Salah satu aset keuangan yang memiliki tingkat likuiditas setara kas adalah obligasi. Obligasi merupakan surat berharga yang merepresentasikan pinjaman oleh investor (debitur) kepada peminjam (kreditur). Selain likuiditasnya yang dinilai lancar, obligasi menjadi salah satu instrumen populer karena dapat menghasilkan pendapatan tetap. Kalau kamu tertarik untuk berinvestasi obligasi, kamu juga perlu tahu apa itu suku bunga obligasi.

Suku bunga obligasi adalah salah satu faktor yang paling dipertimbangkan oleh investor sebelum menanamkan modal. Semakin tinggi nilai suku bunganya, semakin besar minat investor untuk memiliki obligasi. Yuk cari tahu lebih dalam mengenai apa itu suku bunga obligasi melalui artikel MoneyDuck di bawah ini!

Sekilas Mengenai Obligasi

Obligasi dapat diperdagangkan di pasar modal

Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah untuk mendapatkan pendanaan. Di dalam obligasi terdapat perjanjian utang-piutang dengan kewajiban untuk membayar pinjaman pokok dan bunga hingga tanggal jatuh tempo atau maturity. Surat obligasi dapat diperdagangkan di pasar modal dengan harga yang dapat naik turun tergantung suku bunga obligasi dan isu yang beredar di pasar modal.

Tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) juga sangat menentukan pergerakan harga obligasi. Jika suku bunga acuan naik, maka harga obligasi akan turun karena investor cenderung menanamkan uangnya pada instrumen deposito. Sedangkan pada tingkat suku bunga yang rendah, investor lebih tertarik dengan suku bunga obligasi yang lebih tinggi daripada deposito. Itu sebabnya, investor akan terus mengawasi pergerakan suku bunga obligasi untuk menentukan harus membeli obligasi baru, atau menjual obligasi yang dimiliki.

Baca Juga: Apa Itu Obligasi? Inilah Penjelasannya

Jenis-Jenis Obligasi

Obligasi adalah instrumen investasi yang dapat memberikan pendapatan tetap dengan risiko yang relatif kecil. Untuk mengenal karakteristik obligasi, kamu perlu tahu jenis-jenis obligasi di pasar modal. Beberapa obligasi memiliki sifat yang unik sehingga dapat memitigasi risiko sekaligus meningkatkan keuntungan investor. Berikut ini beberapa jenis obligasi yang harus diketahui:

1. Obligasi dengan Jaminan

Layaknya perjanjian utang pada umumnya, debitur dapat menyerahkan suatu aset sebagai jaminan utang. Begitu juga obligasi dengan jaminan atau secured bonds. Obligasi dengan jaminan memiliki tiga jenis, yaitu mortgage bond yakni obligasi dengan jaminan berupa aset fisik seperti gedung atau bangunan. Kemudian ada collateral trust bond, yakni obligasi dengan jaminan berupa surat berharga seperti saham atau obligasi milik debitur. Dan yang terakhir, equipment trust certificate yang hasil penjualannya digunakan untuk membeli beberapa aset, lalu aset tersebut dipinjamkan ke perusahaan penerbit obligasi.

2. Obligasi Tanpa Jaminan

Obligasi tanpa jaminan atau unsecured bonds adalah obligasi yang tidak memiliki jaminan apapun dari penerbit. Meskipun begitu, jenis obligasi tanpa jaminan merupakan jenis instrumen investasi yang aman. Sebab biasanya obligasi tanpa jaminan memiliki risiko gagal bayar yang rendah sehingga kreditur memenuhi kewajibannya.

3. Obligasi Konversi

Salah satu jenis obligasi dengan karakteristik yang unik adalah obligasi konversi. Jenis obligasi ini bisa ditukarkan menjadi saham biasa dengan rasio konversi yang sudah ditentukan sejak awal kesepakatan. Tujuan obligasi konversi adalah agar perusahaan dapat mengakses pinjaman dengan biaya rendah melalui pertukaran saham. Meskipun suku bunga obligasi konversi cukup rendah, namun risiko gagal bayar juga rendah karena investor bisa mendapatkan saham sebagai jaminan.

4. Obligasi Tanpa Kupon

Obligasi tanpa kupon atau zero coupon bonds memiliki karakteristik unik dibandingkan jenis obligasi lain. Obligasi tanpa kupon tidak memberikan kupon bunga secara berkala sebagai imbal hasil pemegang obligasi. Sebagai gantinya, keuntungan dari pinjaman pokok akan didapat melalui capital gain atau selisih harga jual-beli obligasi. Dengan begitu likuiditas perusahaan tetap terjaga karena tidak perlu membayarkan keuntungan secara berkala.

Baca Juga: Cara Menghitung Biaya Investasi, Ini Bocorannya Lengkap

Apa itu Suku Bunga Obligasi?

Suku bunga obligasi cenderung lebih tinggi

Salah satu hal terpenting yang diperhatikan oleh setiap investor obligasi adalah besarsuku bunganya. Suku bunga obligasi adalah keuntungan dari berinvestasi obligasi atau surat utang yang disebut kupon. Besaran suku bunga obligasi ditentukan oleh penerbit obligasi atau debitur. Pada umumnya, nilai suku bunga obligasi alias kupon nilainya lebih tinggi daripada suku bunga bank atau bunga deposito. Hal ini ditujukan agar dapat menarik minat investor untuk menanamkan modalnya.

Jenis Bunga Obligasi

Selain besaran nilai suku bunga obligasi, investor juga perlu memahami beberapa jenis bunga obligasi yang dibedakan berdasarkan sifat fluktuasi suku bunganya dan tanggal pembayaran imbal hasil. Berikut ini beberapa jenis bunga obligasi yang harus kamu ketahui:

1. Fixed Rate

Fixed rate atau bunga tetap adalah sistem penilaian besaran suku bunga obligasi yang nilainya tetap sejak awal investasi hingga akhir masa jatuh tempo. Suku bunga obligasi fixed rate disukai oleh investor yang menghendaki nilai pengembalian investasi tetap yang minim risiko. Jika penerbit menetapkan kupon obligasi 4,75% per tahunnya, maka jumlah bunga yang diterima investor akan tetap sama sampai jatuh tempo. Jenis suku bunga obligasi fixed rate tetap dapat diperdagangkan kembali di pasar sekunder.

2. Floating with Floor

Floating with floor adalah suku bunga obligasi yang nilainya berubah mengikuti perubahan suku bunga BI (7 Days Repo Rate). Namun, jika tingkat suku bunga BI anjlok sewaktu-waktu, fungsi floor atau batas minimum kupon memainkan peranannya. Dengan demikian, suku bunga obligasi tidak akan turun di bawah batas minimum meskipun suku bunga BI turun di bawah batas minimum.

Sebaliknya, nilai suku bunga obligasi dapat naik jika suku bunga BI naik. Artinya, nilai minimum yang kamu dapatkan tidak bisa turun, namun suku bunga yang diterima masih bisa naik. Contoh produk obligasi jenis floating with floor adalah Surat Berharga Negara (SBN) seri SBR dan ST.

Baca Juga: 9 Perbedaan Sukuk dan Obligasi: Jenis Hingga Keuntungannya

3. Coupon Bonds

Coupon bonds adalah jenis obligasi paling umum yang dapat dijumpai pada pasar modal. Umumnya kupon atau bunga akan dibayarkan tiap tiga bulan sekali hingga masa jatuh tempo atau maturity. Besaran nilai kupon atau suku bunga obligasi telah diumumkan sebelum penerbitan surat utang.

4. Zero Coupon Bonds

Jenis obligasi zero coupon bond adalah obligasi yang tidak memberikan imbal hasil berupa kupon atau suku bunga obligasi. Keuntungan dari surat utang zero coupon bonds didapat melalui selisih harga jual beli sejak masa penawaran. Selisih harga jual beli lebih lebih umum disebut dengan istilah capital gain. Obligasi zero coupon bond dijual dengan harga diskon dan dibeli kembali dengan harga penuh saat masuk tanggal jatuh tempo.

Berapa Persen Pajak Bunga Obligasi?

Menurut undang-undang terbaru yakni Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 91 Tahun 2021 tentang PPh atas Bunga Obligasi adalah sebesar 10%. Besaran ini berlaku untuk Wajib Pajak Dalam Negeri dan Badan Usaha Tetap (BUT). BUT adalah sebuah usaha yang dipergunakan oleh subjek pajak luar negeri yang menjalankan kegiatan usaha di Indonesia.

Tarif pajak bunga obligasi sebesar 10% tersebut bersifat final. Setelah melakukan pembayaran Pajak Penghasilan bunga obligasi, wajib pajak harus menyampaikan laporan pemotongan atau penyetoran PPh ke Direktorat Jenderal Pajak.

Baca Juga: Cara Buat EFIN Pajak Pribadi Online dan Offline, Gampang!

Cara Menghitung Suku Bunga Obligasi

Menghitung suku bunga obligasi dengan kalkulator

Setelah kamu mengetahui definisi suku bunga obligasi dan besaran pajak yang harus dibayar, kamu juga perlu mengetahui cara menghitung suku bunga obligasi. Agar kamu semakin paham menghitung pajaknya hingga pembuatan perencanaan keuangan. Simak penjelasan lengkap mengenai cara menghitung suku bunga obligasi di bawah ini!

1. Nominal Yield

Nominal yield merupakan besaran suku bunga obligasi yang ditunjukkan oleh besarnya kupon obligasi yang diterima investor. Jika suatu obligasi memberikan kupon sebesar 5% per tahun, maka nominal yield yang akan diterima sebesar 5%. Rumus menghitung nominal yield adalah:

Nominal yield= Penghasilan bunga : nilai nominal

2. Current Yield

Current yield adalah besaran nilai suku bunga obligasi yang dapat dihitung dari rasio tingkat bunga obligasi terhadap harga pasar obligasi. Nilai dari current yield dapat dilihat melalui media massa secara harian. Rumus menghitung current yield adalah:

Current Yield = Penghasilan Bunga Tahunan (Tingkat kupon) : Harga Pasar Obligasi

3. Yield to Maturity (YTM)

Yield to Maturity adalah tingkat pengembalian majemuk yang akan didapat investor apabila menahan obligasi yang dimiliki hingga jatuh tempo. Metriks ini merupakan ukuran yang paling penting untuk menunjukkan total pendapatan majemuk yang didapat dari tingkat bunga bertumbuk (compound interest). Cara menghitung Yield to Maturity adalah:

YTM = (INT + ((M-PV) / n)) : (M + PV) / 2

Keterangan:

  • YTM= yield to maturity
  • INT = nilai kupon
  • M = maturity value/nilai pari (par value)
  • PV = harga obligasi sekarang
  • n = jangka waktu jatuh tempo

4. Yield to Call (YTC)

Yield to Call adalah istilah finansial yang mengacu pada instrumen obligasi yang dananya dapat ditarik kembali oleh investor atau dibeli kembali oleh penerbit. Yield to Call adalah pendapatan yang diperoleh pemegang obligasi jika obligasi ditahan hingga tanggal call date yang berlangsung sebelum hari jatuh tempo. Angka ini dapat dihitung sebagai pendapatan bunga majemuk (compound interest rate) yang mewakili nilai suku bunga obligasi yang akan dibayarkan di masa mendatang. Sedangkan istilah call price adalah harga obligasi pada hari ini. Untuk menghitung nilai Yield to Call dapat menggunakan rumus berikut:

YTC = (AI + (CP – MP) / NYC)) / ((CP + MP) / 2)

Keterangan:

  • MP = harga obligasi sekarang
  • NYC (Number of years to call) = jumlah tahun hingga yield to call terdekat
  • AI (Annual interest) = pendapatan kupon tiap tahun
  • CP (Call Price) = call price obligasi

5. Realized Yield

Realized yield adalah nilai pengembalian yang diharapkan oleh investor. Metriks ini digunakan untuk mengestimasikan tingkat keuntungan yang bisa didapat investor. Contohnya, sebuah obligasi menawarkan imbal hasil sebesar 5% per tahun. Namun, 3% obligasi mengalami gagal bayar atau default pada tahun itu sebesar 3%. Sehingga keuntungan yang dapat direalisasikan hanya 2%. Nah, realized yield dari obligasi tersebut adalah 2%.

Cara Menghitung Bunga Obligasi pada Harga Diskonto

Perencanaan investasi dengan memelajari grafik harga

Seperti diketahui sebelumnya, terdapat jenis obligasi zero coupon bond yang tidak menawarkan keuntungan berupa pembayaran bunga atau kupon berkala. Jenis obligasi ini menjual obligasi di harga diskonto dan membeli kembali dengan harga yang lebih tinggi. Agar kamu bisa menghitung suku bunga obligasi pada harga diskonto, simak penjelasannya di bawah ini!

1. Tentukan Diskonto Obligasi

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah menemukan nilai diskonto agar dapat menentukan selisih nilai antara nilai nominal dan harga jual obligasi. Untuk menghitung nilai diskonto kamu dapat menggunakan rumus:

  • Diskonto = Nilai Nominal - Harga jual obligasi

Keterangan:

  • Nilai nominal: Harga obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan
  • Harga jual: Harga obligasi setelah dipengaruhi oleh suku bunga yang berlaku saat penjualan terjadi.

Contoh:

Misalnya perusahaan menerbitkan obligasi yang akan jatuh tempo dalam lima tahun dengan harga Rp6.000.000 dan bunga 10% dibayar setiap enam bulan. Jika suku bunga pasar saat terjadi penjualan adalah 12%, maka harga diskonto obligasi adalah:

  • Bunga dibayarkan setiap enam bulan sehingga tingkat bunga nominal di setiap periodenya adalah 6% (di dapat dari 12% dibagi 2).
  • Jumlah periode adalah 10 periode (dua periode x lima tahun).
  • Pembayaran bunga per periode adalah (Rp6.000.000 x 5%=Rp300.000).

Yang harus ditemukan adalah nilai nominal sekarang atau hasil kali antara nilai nominal obligasi dengan nilai sekarang faktor bunga. Nilai sekarang faktor bunga atau present value interest factor (PVIF) dapat diketahui dengan rumus:

  • PVIF = 1 : (1+r)^t

Keterangan:

  • r = tingkat bunga pasar pada setiap periode
  • t = jumlah periode
  • PVIF=1 : (1+0,06)^10 = 0,5586

Nilai PVIF obligasi tersebut adalah 0,05586. Nilai tersebut dapat digunakan untuk menemukan Nilai nominal sekarang dengan mengkalikannya dengan harga obligasi:

Rp6.000.000 x 0,5586 = Rp3.351.600

2. Hitung Bunga Setiap Periode

Langkah selanjutnya, kamu perlu menghitung setiap pembayaran bunga pada setiap periode. Hal ini dapat dilakukan dengan mengalikan jumlah pembayaran bunga dengan faktor nilai sekarang dari present value of ordinary annuity alias PVOA. PVOA dihitung dengan rumus:

PVOA + (1 – (1 : (1+r)^t)) : r

  • r = tingkat bunga pasar pada setiap periode
  • t = jumlah periode

PVOA = (1 – (1 : (1+0,06)^10)) : 0,06 = 7,3567

Dari rumus di atas kamu telah menemukan nilai PVOA, yaitu 7,360. Selanjutnya kalikan jumlah pembayaran bunga dengan PVOA. Maka hasil yang didapat adalah:

Rp300.000 x 7,3567 = Rp2.207.010

Setelah itu, kamu tinggal jumlahkan nilai pokok obligasi saat ini dengan nilai bunga saat ini, yaitu,

Harga jual obligasi = nilai pokok obligasi saat ini + nilai bunga saat ini

Rp3.351.600+ Rp2.207.010= Rp5.558.610

Setelah itu, gunakan harga jual obligasi untuk mencari nilai diskonto.

Diskonto = Nilai Nominal - Harga jual obligasi

Diskonto = Rp6.000.000 - Rp5.558.610 = Rp 441.390

3. Hitung Bunga Efektif Total Setiap Periode

Investor perlu menghitung bunga yang dibayarkan setiap periode untuk mengetahui keuntungan yang didapat. Investor dapat mengetahui nilai pembayaran bunga pada setiap periode dengan mengalikan jumlah pembayaran bunga dengan nilai nominal obligasi. Berikut rumusnya:

  • Pembayaran bunga tiap periode = Pembayaran bunga x nilai nominal obligasi

Nah, nilai pembayaran bunga adalah

  • 5% (10% : 2 pembayaran per tahun = 5%)
  • Nilai nominal obligasi: Rp6.000.000. Maka Pembayaran bunga tiap periode:
  • 000.000 x 0,05 = Rp300.000

Setelah itu, hitung beban bunga efektif total pada setiap periode

  • Beban bunga total = nilai sekarang obligasi x tingkat bunga efektif setiap periode
  • 558.610 x 0,06 = Rp333.516

4. Catat Jumlah Bunga Berbayar dan Amortisasi Diskonto

Setelah melakukan serangkaian perhitungan di atas, kamu akan mendapati bahwa obligasi yang dibeli pada harga diskonto dibebani dengan biaya bunga efektif Rp333.516. Namun, nilai bunga yang akan dibayarkan kepada investor dan amortisasi diskonto harus dicatat terpisah pada laporan keuangan bulanan investor.

Hal ini dapat dilakukan dengan menulis beban bunga efektif total, yakni Rp333.516 pada kolom debit dan pembayaran bunga pada investor, yaitu Rp 300.000 pada kolom kas kredit. Cara lain dapat dilakukan dengan mencatat beban amortisasi diskonto periode ini, yaitu Rp333.516 - Rp300.000 = Rp33.516 pada kolom kredit.

5. Verifikasi Nilai Sekarang Akhir Obligasi

Langkah terakhir, tambahkan nilai sekarang awal dengan amortisasi. Setelah itu nilai sekarang akhir obligasi dari periode ini akan digunakan sebagai acuan nilai sekarang awal obligasi di periode yang akan datang saat investor menghitung beban bunga total kembali. Berikut rumus perhitungan nilai sekarang akhir:

  • Tentukan Nnlai sekarang awal obligasi untuk periode ini, yaitu Rp5.558.610
  • Tentukan nilai Amortisasi diskonto pada periode ini, yaitu Rp33.516
  • Hitungan nilai sekarang akhir obligasi untuk periode ini, yaitu Rp5.558.610 + Rp33.516 = Rp 5.592.126.
  • Untuk menghitung beban bunga efektif selanjutnya, gunakan Rp 5.592.126 sebagai nilai sekarang awal.

Hitung Suku Bunga Obligasi dengan Tepat

Berinvestasi untuk mendapatkan imbal hasil

Kamu sudah tahu setiap langkah untuk menghitung suku bunga obligasi dengan tepat sebagai alat bantu terbaik untuk memberikan estimasi mengenai nilai keuntungan obligasi. Selain obligasi, ada banyak instrumen lain yang harus kamu ketahui seperti saham, reksadana, cryptocurrency, deposito, emas, dan lain sebagainya.

Agar kamu memiliki pengetahuan yang lebih mendalam menganai berbagai instrumen investasi lain, baca lebih banyak lagi artikel investasi MoneyDuck lainnya. Jangan lupa menekan tombol Konsultasi Gratis di bawah ini untuk bisa berkonsultasi langsung dengan ExpertDuck mengenai berbagai produk keuangan terbaik yang kamu butuhkan.