpertDuck melalui fitur Konsultasi Gratis.
Silahkan tinggalkan kesan dan opini Anda terhadap produk ini!