Hidup di Jakarta adalah mimpi sebagian besar orang. Sebagai pusat perekonomian, Jakarta menyediakan peluang tak terbatas bagi seseorang untuk meningkatkan statusnya. Dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan pusat hiburan bintang lima, hidup di Jakarta terasa bagaikan paket lengkap.

Bagaimanapun, hidup di Jakarta juga memiliki kekurangan tersendiri. Masyarakat yang tinggal di Jakarta memerlukan biaya hidup yang cenderung lebih tinggi dibandingkan mereka yang tinggal di kota lain. Hal ini memaksa masyarakat Jakarta untuk hidup hemat.

Kondisi yang sama juga berlaku untuk para mahasiswa. Jangan salah, pengeluaran mahasiswa bisa setara dengan pengeluaran pekerja meski kepentingan mereka hanya belajar. Ditambah kebiasaan anak muda dalam berfoya-foya, mengatur keuangan bagi mahasiswa bisa jadi hal rumit.

Jika kamu salah satu mahasiswa yang tinggal di Jakarta, strategi tepat diperlukan untuk menekan pengeluaranmu. Dalam artikel di bawah ini, MoneyDuck mengupas tuntas biaya hidup di Jakarta untuk mahasiswa bersama strategi untuk menghematnya. Yuk, simak pembahasannya!

Berapa Biaya Hidup di Jakarta untuk Mahasiswa?

Halte transportasi umum TransJakarta

Biaya hidup mahasiswa di Jakarta dapat dibagi menjadi enam pos pengeluaran, yaitu kos, konsumsi, transportasi, hiburan, pulsa, dan kebutuhan bulanan. Sesuaikan pos pengeluaran ini dengan kebutuhanmu. Jika tinggal bersama saudara, misalnya, kamu bisa mencoret biaya kos dari alokasi pengeluaranmu. Berikut rinciannya.

1. Biaya Kos Mahasiswa di Jakarta

Prioritaskan uang bulanan untuk membayar kos, karena nominalnya paling besar di antara pos pengeluaran lain. Biaya kos di Jakarta berkisar antara Rp800.000-Rp3.000.000. Kamu dapat memilih beragam tipe kos dalam kisaran harga tersebut.

Lakukan survei terlebih dahulu untuk memastikan keamanan dan kenyamananmu. Utamakan memilih kos dekat kampus atau stasiun untuk menekan biaya transportasi. Pertimbangkan juga kelengkapan fasilitas kos yang disediakan supaya kamu tidak perlu mengeluarkan terlalu banyak biaya tambahan.

2. Pengeluaran Makan di Jakarta

Biaya makan sifatnya tentatif, beragam pilihan makanan dengan kisaran harga belasan hingga ratusan ribu rupiah bisa kamu pilih sesuai budget dan selera. Jika ingin hemat, kamu tetap bisa mengonsumsi makanan tinggi gizi dari warteg mulai dari Rp10.000-an untuk sekali makan. Artinya, untuk tiga kali makan, kamu perlu mengeluarkan Rp30.000-an. Angka ini masih bisa ditekan jika kamu mempunyai penanak nasi dan hanya membeli lauk di warteg.

Tentu ada saatnya kamu merasa bosan dan ingin menikmati menu lain. Tak ada salahnya jika kamu membeli makanan di luar atau memesan makanan dengan aplikasi online. Sekali makan, kamu bisa menghabiskan Rp50.000-Rp100.000. Pastikan kamu tidak melakukannya terlalu sering, ya.

3. Biaya Transportasi di Jakarta

Jakarta adalah kota yang ramah transportasi publik. Beberapa opsi transportasi publik yang tersedia adalah KRL, MRT, dan TransJakarta. Setiap jenis transportasi ini memiliki rute dan tarifnya masing-masing. Tarif KRL adalah Rp3.000 untuk 1-25 km pertama dan Rp1.000 untuk 10 km berikutnya. Tarif MRT berkisar antara Rp3.000-Rp14.000. Sementara itu, tarif TransJakarta adalah Rp2.000-Rp3.500 saja.

Kalau ingin yang instan, kamu juga bisa naik ojek online. Tarifnya tentu lebih mahal dari transportasi publik, yaitu Rp2.550/km hingga Rp2.800/km. Perlu diperhatikan, tarif ojol dapat sewaktu-waktu berubah sesuai dengan kenaikan tarif BBM.

Biaya transportasi bisa jadi lebih hemat jika kamu memiliki kendaraan pribadi. Khusus motor, kamu bisa mengeluarkan Rp100.000-Rp200.000 per bulannya untuk mengisi BBM, tergantung tipe motor dan jarak harian yang ditempuh. Dibandingkan transportasi publik, berkendara dengan motor adalah opsi terbaik dari sisi keuangan.

4. Budget Hiburan di Jakarta

Selain kebutuhan dasar, alokasikan juga sejumlah uang untuk bersenang-senang. Dengan begitu, kamu tidak akan kebablasan saat nongkrong bersama teman. Beberapa hiburan yang lazim dilakukan adalah nonton bioskop, nongkrong di kafe, dan berlangganan aplikasi streaming.

Harga satu tiket bioskop berkisar antara Rp30.000-Rp70.000, tergantung tempat kamu menonton dan harinya. Harga standar nongkrong di kafe untuk satu orang berkisar antara Rp50.000-Rp200.000. Biaya langganan aplikasi streaming juga berkisar antara Rp50.000-Rp200.000.

5. Biaya Pulsa dan Paket WiFi

Setiap provider memiliki tarif pulsa dan internetnya masing-masing. Untuk paket data sebesar 60 hingga 70GB, kamu perlu merogoh kocek setidaknya Rp150.000-Rp200.000 per bulannya. Pantau informasi promo dari masing-masing provider untuk harga yang lebih terjangkau.

WiFi bisa jadi opsi lain untuk penggunaan bersama. Kisaran harganya mulai dari Rp100.000-an hingga Rp1.000.000-an per bulan. Semakin tinggi kecepatan internetnya, semakin banyak pula biaya yang harus kamu keluarkan.

6. Budget Kebutuhan Bulanan

Beberapa kebutuhan bulanan yang harus kamu perhitungkan adalah perlengkapan mencuci, perlengkapan mandi, perlengkapan bersih-bersih, bahan makanan, skincare, hingga obat-obatan. Variasi tersebut dapat disesuaikan kembali dengan kebutuhan. Jangan lupa untuk memilih tempat yang menawarkan promo atau harga terbaik. Kamu dapat mengalokasikan Rp200.000-Rp300.000 untuk kebutuhan ini.

Simulasi Biaya Hidup Mahasiswa di Jakarta

Mahasiswi minum kopi di kafe

Pos pengeluaran sudah ditentukan. Langkah selanjutnya adalah mengalokasikan biaya yang kamu punya ke dalam pos-pos tersebut. Di bawah ini, MoneyDuck memberikan simulasi biaya hidup mahasiswa di Jakarta untuk uang bulanan Rp3.000.000 yang bisa ditiru.

  • Kos: Alokasikan Rp800.000-Rp1.000.000 untuk biaya kos. Dengan kisaran harga demikian, kamu sudah bisa mendapatkan kos dengan fasilitas kamar mandi dalam, kasur, dan lemari. Beberapa kos bahkan juga menyediakan WiFi dan listrik gratis.

  • Konsumsi: Jika setiap hari kamu mengeluarkan Rp30.000 untuk konsumsi, maka kamu perlu mengalokasikan setidaknya Rp900.000 per bulan. Supaya lebih hemat, pertimbangkan untuk membawa penanak nasi dan memasak lauk sendiri. Tak perlu sulit, kamu bisa menyetok bahan makanan siap masak seperti nugget, sosis, dan telur.

  • Transportasi: Dengan asumsi kamu mengendarai motor dan tinggal di dekat kampus, maka cukup mengalokasikan Rp200.000 saja setiap bulannya untuk mengisi bensin. Jika memungkinkan, cobalah sesekali jalan kaki atau naik bus kampus. Biasanya, kampus menyediakan transportasi publik dalam kampus yang gratis. Sisa budget bensin ini bisa kamu alokasikan untuk kebutuhan lain atau kamu tabung.

  • Hiburan: Tak perlu banyak, cukup alokasikan Rp300.000 per bulan untuk nongkrong bersama teman. Batasi dirimu untuk hanya nongkrong dua kali sebulan. Kalau kamu suka nonton film, pertimbangkan untuk berlangganan layanan streaming alih-alih nonton bioskop. Pasalnya, kamu bisa menemukan aplikasi yang menyediakan ratusan film yang dapat diakses seharga satu tiket bioskop, lho.

  • Internet: Alokasikan Rp100.000-Rp200.000 setiap bulannya untuk biaya internet. Dengan jumlah demikian, kamu sudah bisa mendapatkan paket data sebanyak 60 hingga 70GB. Jangan lupa pilih provider dengan sinyal terbaik di domisilimu, sehingga uang yang kamu keluarkan tak terbuang sia-sia.

  • Kebutuhan bulanan: Khusus kebutuhan bulanan, alokasikan setidaknya Rp300.000. Gunakan uangnya untuk membeli bahan makanan, perlengkapan kebersihan, skincare, hingga perlengkapan kuliah seperti buku dan fotokopi. Jika perlengkapan kuliah membutuhkan dana besar, misalnya, prioritaskan terlebih dahulu kebutuhan tersebut dan coret barang-barang yang sifatnya tidak mendesak.

Dengan simulasi biaya hidup di Jakarta untuk mahasiswa di atas, kamu masih menyisakan Rp100.000 dari Rp3.000.000. Gunakan sisanya untuk menabung. Dana tabungan ini bisa digunakan jika ada kebutuhan mendadak.

Baca Juga: Biaya Hidup di Jogja untuk Mahasiswa, Ini Kisarannya Sebulan

Tips Mengatur Uang untuk Mahasiswa Rantau

Memasak harian di rumah agar hemat pengeluaran

Pos pengeluaran sudah dibuat. Alokasi dana sudah ditetapkan. Lantas, apa langkah selanjutnya? Supaya lebih mantap dalam mengatur keuangan, berikut beberapa tips mengatur uang untuk biaya hidup mahasiswa di Jakarta ala MoneyDuck.

1. Alokasikan Dana Tabungan dan Konsumsi

Dari alokasi Rp900.000 untuk biaya konsumsi tadi, pastikan kamu tetap memperoleh makanan dengan gizi terbaik. Jumlah ini tidak boleh digunakan untuk keperluan lain, karena tanpa gizi yang cukup, aktivitas belajar akan terhambat. Pastikan uang bulan cukup untuk makan sehari-hari.

Kalau ada sisa dana, berapapun jumlahnya, jangan lupa ditabung. Dana tabungan dapat digunakan untuk keperluan mendesak, seperti saat kamu perlu pergi ke dokter. Jika tidak ada kebutuhan lain, pun, sisa dana ini dapat kamu manfaatkan untuk kebutuhan bulan depan.

2. Jangan Banyak Nongkrong

Memang, ada saatnya kamu merasa lelah dan jenuh menjalani keseharian sebagai mahasiswa. Salah satu cara ampuh mengatasinya adalah dengan nongkrong. Ditemani orang terdekat dan makanan enak, dalam sesaat, hidup terasa ringan.

Namun, jangan sampai terbuai dengan kenikmatan sementara ini. Tak hanya membuang waktu, nongkrong berlebihan juga membuang uang, lho. Alih-alih nongkrong di kafe, coba alternatif lain seperti nongkrong di rumah atau kosan teman. Kamu tetap bisa have fun tanpa menghabiskan terlalu banyak uang.

3. Hemat dengan Masak Sendiri

Biaya konsumsi jadi salah satu pengeluaran terbesar dalam alokasi biaya hidup mahasiswa di Jakarta. Akali pengeluaran ini dengan memasak nasi dan lauk-pauk sendiri. Beberapa lauk sehat dan murah yang bisa kamu masak adalah telur, tempe, hingga sayur-mayur. Kalau tak mau repot, cukup masak frozen food.

4. Sewa Kos dengan Fasilitas Free Wifi

Selain makanan, internet juga jadi kebutuhan utama mahasiswa. Menyewa kos dengan fasilitas free WiFi akan membantu meringankan pengeluaran. Selain itu, kamu juga tidak perlu lagi pergi ke kafe untuk mencari WiFi gratis yang otomatis akan mengurangi budget nongkrong dan transportasimu.

5. Cari Tambahan dengan Bekerja Freelance

Meski sudah diatur sedemikian rupa, ada saatnya alokasi dana yang ditetapkan tak mencukupi kebutuhan bulanan. Atasi hal ini dengan mencari pundi-pundi rupiah melalui pekerjaan freelance. Cari pekerjaan yang sesuai dengan minat bakatmu, entah itu ilustrasi, menulis, atau mengajar. Kamu juga bisa kejar kesempatan sebagai asisten dosen dan membantu penelitian yang berimbal hasil besar.

Baca Juga: Cara Menghasilkan Uang Lewat Internet

Mulai Atur Keuangan yang Tepat sejak Kuliah

Tabung dana pendidikan dan masa depan

Mengatur keuangan sebagai mahasiswa rantau memang bukan hal mudah. Terlebih jika kamu tinggal di Jakarta yang perekonomian tumbuh paling pesat dalam negara. Jadi, kedisiplinan dibutuhkan demi menjamin kebutuhanmu selama mengejar pendidikan di Jakarta.

Kalau butuh bantuan lebih lanjut dalam mengatur keuangan, kamu bisa hubungi ExpertDuck setiap saat. Bersama ExpertDuck, kamu akan menemukan rekomendasi produk keuangan sesuai profil risiko yang kamu miliki. Penasaran? Klik tombol Konsultasi Gratis di bawah!