Apakah kamu memiliki bisnis atau sedang merintis usaha? Jika iya, maka kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah laba dan rugi. Laba dan rugi merupakan dua hal yang sangat penting dalam dunia bisnis, karena kedua hal ini dapat menentukan apakah bisnismu menguntungkan atau merugi.

Dalam artikel MoneyDuck kali ini, kami akan membahas tentang cara menghitung laba dan rugi dengan mudah, juga tips-tips bagaimana dalam menghitungya. Jangan lewatkan informasi yang akan kami berikan ini, karena dapat membantu kamu dalam mengelola bisnismu menjadi lebih baik lagi.

Apa itu Laba dan Rugi?

Pengertian Laba Rugi

Sebelum membahas lebih lanjut tentang cara menghitung rugi dan laba dalam bisnis, ada baiknya kamu memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan laba dan rugi. Definisi keduanya berbeda, bahkan bisa dikatakan bertolak belakang. Berikut definisi singkat laba dan rugi!

Baca Juga: 10 Ide Usaha Rumahan Kreatif untuk Wujudkan Impian Berbisnis

Definisi Laba

Laba adalah keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan atau bisnis setelah dihitung dengan pendapatan dan biaya yang dikeluarkan selama suatu periode. Laba dapat dihitung dalam jangka pendek atau jangka panjang, tergantung pada tujuan dari perusahaan atau bisnis itu sendiri.

Definisi Rugi

Sedangkan rugi adalah kerugian yang diperoleh oleh perusahaan atau bisnis setelah dihitung dengan pendapatan dan biaya yang dikeluarkan selama suatu periode. Rugi terjadi ketika biaya yang dikeluarkan lebih besar daripada pendapatan yang diperoleh.

Mengapa Menghitung Laba dan Rugi Penting?

Mengapa Menghitung Laba dan Rugi Penting?

Menghitung laba dan rugi sangat penting dilakukan oleh setiap perusahaan atau bisnis, karena dapat memberikan gambaran tentang kondisi keuangan perusahaan atau bisnis tersebut. Beberapa manfaat dari menghitung laba dan rugi adalah sebagai berikut:

  • Mengetahui kondisi keuangan bisnis: Dengan menghitung laba dan rugi, kamu dapat mengetahui kondisi keuangan bisnismu, apakah mengalami keuntungan atau kerugian.
  • Mengambil keputusan yang tepat: Hasil laba dan rugi yang diperoleh dapat membantu kamu dalam mengambil keputusan yang tepat untuk bisnismu ke depan.
  • Memprediksi kinerja bisnis: Dengan menghitung laba dan rugi secara berkala, kamu dapat memprediksi kinerja bisnismu ke depan dan membuat strategi yang tepat untuk meningkatkan keuntungan.

Rumus Dasar Menghitung Laba dan Rugi

Rumus Laba Rugi

Pada setiap rumus, pasti terdiri dari beberapa variabel, hal tersebut juga berlaku pada rumus menghitung laba dan rugi. Ada beberapa komponen yang harus disertakan saat menghitung rugi dan laba. Berikut ini adalah rumus komponen-komponen dari rumus rugi dan laba yang harus kamu ketahui!

Pendapatan

Pendapatan merupakan jumlah uang yang diperoleh oleh perusahaan atau bisnis dari penjualan produk atau jasa selama periode tertentu, bisa per bulan, per 1/2 tahun, hingga per tahun. Pendapatan dapat berasal dari penjualan produk atau jasa, sewa, bunga, dan lain sebagainya.

Harga Pokok Penjualan (HPP)

Harga pokok penjualan (HPP) adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk atau jasa yang dijual. HPP biasanya meliputi biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik. HPP dapat dihitung dengan rumus, HPP = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja + Overhead Pabrik

Ketiga unsur tersebut harus diketahui dengan jelas untuk bisa menghitung HPP dengan akurat. Biaya bahan baku meliputi biaya pembelian bahan baku, biaya pengiriman, dan biaya penyimpanan. Biaya tenaga kerja meliputi gaji karyawan yang terlibat langsung dalam produksi. Overhead pabrik meliputi biaya-biaya produksi yang tidak dapat didistribusikan secara langsung pada satu produk atau pesanan, seperti biaya listrik, biaya bahan bakar, dan biaya sewa pabrik.

Setelah HPP diketahui, perusahaan dapat menghitung laba kotor dengan cara mengurangkan HPP dari pendapatan. Jika pendapatan lebih besar dari HPP, maka perusahaan menghasilkan laba kotor. Namun jika HPP lebih besar dari pendapatan, maka perusahaan mengalami rugi kotor.

Laba Kotor

Laba kotor adalah selisih antara pendapatan dan HPP. Laba kotor menunjukkan seberapa efektif perusahaan dalam mengelola biaya produksi. Semakin kecil selisih antara pendapatan dan HPP, semakin efektif perusahaan dalam mengelola biaya produksi. Laba kotor dapat dihitung dengan rumus, Laba Kotor = Pendapatan - Harga Pokok Penjualan. Berikut contohnya:

  • Pendapatan perusahaan = Rp100.000.000;
  • HPP = 70.000.000;
  • Laba kotor = Rp100.000.000 - Rp70.000.000 = Rp30.000.000

Beban-Beban Usaha

Beban-beban usaha adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengelola dan menjalankan perusahaan, seperti biaya sewa kantor, biaya gaji pegawai yang tidak terlibat langsung dalam produksi, biaya iklan, dan biaya administrasi. Beban-beban usaha harus dihitung dan dikurangkan dari laba kotor untuk mendapatkan laba bersih.

Laba Bersih

Laba bersih adalah selisih antara pendapatan dan semua biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan pendapatan, termasuk HPP dan beban-beban usaha. Laba bersih menunjukkan seberapa efektif perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin besar laba bersih, semakin efektif perusahaan dalam menghasilkan laba. Laba bersih dapat dihitung dengan rumus, Laba Bersih = Pendapatan - (Harga Pokok Penjualan + Beban-Beban Usaha). Berikut contohnya:

  • Pendapatan perusahaan = Rp100.000.000;
  • HPP = Rp70.000.000;
  • Beban-beban = Rp20.000.000;
  • Laba bersih = Rp100.000.000 - Rp70.000.000 - Rp20.000.000 = Rp10.000.000.

Contoh Cara Menghitung Laba dan Rugi

Contoh Cara Menghitung Laba dan Rugi

Misalkan, sebuah toko baju A telah melakukan penjualan selama sebulan dan memiliki data seperti ini, pendapatan penjualan Rp1.500.000.000, biaya bahan baku Rp300.000.000, biaya tenaga kerja langsung: Rp150.000.000, biaya overhead pabrik: Rp200.000.000, Biaya administrasi: Rp50.000.000, biaya penjualan: Rp75.000.000, biaya bunga: Rp25.000.000. Berikut ini adalah contoh cara menghitung laba dan rugi untuk toko tersebut:

1. Pendapatan - Pendapatan penjualan: Rp1.500.000.000;

2. Harga Pokok Penjualan (HPP) - Biaya bahan baku: Rp300.000.000; - Biaya tenaga kerja langsung: Rp150.000.000; - Biaya overhead pabrik: Rp200.000.000; - Total HPP: Rp650.000.000.

3. Laba Kotor - Pendapatan penjualan: Rp1.500.000.000; - Harga pokok penjualan: Rp650.000.000; - Laba kotor: Rp850.000.000.

4. Beban-Beban Usaha - Biaya administrasi: Rp50.000.000; - Biaya penjualan: Rp75.000.000; - Biaya bunga: Rp25.000.000; - Total beban usaha: Rp150.000.000.

5. Laba Bersih - Laba kotor: Rp850.000.000; - Total beban usaha: Rp150.000.000; - Laba bersih: Rp700.000.000.

Namun, perlu diingat bahwa contoh di atas hanya merupakan simulasi sederhana, sedangkan pada kenyataannya perhitungan laba dan rugi pada sebuah perusahaan bisa jauh lebih kompleks dan detail. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan penghitungan laba dan rugi secara hati-hati dan teliti, serta memperhatikan setiap faktor yang memengaruhi penghasilan dan pengeluaran perusahaan.

Tips Menghitung Laba dan Rugi yang Benar

Tips Menghitung Laba dan Rugi yang Benar

Menghitung laba dan rugi bisa menjadi pekerjaan yang rumit jika tidak dilakukan dengan benar. Jika terjadi kesalahan perhitungan sedikit saja, maka bisa berakibat fatal. Kamu pasti tidak mau hal tersebut terjadi, kan? Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu kamu dalam menghitung laba dan rugi:

1. Cermati Seluruh Transaksi

Pastikan kamu mencatat semua transaksi yang terjadi dalam bisnis kamu, termasuk setiap penerimaan dan pengeluaran uang, termasuk transaksi kecil seperti membeli pulpen atau kertas. Hal ini akan memudahkan kamu dalam menghitung laba dan rugi. Selalu catat berapa nominal transaksi dan kapan transaksi terjadi.

2. Simpan Bukti Transaksi dengan Baik

Simpan semua bukti transaksi dengan baik dan rapi. Dalam menghitung laba dan rugi, kamu akan membutuhkan bukti-bukti tersebut sebagai acuan. Dengan menyimpannya dengan baik, kamu juga akan memudahkan proses audit atau inspeksi oleh pihak yang berwenang. Jadi, pastikan bahwa kamu punya tempat yang aman untuk menyimpan bukti-bukti tersebut.

3. Gunakan Software Akuntansi

Selain mencermati seluruh transaksi dan menyimpan bukti transaksi dengan baik, menggunakan software akuntansi juga dapat membantu kamu dalam menghitung laba dan rugi. Dengan menggunakan software akuntansi, kamu bisa lebih mudah memantau setiap transaksi yang terjadi di perusahaanmu. Beberapa software akuntansi yang dapat kamu gunakan antara lain:

  • Zahir Accounting
  • Accurate Accounting
  • MYOB Accounting
  • Xero Accounting

Baca Juga: Contoh Sistem Informasi Akuntansi, Pengertian, dan Fungsinya

Jadi, Usahamu Mengalami Laba atau Rugi?

Jadi, Usahamu Mengalami Laba atau Rugi?

Dengan mempraktikkan cara menghitung laba dan rugi secara berkala, kamu bisa memantau kesehatan keuangan bisnismu dan mengambil tindakan yang tepat jika diperlukan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu yang sedang memulai atau menjalankan bisnis. Jangan ragu menghubungi ExpertDuck melalui layanan Konsultasi Gratis untuk mengetahui lebih lanjut perihal produk keuangan yang kamu butuhkan.