Pernah mendengar istilah bunga dan suku bunga? Kedua istilah ini memiliki pengertian yang berbeda, namun sering diartikan sama oleh sebagian besar orang. Beberapa dari kamu juga mungkin pernah salah mengartikan kedua istilah ini.

Dengan pengertiannya yang berbeda, tentu fungsi dari bunga dan suku bunga juga berbeda. Nah, agar tidak salah lagi dalam menerapkannya, berikut penjelasan mengenai suku bunga dan bunga yang lengkap. Mulai dari perbedaan suku bunga dan bunga, jenis-jenisnya, dan cara menghitungnya. Mari disimak satu per satu penjelasan MoneyDuck berikut ini, yuk!

Perbedaan Suku Bunga dan Bunga Berdasarkan Pengertiannya

Bunga persentase dari pinjaman berbeda-beda

Jika ditelaah lagi, perbedaan suku bunga dan bunga sebenarnya sudah terlihat dari namanya. Perbedaan ini semakin terlihat jelas dari pengertian maupun jenisnya. Bunga adalah imbalan yang akan diberikan kepada setiap pemberi pinjaman. Peminjam diwajibkan membayar bunga berdasarkan rate yang diberlakukan bank atau lembaga keuangan. Nah, bunga yang dibayarkan peminjam nantinya akan diberikan kepada penyedia pinjaman sebagai bentuk imbalan.

Tidak hanya saat meminjam, tapi juga saat menabung uang di bank. Nasabah akan mendapatkan sejumlah bunga yang dihitung berdasarkan nominal uang yang disetorkan kepada bank. Bunga uang akan langsung ditransfer ke rekening nasabah, yang otomatis menambah jumlah tabungan.

Lantas Apa itu Suku Bunga?

Jika bunga berkaitan dengan jumlah uangnya, sedangkan suku bunga berkaitan dengan persentase dari bunga itu sendiri. Misalnya, suku bunga utang sebesar 2% per bulan atau suku bunga deposito sebesar 4,5% per bulan. Suku bunga yang diberlakukan oleh bank atau lembaga keuangan lainnya berbeda-beda. Jadi, penting untuk membandingkan produk keuangan antara bank yang satu dan yang lain untuk mendapatkan suku bunga terendah saat mengajukan pinjaman.

Suku bunga bank akan selalu mengalami fluktuasi yang secara tidak langsung memengaruhi pergerakan harga saham. Jika suku bunga mengalami kenaikan, maka harga saham di bursa efek mengalami penurunan. Investor memilih untuk menginvestasikan uangnya ke produk perbankan, seperti deposito, yang diketahui lebih minim risiko.

Hal sebaliknya pun berlaku. Ketika suku bunga bank mengalami penurunan, investor akan beralih untuk berinvestasi ke produk lain. Misalnya, saham yang harganya dipercaya akan mengalami kenaikan untuk beberapa sektor.

Baca Juga: Suku Bunga Obligasi: Jenis, Cara Menghitung Bunga, dan Pajaknya

Mengenal Istilah Bunga dalam Finansial

Istilah bunga sering didengar saat meminjam uang, menyimpan uang, dan menginvestasikan uang. Bunga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayarkan, baik oleh bank maupun peminjam. Terdapat dua jenis bunga yang perlu diketahui, yaitu,

  • Bunga pinjaman, adalah balas jasa yang dibebankan bank kepada peminjam atas sejumlah pinjaman yang diajukannya kepada bank.
  • Bunga simpanan, adalah balas jasa yang diberikan bank kepada nasabah atas sejumlah uang yang disimpannya pada bank.

Perbedaan Suku Bunga dan Bunga Berdasarkan Jenisnya

Simulasi pinjaman rumah

Seperti yang sudah disinggung pada paragraf di atas, perbedaan suku bunga dan bunga juga dapat dilihat dari jenisnya. Suku bunga berdasarkan jenisnya dibagi menjadi lima poin. Sedangkan bunga berdasarkan jenisnya dibagi menjadi dua poin.

Jenis-Jenis Suku Bunga

Pertama, akan dibahas tentang jenis-jenis suku bunga terlebih dahulu. Dalam dunia perbankan, suku bunga dibagi menjadi lima jenis. Perlakuan untuk jenis-jenis suku bunga berikut berbeda. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut ini.

1. Suku Bunga Tetap (Fixed)

Suku bunga tetap adalah suku bunga yang persentasenya tetap dan tidak berubah selama jangka waktu kredit berlangsung. Misalnya, suku bunga yang dibebankan saat kamu kredit mobil sebesar 4%, maka persentase 4% ini yang akan dibebankan padamu sampai cicilan lunas. Selain kendaraan, suku bunga tetap juga berlaku untuk KPR.

2. Suku Bunga Mengambang (Floating)

Suku bunga mengambang adalah suku bunga yang persentasenya berubah-ubah mengikuti suku bunga di pasar. Jika suku bunga di pasar sedang naik, maka besarnya suku bunga yang dibebankan kepadamu selaku peminjam juga naik. Sebaliknya, jika suku bunga pasar turun, maka suku bunga yang dibebankan juga turun.

Suku bunga mengambang bisa dilihat saat kamu membeli rumah secara kredit. Suku bunga yang dibebankan dalam tiga tahun pertama biasanya bersifat tetap (fixed). Memasuki tahun ke-4 dan seterusnya, bank akan memberlakukan suku bunga mengambang mengikuti nilai di pasaran.

3. Suku Bunga Flat

Suku bunga flat adalah suku bunga yang dibebankan secara sekaligus berdasarkan jumlah pokok pinjaman dan tenor pembayaran. Misalnya, Andi meminjam uang kepada bank sebanyak Rp2.700.000 dengan suku bunga 10% per tahun. Andi akan melunasi utangnya dalam kurun waktu lima bulan, maka total bunga yang dibayar Andi adalah Rp22.500 ditambah pokok utang sebesar Rp540.000. Maka, total yang Andi bayarkan sebesar Rp562.500 per bulan.

Suku bunga jenis ini sering ditemukan saat membeli barang-barang konsumsi. Dengan pelunasan yang sifatnya jangka pendek dan harga yang tergolong murah. Sebut saja untuk membeli handphone, ipad, laptop, maupun alat-alat elektronik lainnya.

4. Suku Bunga Efektif

Suku bunga efektif adalah suku bunga yang dihitung berdasarkan sisa pokok pinjaman. Jika pokok pinjaman semakin kecil, maka semakin kecil pula bunga yang dibayar. Tak heran kalau besarnya bunga yang dibebankan kepada peminjam pada bulan berjalan lebih kecil daripada bulan sebelumnya. Hal ini berlaku selama peminjam rutin membayar kewajibannya secara penuh setiap bulan.

Penerapan suku bunga efektif dianggap lebih adil daripada suku bunga flat. Sebab, penerapannya secara otomatis mengurangi beban finansial peminjam setiap bulan. Adanya suku bunga efektif diharapkan dapat meminimalisir terjadinya kredit macet, sehingga pembayaran utang lancar.

5. Suku Bunga Anuitas

Suku bunga anuitas adalah metode perhitungan suku bunga yang mengacu pada jumlah pokok pinjaman ditambah beban bunga agar jumlah yang dibayar sama setiap bulan. Dalam penerapannya, porsi bunga yang dibayar di periode awal biasanya sangat besar, sementara cicilan pokoknya kecil. Keadaan akan berbanding terbalik saat masa kredit hampir berakhir. Porsi bunga menjadi kecil, sedangkan porsi cicilan pokok menjadi besar.

Baca Juga: Cara Menghitung Suku Bunga KPR Tetap dan Mengambang

Jenis-Jenis Bunga

Sama halnya saat meminjam maupun menginvestasikan uang, terdapat dua jenis bunga yang umum digunakan. Ada bunga sederhana dan bunga majemuk. Apa saja perbedaan di antara keduanya?

1. Bunga Sederhana

Disebut juga bunga tunggal, yaitu bunga yang dibebankan kepada peminjam berdasarkan jumlah pinjaman yang diajukan. Total bunga dapat dihitung dengan cara mengalikan antara pokok pinjaman, besarnya suku bunga, dan tenor pelunasan. Hasil perhitungan kemudian dibagi sesuai tenor pelunasan (dalam bulan) untuk mengetahui jumlah yang perlu dibayar setiap bulan.

Misalnya, kamu meminjam uang kepada bank sebesar Rp50.000.000 dengan persentase bunga 5% selama tiga tahun. Maka, total bunga sederhana yang dibebankan kepadamu adalah Rp7.500.000. Sementara total cicilan yang dibayar sebesar Rp1.597.223 per bulan.

2. Bunga Majemuk

Bunga majemuk adalah bunga yang sifatnya tidak tetap atau mengalami perubahan setiap akhir periode, karena adanya penambahan perhitungan bunga selama cicilan berlangsung. Penerapan bunga majemuk tidak cocok untuk pinjaman atau utang, karena total bunga yang dibayarkan selama periode cicilan jauh lebih besar. Karenanya, bunga majemuk lebih cocok diimplikasikan untuk tabungan atau investasi guna memaksimalkan jumlah keuntungan.

Baca Juga: Mengenal Bunga Bank dan Cara Menghitungnya

Cara Menghitung Suku Bunga Bank

Menghitung bunga pinjaman dan bank dengan kalkulator

Menghitung bunga bank tidaklah sulit asalkan kamu tahu cara kerjanya. Terdapat tiga cara menghitung suku bunga bank yang biasa digunakan, yaitu berdasarkan saldo harian, saldo terendah, dan saldo rata-rata. Rumus perhitungan ketiganya berbeda-beda, di antaranya:

1. Menghitung Suku Bunga Bank Menggunakan Saldo Harian

Perhitungannya dilakukan berdasarkan jumlah saldo harian selama periode tertentu atau periode berjalan yang ada di mutasi rekening bank. Rumus yang digunakan, yaitu,

Bunga = (saldo harian x suku bunga tabungan x jumlah hari dalam sebulan) : 365

Contoh:

Total saldo harian yang dimiliki Andi selama Januari adalah Rp5.000.000 pada tanggal 5, Rp10.000.000 tanggal 11, Rp3.000.000 tanggal 18, Rp5.000.000 tanggal 23, dan Rp10.000.000 tanggal 31. Suku bunga tabungan yang berlaku saat itu adalah 2%, maka total bunga saldo harian yang didapatkan Andi sebesar Rp11.561,63 dengan perhitungan sebagai berikut:

  • Rp5.000.000 x 2% x 5 hari : 365 = Rp1.369,86
  • Rp10.000.000 x 2% x 6 hari : 365 = Rp3.287,67
  • Rp3.000.000 x 2% x 7 hari : 365 = Rp1.150,68
  • Rp5.000.000 x 2% x 5 hari : 365 = Rp1.369,86
  • Rp10.000.000 x 2% x 8 hari : 365 = Rp4.383,56

2. Menghitung Suku Bunga Bank Menggunakan Saldo Terendah

Perhitungannya dilakukan dengan cara melihat jumlah saldo terendah dalam satu periode pada mutasi rekening bank. Besarnya suku bunga pada perhitungan ini berbeda-beda, tergantung jumlah saldo terendah yang terdapat pada rekening bank. Rumus yang digunakan, yaitu,

Bunga = saldo terendah x (suku bunga x jumlah hari dalam sebulan) :365

Contoh:

Saldo terendah Andi selama Januari adalah Rp9.300.000, dengan asumsi jumlah hari di Januari sebanyak 31 hari. Suku bunga yang berlaku saat itu sebesar 2%. Maka, besarnya bunga saldo terendah yang didapatkan Andi adalah Rp9.300.000 x (2% x 31) : 365 = Rp15.797,26.

3. Menghitung Suku Bunga Bank Menggunakan Saldo Rata-rata

Sebelum metode ini digunakan, bank perlu menghitung saldo rata-rata dalam satu periode pada mutasi rekening. Caranya dengan menghitung seluruh saldo yang ada dalam satu periode, lalu dikalikan dengan jarak hari antara transaksi awal dan transaksi selanjutnya. Rumus yang digunakan, yaitu,

Bunga = saldo rata-rata x (suku bunga x jumlah hari dalam sebulan) : 365

Contoh:

Total saldo Andi di November sebesar Rp210.000.00. Saldo rata-ratanya sebesar Rp200.000.000 : 30 = Rp7.000.000. Suku bunga yang berlaku saat itu sebesar 2%, maka besarnya bunga saldo rata-rata yang didapatkan Andi adalah Rp7.000.000 x (2% x 30) : 365 = Rp11.506,84.

Butuh Dana Pinjaman? Pilih yang Tepat

Pertimbangkan besar bunga pinjaman rumah

Itu dia informasi mengenai perbedaan suku bunga dan bunga. Perlu diketahui bahwa suku bunga dan bunga yang dikenakan bank kepada peminjam berbeda-beda. Jadi, penting untuk membandingkan masing-masing produk pinjaman yang ditawarkan bank guna meminimalisir besarnya total bunga yang dibayarkan selama periode pinjaman.

Tertarik mengajukan pinjaman dalam waktu dekat, tapi tidak tahu produk mana yang tepat? Kamu bisa konsultasikan dengan para ExpertDuck untuk mengetahui jawabannya. Caranya mudah, tekan tombol Konsultasi Gratis di bawah ini.