Tinggal di Jepang sepertinya bukanlah ide yang buruk, apalagi di negeri sakura tersebut dilengkapi dengan tempat wisata populer, transportasi umum yang mudah ditemukan, teknologi canggih, hingga kuliner yang enak. Kalau ada kesempatan, apakah kamu ingin tinggal di Jepang? Hal pertama yang perlu direncanakan untuk tinggal di sana adalah tentang berapa biaya hidup di Jepang per bulan. Apakah lebih murah dibandingkan di Indonesia atau lebih mahal?
Tapi, tak dipungkiri bahwa banyak WNI yang memutuskan untuk menetap sementara di Jepang, biasanya mereka sedang melanjutkan studi mereka, ada juga yang magang atau kerja di sana karena dirasa akan memberikan pengalaman hidup yang menarik. Bagi kamu yang ingin tahu tentang bagaimana cara hidup di Jepang, maka bisa membaca artikel di bawah ini!
Berapa Rata-Rata Gaji di Jepang?
Kalau kamu cemas perihal biaya hidup di Jepang per bulan yang katanya mahal, maka bisa dibandingkan dengan gaji yang akan kamu terima nantinya. Biasanya jika biaya hidup di suatu negara tinggi, maka besar gaji rata-rata yang akan diberikan pun tinggi juga. Sejauh ini, Jepang menerapkan penghitungan gaji menggunakan sistem jam kerja. Jadi, semakin banyak jam kerja yang kamu gunakan, maka gaji yang akan kamu terima juga akan semakin tinggi. Berikut daftar gaji di Jepang per jam kerja:
- Tokyo: 1.013 yen atau Rp134.000;
- Kanagawa: 1.011 yen atau Rp133.700;
- Osaka: 964 yen atau Rp127.000;
- Kyoto: 909 yen atau Rp120.000;
- Hyogo: 899 yen atau Rp119.000.
Jadi, kira-kira berapa banyak gaji per bulan yang akan didapatkan? Kita asumsikan bahwa pekerja di Jepang bekerja selama 5 hari kerja yang per harinya menghabiskan 8 jam kerja. Maka, dalam 1 bulan, pekerja akan menghabiskan 1.600 jam kerja, sehingga total gaji per bulannya 160 x Rp134.000 = Rp21.440.000. Dengan besaran gaji tersebut, apakah kamu mampu mengelolanya dan bertahan hidup di Jepang?
Cara Bekerja di Jepang
Kesempatan kerja ke luar negeri akan terus terbuka lebar bagi WNI. Bagi kamu yang ingin mencoba bekerja di Jepang, maka bisa mencoba menggunakan jalur Departemen Tenaga Kerja, yaitu lembaga yang bekerja sama dengan International Manpower Development Organization Japan. Jalur penerimaannya hanya dilakukan satu kali dalam setahun. Adapun 14 bidang pekerjaan yang tersedia:
- Industri mesin;
- Industri material listrik;
- Industri perkapalan;
- Industri perlengkapan elektronik;
- Industri penerbangan;
- Industri pengolahan makanan dan minuman;
- Konstruksi;
- Perbaikan mobil;
- Pertanian;
- Perikanan;
- Restoran;
- Pekerja rumah sakit; dan
- Perawat.
1. Syarat Bekerja di Jepang melalui Departemen Tenaga Kerja
- Mempunyai ijazah pendidikan formal minimal SMA sederajat;
- Memiliki Sertifikat Latihan Kerja dari Balai Latihan Kerja;
- Maksimal berusia 26 tahun;
- Sehat, dibuktikan dengan surat keterangan dari dokter;
- Tidak buta warna, silindris, atau berkacamata
- Tidak cacat fisik, bertato, kaki O atau X; dan
- Tinggi badan minimum 160 cm dengan berat badan 50 kg.
2. Syarat Dokumen Administrasi
- Surat Keterangan Catatan Kriminal dari kepolisian;
- Fotokopi Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk;
- Sertifikat pelatihan kerja minimal 6 bulan;
- Surat keterangan dari dokter;
- Surat izin dari Orangtua/Wali/Pasangan bermaterai 10.000;
- Pas foto terbaru berukuran 3x4 cm sebanyak 5 lembar; dan
- Surat lamaran.
3. Visa Kerja Jepang
Saat akan bekerja ke Jepang, kamu perlu menyiapkan visa kerja Jepang. Perlu diketahui bahwa visa kerja Jepang itu ada banyak, jadi pastikan gunakan yang paling sesuai dengan kebutuhanmu. Biaya pembuatan visa kerja Jepang tidak ada patokannya, tapi mungkin kamu bisa juga menyiapkan untuk biaya tes uji keterampilan juga bahasa Jepang, medical check up, pembuatan paspor, dan lainnya. Proses pengerjaannya selama 5 hari kerja ditambah 2 hari pengiriman.
Baca Juga: Biaya Hidup di Korea Selatan dan Rincian Gaji Rata-rata
Keperluan untuk Biaya Hidup di Jepang
Untuk menghitung anggaran biaya hidup di Jepang per bulan, kamu harus tahu dulu apa saja yang akan kamu butuhkan selama tinggal di sana. Beberapa hal penting yang perlu kamu penuhi, yaitu tempat tinggal, konsumsi, transportasi, internet, hiburan, dan keperluan bulanan lainnya. Berikut perkiraan harga barang-barang yang dijual di Jepang!
1. Biaya Tempat Tinggal di Jepang
Biaya tempat tinggal biasanya ada yang mahal, ada juga yang murah, tergantung lokasinya dan fasilitas yang tersedia. Sewa rata-rata per bulan untuk apartemen ukuran 20-40 meter persegi adalah 50.000-70.000 yen atau Rp5.800.000-Rp8.120.000, namun ada juga yang bisa mencapai 100.000 yen atau Rp11.600.000 apabila letaknya di Tokyo dan dekat dengan kawasan populer. Biaya tersebut biasanya belum termasuk tagihan bulanan untuk listrik, air, dan lainnya.
2. Harga Makanan di Jepang
Kalau kamu tinggal di Jepang, apakah kamu akan memilih makan di restoran atau memasak sendiri di rumah? Harga makanan di restoran berkisar 1.000-3.000 yen atau Rp116.000-Rp348.000, makanan favorit yang sering dipesan adalah ramen, soba, udon, teishoku, donburi, dan nasi kari. Namun, kalau kamu dirasa punya waktu luang lebih, maka disarankan untuk membeli bahan masakan di supermarket dan memasaknya sendiri karena akan jauh lebih hemat.
3. Biaya Transportasi
Kalau soal biaya transportasi, kamu bisa bertanya dulu kepada perusahaan tempatmu bekerja karena biasanya mereka akan menanggung untuk biaya transportasi karyawannya. Kamu bisa bepergian menggunakan busway, kereta bawah tanah, sepeda, taxi, atau bahkan mengendarai mobil sendiri. Tarif kereta bawah tanah sekitar 160-320 yen atau sekitar Rp18.560-Rp37.120.
4. Hiburan
Selama di Jepang kan tidak mungkin kamu hanya menghabiskan waktu untuk bekerja atau sekolah saja, pastinya kamu perlu pergi mencari hiburan dengan teman-temanmu. Kamu bisa menonton film di bioskop dengan biaya 1.000-2.000 yen atau Rp116.000-Rp232.000 per tiketnya. Tak kalah menarik, kamu juga bisa bernyanyi di karaoke dengan tarif per jamnya mulai 200 yen saja. Ada juga beberapa pertunjukkan yang sering berlangsung di Tokyo dan Osaka dengan tarif 6.000 yen atau Rp696.000.
5. Internet dan Komunikasi
Meski jauh dengan keluarga dan teman-teman di Indonesia, tetap saja kamu perlu menjaga komunikasi dengan mereka, sehingga kebutuhan internet sangat penting. Kamu bisa menggunakan paket berlangganan konvensional bulanan seharga 6.000 yen atau Rp696.000 atau bisa juga memasang perangkat pocket wifi dengan biaya langganan bulanan 2.500-4.000 yen atau Rp290.000-Rp464.000. Alternatif lainnya, kamu bisa mendatangi cafe manga atau tempat yang menyediakan hotspot wifi berbayar.
6. Keperluan Bulanan Lainnya
Ada banyak keperluan lainnya yang belum masuk ke dalam rincian biaya hidup di Jepang per bulan, seperti biaya tagihan, biaya potong rambut, kebutuhan harian, laundry, dan lainnya. Biaya tagihan untuk listrik sekitar 5.000 yen atau Rp580.000, untuk gas 3.000 yen atau Rp348.000, dan untuk air 2.000 yen atau Rp232.000. Kamu bisa memotong rambut di salon dengan harga mulai dari 4.000 yen atau Rp464.000, dan untuk peralatan harian bisa dibeli di Ikea, dan lainnya.
Simulasi Biaya Hidup di Jepang per Bulan
Tadi kita hanya membicarakan harga-harga di Jepang secara umum, sekarang kita akan membahas simulasi biaya hidup yang perlu dikeluarkan di Jepang selama sebulan. Perlu diingat, simulasi ini bisa saja tidak terlalu akurat karena kebutuhan setiap orang pastinya akan berbeda-beda. Berikut rincian simulasi untuk tempat tinggal, konsumsi, transportasi, hiburan, internet, dan kebutuhan lainnya.
1. Tempat untuk Tinggal
- Biaya sewa bulanan: 50.000 yen atau Rp5.800.000.
2. Biaya Konsumsi
- Biaya makan sekali: 1.000 yen atau Rp116.000;
- Biaya makan sehari: 3 x 1.000 yen = 3.000 yen atau Rp348.000;
- Biaya makan sebulan: 30 x 3.000 yen = 90.000 yen atau Rp10.440.000.
3. Transportasi atau Kendaraan
- Kereta bawah tanah pulang-pergi: 2 x 160 yen = 320 yen atau Rp37.120;
- Kereta bawah tanah sebulan: 30 x 320 yen = 9.600 yen atau Rp1.113.600.
4. Keperluan Healing
- Nonton bioskop 2x dalam sebulan: 2 x 1.000 yen = 2.000 yen atau Rp232.000;
- Karaoke 4 jam dalam sebulan: 4 x 160 yen = 640 yen atau Rp74.240.
5. Internet dan Komunikasi
- Biaya langganan pocket wifi sebulan: 2.500 yen atau Rp290.000.
6. Kebutuhan Bulanan
- Tagihan listrik: 5.000 yen atau Rp580.000;
- Gas: 3.000 yen atau Rp348.000;
- Air: 2.000 yen atau Rp232.000;
- Potong rambut di salon: 4.000 yen atau Rp464.000.
7. Total Biaya Hidup di Jepang per Bulan
- Biaya tempat tinggal: 50.000 yen atau Rp5.800.000;
- Biaya konsumsi: 90.000 yen atau Rp10.440.000;
- Transportasi: 9.600 yen atau Rp1.11.600;
- Hiburan: 2.640 yen atau Rp306.240;
- Internet: 2.500 yen atau Rp290.000;
- Kebutuhan bulanan lainnya: 14.000 yen atau Rp1.624.000; sehingga
- Total pengeluaran selama sebulan: 168.740 yen atau Rp19.573.840.
Baca Juga: Biaya Hidup di Turki untuk Mahasiswa, Estimasi Budgetnya!
Tips Hemat Tinggal di Jepang
Perhitungan tadi menyebutkan bahwa biaya hidup di Jepang berkisar pada 168.740 yen atau Rp19.573.840, memang jauh lebih mahal jika dibandingkan di Indonesia. Tapi, hal tersebut wajar karena nilai kurs yen lebih tinggi dibandingkan rupiah dan gaji rata-rata di Jepang jauh lebih tinggi dibandingkan di Indonesia. Meski begitu, kamu perlu berhemat agar gaji yang kamu terima tidak langsung habis, berikut tips hemat tinggal di Jepang!
1. Gunakan Tempat Tinggal yang Murah
Kamu bisa memilih tempat tinggal yang murah, caranya kamu bisa menelusuri situs yang mengiklankan apartemen yang disewakan. Kemudian kamu bisa membandingkan harga yang satu dengan yang lainnya. Apabila apartemen yang kamu pilih memiliki lebih dari 1 kamar, maka kamu bisa melakukan sharing harga apartemen dengan temanmu, sehingga biaya sewa akan lebih murah.
2. Biasakan Memasak Makanan
Dalam simulasi perhitungan biaya hidup di Jepang per bulan tadi kamu pasti menyadari bahwa selain harga sewa rumah, ada lagi yang biayanya begitu tinggi, yaitu biaya konsumsi sehari-hari. Makanan adalah kebutuhan pokok manusia, jadi tidak mungkin juga kamu kurangi porsi normalnya. Tapi, ada cara lain agar makananmu terpenuhi dan kamu bisa berhemat, yaitu dengan membiasakan diri memasak makanan, tapi kalau kamu merasa capek atau bosan, maka bisa sesekali makan di luar.
3. Dapatkan Penghasilan Tambahan
Tips terakhir adalah dengan mencari penghasilan tambahan. Terkadang kita sudah merasa bahwa kita itu hemat, namun uang yang ada tak tersisa, ternyata hal tersebut biasa terjadi karena penghasilanmu saja yang kurang. Kini, ada banyak cara untuk menghasilkan uang tambahan, seperti membuat konten youtube, bekerja lepas di beberapa website dengan bayaran USD, menjadi dropshipper, dan sebagainya.
Segera Coba untuk Tinggal di Jepang!
Itulah penjelasan terkait bagaimana bisa hidup di Jepang dan simulasi biaya hidup di Jepang per bulan. Jadi, jika ingin hidup di sana bukan cuma modal nekat saja ya, tapi juga harus dibarengi dengan kesiapan finansial. Kalau kamu memerlukan informasi seputar produk keuangan seperti produk pinjaman, investasi, asuransi, kartu kredit, dan lainnya bisa coba konsultasikan langsung dengan ExpertDuck melalui layanan Konsultasi Gratis.
Silahkan tinggalkan kesan dan opini Anda terhadap produk ini!