Seiring berjalannya waktu, pekerjaan yang stabil bisa menjadi tidak pasti. PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) bisa terjadi kapan saja dan kepada siapa saja. Saat kamu menghadapi situasi ini, penting untuk mengetahui bagaimana uang pesangon PHK dihitung. Dengan memahami proses ini, kamu akan mendapat pemahaman yang lebih baik tentang hak-hakmu dan apa yang bisa kamu harapkan dari pengalaman tersebut. Dalam artikel MoneyDuck ini, kita akan membahas cara menghitung uang pesangon PHK dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Apa itu Uang Pesangon?

Apa itu Uang Pesangon?

Uang pesangon adalah kompensasi yang diberikan kepada karyawan ketika hubungan kerja berakhir. Biasanya, ini terjadi karena pemutusan hubungan kerja, pengunduran diri, atau pensiun. Uang pesangon bertujuan untuk membantu karyawan dalam transisi ke tahap berikutnya dalam karier mereka. Ini juga bertindak sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi karyawan kepada perusahaan.

Perusahaan wajib memberikan uang pesangon kepada karyawan mereka sebagai bagian dari hak-hak mereka. Besarnya jumlah ini dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti lamanya masa kerja, gaji, dan jenis PHK yang terjadi. Dalam beberapa kasus, perusahaan mungkin juga memberikan tambahan seperti uang penghargaan masa kerja atau uang penggantian hak.

Jenis-Jenis Uang Pesangon

Menerima uang pesangon di dalam amplop

Ada beberapa jenis uang pesangon, dan cara menghitungnya mungkin berbeda tergantung pada situasi karyawan. Jadi, agar kamu tidak salah menerima besar uang pesangon, kamu harus memahami situasi yang kamu alami di tempat kerja.

Uang Pesangon Karyawan Tetap

Karyawan tetap memiliki hak untuk menerima uang pesangon jika hubungan kerja berakhir. Besarnya uang pesangon biasanya dihitung berdasarkan lamanya masa kerja dan jumlah gaji yang diterima karyawan. Uang pesangon ini bertujuan untuk membantu karyawan tetap yang kehilangan pekerjaan mereka.

Uang Pesangon Karyawan Kontrak

Karyawan kontrak juga berhak menerima uang pesangon jika kontrak kerja mereka berakhir dan tidak diperpanjang. Besarnya uang pesangon dihitung dengan cara yang sama seperti karyawan tetap.

Baca Juga: Cara Hitung Pajak Penghasilan Karyawan Mudah, Ini Rumusnya!

Uang Pesangon Pensiun

Karyawan yang memasuki usia pensiun juga berhak mendapatkan uang pesangon. Besarnya jumlah ini biasanya dihitung berdasarkan lamanya masa kerja dan jumlah gaji yang diterima karyawan.

Uang Pesangon Mengundurkan Diri

Dalam beberapa kasus, karyawan yang mengundurkan diri juga bisa mendapatkan uang pesangon. Namun, pemberiannya biasanya mengikuti aturan tertentu dan besarnya jumlah yang diberikan biasanya lebih kecil dibandingkan dengan uang pesangon PHK.

Uang Pesangon PHK

Inilah yang seringkali menjadi sorotan. PHK bisa terjadi karena berbagai alasan, dan dalam banyak kasus, karyawan berhak menerima uang pesangon. Bagaimana cara menghitung uang pesangon PHK ini? Simak penjelasan lebih lanjut pada bagian selanjutnya.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Besarnya Uang Pesangon PHK

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Besarnya Uang Pesangon PHK

Untuk bisa memahami cara menghitung uang pesangon PHK, kamu harus mengetahui ada beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya uang pesangon PHK, di antaranya:

1. Lama Masa Kerja: Lama masa kerja berpengaruh besar terhadap besarnya uang pesangon. Dalam banyak kasus, semakin lama kamu bekerja di suatu perusahaan, semakin besar jumlah uang pesangon yang bisa kamu dapatkan. Peraturan ini bertujuan untuk memberi penghargaan kepada karyawan atas waktu dan dedikasi mereka terhadap perusahaan.

2. Gaji dan Tunjangan yang Diterima: Gaji dan tunjangan yang kamu terima selama bekerja juga mempengaruhi jumlah uang pesangon. Biasanya, semakin besar gaji dan tunjangan yang kamu dapatkan, semakin besar juga uang pesangon yang akan kamu terima.

3. Jenis PHK yang Terjadi: Cara menghitung uang pesangon PHK juga berbeda-beda tergantung dari jenis PHK yang terjadi. Misalnya, jika PHK terjadi karena perusahaan melakukan pemutusan kerja massal atau bangkrut, kamu mungkin akan mendapatkan jumlah uang pesangon yang lebih besar.

Baca Juga: 8 Pekerjaan dengan Gaji Tinggi hingga Rp250 Juta, Cepat Kaya!

Undang-Undang Cipta Kerja untuk Perlindungan Karyawan PHK

Undang-Undang Cipta Kerja untuk Perlindungan Karyawan PHK

Perlindungan hukum bagi pekerja yang di-PHK diatur dalam Undang-Undang Cipta Kerja Nomor 11 Tahun 2020, salah satunya Peratruan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja.

Dengan perlindungan ini, setiap perusahaan wajib membayarkan hak karyawannya yang diberhentikan kerja sesuai dengan cara perhitungan yang diberlakukan. Namun, besar uang pesangon karyawan PHK bisa disesuaikan jika perusahaan memutuskan hubungan kerja akibat kerugian perusahaan atau pailit, seperti yang diatur dalam Pasal 43.

Nah, cara menghitung uang pesangon PHK jika perusahaan pailit adalah uang pesangon yang diberikan separuh atau 0,5 kali dari besar pesangon yang seharusnya. Untuk lebih memahami nilai pesangon karyawan PHK yang ditetapkan UU, simak rinciannya dalam penjelasan di bawah ini.

Cara Menghitung Uang Pesangon PHK

Menghitung uang pesangon dengan kalkulator

Dalam menghitung uang pesangon PHK, kamu harus mempertimbangkan beberapa hal. Pertama, periksa kontrak kerja atau perjanjian kerja kamu. Biasanya, detail tentang hak pesangon dan cara menghitungnya akan dijelaskan di sana. Jika tidak, kamu bisa merujuk pada peraturan yang berlaku di perusahaan.

Selanjutnya, hitung lamanya masa kerja kamu. Jumlah ini akan mempengaruhi berapa banyak uang pesangon yang kamu dapatkan. Jika kamu telah bekerja selama lima tahun atau lebih, kamu berhak mendapatkan uang pesangon PHK sebesar dua kali lipat dari uang pesangon standar. Setelah itu, cek gaji dan tunjangan kamu. Ini akan mempengaruhi besarnya uang pesangon yang akan kamu terima. Perhitungan yang akurat membutuhkan pengetahuan yang jelas tentang berbagai elemen gaji kamu, termasuk tunjangan dan bonus.

Sebagai contoh, berikut aja cara menghitung pesangon PHK karyawan tetap sesuai dengan Undang-Undang Cipta Kerja:

  • Uang pesangon PHK sebesar 1 bulan upah untuk masa kerja kurang dari 1 tahun
  • Uang pesangon PHK sebesar 2 bulan upah untuk masa kerja kurang dari 1 tahun tetapi kurang dari 2 tahun
  • Uang pesangon PHK sebesar 3 bulan upah untuk masa kerja kurang dari 2 tahun tetapi kurang dari 3 tahun
  • Uang pesangon PHK sebesar 4 bulan upah untuk masa kerja kurang dari 3 tahun tetapi kurang dari 4 tahun
  • Uang pesangon PHK sebesar 5 bulan upah untuk masa kerja kurang dari 4 tahun tetapi kurang dari 5 tahun
  • Uang pesangon PHK sebesar 6 bulan upah untuk masa kerja kurang dari 5 tahun tetapi kurang dari 6 tahun

Dalam UU Cipta Kerja juga diatur cara menghitung uang penghargaan yang berhak diterima karyawan PHK selain uang pesangon. Berikut rinciannya:

  • Masa kerja 3 tahun atau lebih tetapi kurang dari 6 tahun = 2 bulan upah
  • Masa kerja 6 tahun atau lebih tetapi kurang dari 9 tahun = 3 bulan upah
  • Masa kerja 9 tahun atau lebih tetapi kurang dari 12 tahun = 4 bulan upah
  • Masa kerja 12 tahun atau lebih tetapi kurang dari 15 tahun = 5 bulan upah
  • Masa kerja 15 tahun atau lebih tetapi kurang dari 18 tahun = 6 bulan upah
  • Masa kerja 21 tahun atau lebih tetapi kurang dari 24 tahun = 8 bulan upah
  • Masa kerja 24 tahun atau lebih = 10 bulan upah

Baca Juga: Perbedaan Gaji dan Upah Sebagai Istilah Ekonomi

Kelola Uang Pesangon PHK dengan Bijak

Kelola Uang Pesangon PHK dengan Bijak

Setelah menerima uang pesangon, penting untuk mengelolanya dengan bijak. Berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu lakukan:

  • Pembayaran Utang: Jika kamu memiliki utang, baik itu kartu kredit, pinjaman pribadi, atau jenis utang lainnya, menggunakan sebagian uang pesangon untuk melunasinya adalah ide yang baik. Dengan begitu, kamu bisa meredakan beban keuanganmu dan memulai lembaran baru.
  • Tabungan dan Investasi: Bagian dari uang pesangon kamu sebaiknya dialokasikan untuk tabungan dan investasi. Investasi bisa berupa deposito, reksa dana, saham, atau jenis investasi lainnya yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan finansial kamu.
  • Biaya Hidup: Sebagian uang pesangon harus disisihkan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari. Ingat, saat ini kamu mungkin belum memiliki sumber pendapatan lain. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengatur anggaran dengan baik.
  • Biaya Pencarian Kerja Baru: Kamu juga perlu menyisihkan sebagian uang pesangon untuk biaya mencari pekerjaan baru, seperti transportasi untuk wawancara kerja, biaya cetak CV, dan lain sebagainya.

Berakhirnya hubungan kerja tentu menjadi momen yang sulit, tetapi dengan pengetahuan yang tepat tentang cara menghitung uang pesangon PHK, kamu bisa mempersiapkan diri dengan lebih baik. Jika kamu membutuhkan bantuan lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi ExpertDuck. Klik tombol Konsultasi Gratis untuk berbicara langsung dengan para ahli kami. Kami selalu siap membantu kamu mengatasi tantangan finansial apa pun yang kamu hadapi. Selamat mencoba dan semoga berhasil!