Cara Penyelesaian Kredit Macet di Bank dan Dampak Gagal Bayar

Ada tiga cara penyelesaian kredit macet di bank agar kamu terhindar dari gagal bayar (galbar) yang merusak skor kredit di SLIK OJK. Pertama, kamu bisa ajukan

DAte

4 Jul 2023

Category


Setiap debitur dan kreditur perlu mengetahui cara penyelesaian kredit macet untuk mengatasi masalah finansial tidak bisa membayar utang pinjaman atau gagal bayar. Artikel MoneyDuck ini akan dibahas apa itu kredit macet, aturan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang kredit macet, penyebab dan dampaknya bagi debitur dan kreditur, serta bagaimana menyelesaikannya di berbagai bank. Jadi, simak penjelasannya agar kamu tidak terjerat kredit macet yang akan merugikan finansialmu di masa depan.

Apa itu Kredit Macet?

Kredit macet adalah kondisi debitur gagal membayar cicilan kredit dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Biasanya, kredit dianggap macet jika pembayaran tertunda lebih dari 90 hari. Tidak hanya mempengaruhi individu, kredit macet juga dapat mempengaruhi kondisi ekonomi bank dan perekonomian suatu negara.

Setiap debitur perlu menghindari kondisi ini karena bisa berdampak pada kemampuan mereka untuk mendapatkan pinjaman di masa mendatang. Selain itu, kredit macet juga akan berdampak pada nilai kredit atau skor kredit yang bisa mempengaruhi tingkat bunga pinjaman yang diterima debitur.

Peraturan Bank Indonesia tentang Kredit Macet

Peraturan Bank Indonesia (BI) mengenai kredit macet, khususnya kartu kredit, tercantum dalam PBI No. 14/2/PBI/2022. Peraturan ini bertujuan untuk mengurangi dampak negatif dari penggunaan kartu kredit secara berlebihan. Beberapa poin penting dalam peraturan ini adalah:

  • Pemegang kartu kredit utama harus berumur minimal 21 tahun, sedangkan kartu tambahan hanya boleh dipegang oleh orang yang berusia minimal 17 tahun.

  • Pemegang kartu harus memiliki penghasilan sebesar Rp3.000.000.

  • Pengajuan kredit maksimal tiga kali lipat dari penghasilan pemegang kartu per bulan.

  • Batas maksimal pembiayaan yang dapat diterima diberlakukan pada debitur dengan penghasilan kurang dari Rp10.000.000 per bulan.

  • Bank melakukan analisis kredit secara menyeluruh dan maksimum bunga yang dapat dikenakan adalah 3% per bulan.

Peraturan OJK tentang Kredit Macet

Peraturan mengenai utang

Selain peraturan BI, kamu juga harus memahami peraturan OJK mengenai kredit macet. Peraturan OJK tentang kredit macet tercantum dalam Peraturan OJK No. 35 Tahun 2018 Pasal 92. Peraturan ini mengelompokkan kelancaran kredit ke dalam 5 kategori skor kredit yang harus kamu perhatikan saat mengajukan pinjaman agar tidak terkena blacklist BI Checking.

  • Kategori Lancar: Peminjam mampu melunasi angsuran tepat waktu, yaitu tidak lebih dari 10 hari dalam kalender.

  • Kategori Dalam Perhatian Khusus (DPK): Peminjam terlambat membayar angsuran antara 10 hingga 90 hari.

  • Kategori Kurang Lancar: Peminjam terlambat membayar angsuran lebih dari 90 hari namun kurang dari 120 hari.

  • Kategori Diragukan: Peminjam terlambat membayar angsuran lebih dari 120 hari namun kurang dari 180 hari.

  • Kategori Macet: Peminjam terlambat membayar angsuran lebih dari 180 hari.

Baca Juga: Cara Memperbaiki Skor Kredit di OJK agar Pinjaman Gak Ditolak

Penyebab Kredit Macet

Apakah kamu pernah masuk ke dalam salah satu kategori skor kredit buruk di atas? Sebelum kamu mengetahui cara penyelesaian kredit macet agar skor kredit di SLIK OJK kembali pulih, ada baiknya kamu mengetahui apa saja penyebab kredit macet. Sehingga kamu bisa melakukan pencegahan kredit menjadi macet.

1. Pengelolaan Keuangan yang Buruk: Debitur yang tidak memiliki rencana pengelolaan keuangan yang baik cenderung gagal membayar cicilan pinjaman tepat waktu. Pengelolaan keuangan yang buruk bisa berarti pengeluaran yang melebihi pendapatan, tidak memiliki dana darurat, atau penyalahgunaan pinjaman.

2. Kondisi Ekonomi Makro: Faktor ekonomi makro seperti inflasi, penurunan ekonomi, atau peningkatan suku bunga bisa membuat debitur kesulitan membayar kredit. Dalam situasi seperti ini, cara penyelesaian kredit macet mungkin melibatkan negosiasi ulang syarat pinjaman dengan bank.

3. Kesulitan Bisnis: Jika debitur adalah sebuah bisnis, kesulitan seperti penurunan penjualan, peningkatan biaya operasional, atau kegagalan proyek bisa menyebabkan kredit macet. Cara penyelesaian kredit macet dalam situasi ini bisa berupa restrukturisasi bisnis atau pinjaman.

Dampak Kredit Macet bagi Debitur

Kredit macet tidak hanya mempengaruhi kondisi keuanganmu saat ini, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang yang perlu kamu ketahui. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai dampak kredit macet bagi debitur:

1. Terkena Denda dan Bunga yang Lebih Tinggi

Ketika kamu tidak dapat membayar cicilan tepat waktu, lembaga keuangan biasanya akan mengenakan denda. Denda ini adalah biaya tambahan yang harus kamu bayar sebagai akibat keterlambatan pembayaran. Selain denda, suku bunga pinjaman mungkin juga akan naik.

Kenaikan suku bunga ini berarti kamu harus membayar lebih banyak uang dalam bentuk bunga atas pinjaman yang kamu ambil. Denda dan bunga yang lebih tinggi ini akan menambah beban keuanganmu dan bisa membuat lebih sulit bagi kamu untuk melunasi utang.

2. Sulit Mengajukan KPR

Kredit macet akan mencatatkan riwayat buruk pada laporan kreditmu. Ketika kamu ingin mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di masa depan, bank akan melihat laporan kreditmu. Dengan riwayat kredit yang buruk karena kredit macet, bank mungkin akan menganggap kamu sebagai debitur berisiko tinggi dan enggan memberikan KPR. Hal ini bisa menyulitkan kamu untuk memiliki rumah sendiri melalui fasilitas KPR.

3. Sulit Mendapatkan Pinjaman dari Lembaga Keuangan Lain

Seperti halnya dengan KPR, riwayat kredit macet juga akan mempengaruhi kemampuanmu untuk mendapatkan pinjaman lain dari lembaga keuangan. Lembaga keuangan selalu melakukan penilaian risiko sebelum memberikan pinjaman, dan riwayat kredit yang buruk akan membuat mereka ragu untuk memberikan pinjaman.

Ini bisa menyulitkan kamu untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan untuk keperluan penting lainnya, seperti pendidikan atau pengembangan usaha. Dengan mengetahui dampak-dampak ini, penting bagi kamu untuk berusaha menghindari kredit macet dan mengelola keuangan dengan bijaksana.

Dampak Kredit Macet bagi Kreditur

Dampak kredit macet bagi kreditur juga cukup signifikan. Kreditur bisa kehilangan uang yang mereka pinjamkan dan harus melakukan upaya pemulihan aset untuk menutupi kerugian tersebut. Jika jumlah kredit macet terlalu banyak, kreditur mungkin mengalami kerugian finansial yang besar.

Kreditur juga harus memperhitungkan risiko kredit macet dalam operasional mereka. Ini bisa berdampak pada suku bunga yang mereka tawarkan dan syarat pinjaman lainnya.

Cara Penyelesaian Kredit Macet

Uluran tangan untuk keluar dari jeratan utang

Jika kamu menghadapi situasi kredit macet, penting untuk tidak panik dan mencari cara penyelesaian yang efektif. Salah satu langkah yang bisa diambil adalah berkomunikasi dengan lembaga keuangan tempat kamu mengambil kredit. Jelaskan situasi dan kesulitan yang kamu hadapi, dan tanyakan opsi-opsi yang tersedia untuk menyelesaikan masalah kredit macet. Beberapa lembaga keuangan mungkin bersedia merenegotiasi syarat pinjaman, seperti mengurangi suku bunga, memperpanjang jangka waktu pinjaman, atau bahkan mengurangi jumlah pokok pinjaman.

Dalam cara penyelesaian kredit macet, ada beberapa istilah yang perlu kamu ketahui, yaitu restructuring, rescheduling, dan reconditioning. Restructuring adalah proses negosiasi ulang syarat-syarat pinjaman. Rescheduling adalah perubahan jadwal pembayaran, biasanya dengan memperpanjang jangka waktu pinjaman. Sedangkan reconditioning adalah penataan kembali pinjaman, yang bisa berupa pengurangan suku bunga atau perubahan lain dalam syarat pinjaman. Dengan memahami opsi-opsi ini, kamu bisa membuat keputusan yang tepat dalam menyelesaikan kredit macet dan mengurangi dampak negatifnya pada keuanganmu.

Baca Juga: Cara Negosiasi Utang ke Pihak Bank

Cara Penyelesaian Kredit Macet Bank Mandiri

Bank Mandiri menawarkan beberapa solusi untuk debitur yang menghadapi kredit macet. Pertama, bank ini menawarkan program restrukturisasi pinjaman yang memungkinkan debitur untuk menegosiasikan kembali syarat pinjaman mereka.

Kedua, Bank Mandiri menawarkan fasilitas penundaan pembayaran cicilan bagi debitur yang mengalami kesulitan finansial. Jika kamu merasa kesulitan untuk membayar cicilan, segeralah berkomunikasi dengan pihak bank untuk mencari solusi terbaik.

Cara Penyelesaian Kredit Macet Bank BRI

Bank BRI juga menawarkan solusi bagi debitur yang mengalami kredit macet. Program restrukturisasi pinjaman BRI memungkinkan debitur untuk merubah syarat pinjaman mereka, seperti jangka waktu pinjaman atau suku bunga.

Selain itu, Bank BRI juga menawarkan fasilitas penundaan pembayaran cicilan bagi debitur yang membutuhkan waktu tambahan untuk membayar pinjaman mereka. Langkah ini bisa membantu debitur menghindari dampak negatif dari kredit macet.

Cara Penyelesaian Kredit Macet BNI

Bank Negara Indonesia (BNI) memiliki program khusus sebagai cara penyelesaian kredit macet nasabah. Program restrukturisasi pinjaman BNI memungkinkan debitur untuk merubah syarat pinjaman mereka, seperti penundaan pembayaran atau perubahan suku bunga.

Kamu juga bisa berdiskusi dengan petugas bank untuk mencari solusi lain yang mungkin lebih sesuai dengan kondisi finansial kamu. Ingatlah, komunikasi yang baik dengan bank bisa membantu kamu menemukan cara penyelesaian kredit macet yang paling efektif.

Cara Penyelesaian Kredit Macet Bank Mega

Bank Mega menawarkan beberapa cara penyelesaian kredit macet. Salah satunya adalah dengan menegosiasikan kembali syarat pinjaman, seperti mengurangi suku bunga atau memperpanjang jangka waktu pinjaman.

Selain itu, Bank Mega juga memberikan fasilitas penundaan pembayaran cicilan bagi debitur yang mengalami kesulitan finansial. Tujuannya adalah untuk membantu debitur memiliki waktu lebih untuk mengatur keuangan mereka dan menghindari kredit macet.

Baca Juga: Perhatikan! Inilah Cara Menyelesaikan Utang Yang Melilit

Hindari Kredit Macet untuk Finansial yang Sehat

Kredit macet bisa berdampak besar pada keuangan pribadi dan bisnis kamu. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga kesehatan finansial kamu dengan melakukan pengelolaan keuangan yang baik, memiliki dana darurat, dan membayar cicilan pinjaman tepat waktu. Jika kamu mengalami kesulitan dalam membayar pinjaman, segera cari tahu cara penyelesaian kredit macet dan komunikasikan masalah kamu dengan bank.

Memulihkan skor kredit menjadi kategori lancar sangat penting agar kamu bisa memenuhi kebutuhan finansial di kemudian hari. Penuhi kebutuhan kamu berupa dana cepat hingga KPR dengan mudah dan cepat melalui ExpertDuck. Cukup klik Konsultasi Gratis dan kamu akan terhubung dengan ExpertDuck terbaik.

Author

Moneyduck Contents Team

Share

Bank BRI

Bank Rakyat Indonesia (BRI) lahir pada tahun 1895, dengan bentuk awal sebagai suatu lembaga keuangan yang khusus melayani orang-orang Indonesia pada saat itu. Awal didirikan di Purwokerto Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dan diberi nama dalam bahasa Belanda yang bila diartikan ke bahasa Indonesia menjadi "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto". Pada tahun 1946 BRI resmi menjadi Bank Pemerintah pertama di Indonesia ditetapkan melalui peraturan pemerintah. Walaupun sempat berhenti beroperasi setelah itu, BRI kembali aktif pada tahun 1949 dan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada rentang tahun 1960-1965 BRI juga sempat mengalami peleburan dengan Bank Tani Nelayan dan NHM, dimana intgrasi ini juga beberapa kali mengalami perubahan bentuk dalam periode tersebut. Sejak 1992 BRI resmi menjadi perseroan terbatas dengan 100% kepemilikan ada pada Pemerintah Indonesia. Pada 2003 pemerintah Indonesia menjual 30% sahamnya sehingga BRI pun resmi menjadi perusahaan publik. Dengan keunggulannya memiliki cakupan wilayah layanan luas secara nasional, BRI berkomitmen untuk selalu mendukung peningkatan ekonomi masyarakat dengan fokus pada layanan bagi segmen mikro, kecil, dan menengah. BRI dibantu beberapa anak perusahaan dalam memberikan layanan terbaiknya meliputi penyimpanan dana, pemberikan kredit, dan investasi, dimana hal ini dicapai dengan memadukan SDM profesional, teknologi handal, jaringan konvensional dan digital yang produktif dengan tetap berpegang teguh pada prinsip manajemen operasi resiko yang unggul dan tata kelola perusahaan yang baik.

Bank Mega

PT Bank Mega Tbk. diawal berdirinya yaitu tahun 1969 bernama PT Bank Karman, sebuah usaha milik keluarga di Surabaya. Pada 1992 namanya berganti menjadi PT Mega Bank dan lokasinya pun berpindah ke Jakarta. Pada tahun 1996, kepemilikan perusahaan diambil alih oleh PARA GROUP, holding company milik pengusaha Chairul Tanjung. Holding company ini pun berganti nama menjadi CT Corpora. Di tahun berikutnya PT Mega Bank meluncurkan logo barunya dengan tujuan untuk lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia secara luas. Bank Mega pun berhasil melewati krisis ekonomi 1998 dengan baik dan menjadi salah satu dari segelintir bank yang tidak memerlukan bantuan pemerintah saat itu untuk tetap menjalankan bisnisnya. Perusahaan mencatat 2 kejadian penting di tahun 2000. Pertama, nama perusahaan secara resmi diganti menjadi PT Bank Mega. Berikutnya, Bank Mega resmi mendaftarkan dirinya di lantai Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya melalui penjualan saham perdana sebagai upaya memperkuat struktur pemodalannya. Saat ini, kehadiran Bank Mega semakin kuat di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Produk retailnya menjadi salah satu primadona di industri perbankan apalagi didukung bisnis CT Corpora di belakangnya yang memberikan keuntungan berlipat bagi nasabah retail Bank Mega lebih dari hanya sekedar produk keuangan. Cakupan layanan Bank Mega pun meliputi segmen bisnis, international banking, treasury, capital market sampai dengan menjadi bank custodian. Bank Mega terus berusaha berinovasi dalam produk dan layanannya sebagai upaya pencapaian visinya menjadi bank kebanggan bangsa.

Bank Mandiri

Bank Mandiri berdiri pada 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan oleh pemerintah. Pada Juli 1999, empat bank pemerintah yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor-Impor Indonesia, dan Bank Pembangunan Indonesia kemudian dilebur menjadi Bank Mandiri. Sejak berdiri hingga saat ini, Bank Mandiri telah mengalami beberapa kali tahap transformasi untuk dapat terus mempertahankan dan memperbaiki kinerjanya. Pencapaiannya pun telah mendapat banyak penghargaan dari berbagai lembaga, contohnya 7 tahun berturut-turut dinobatkan menjadi "the best bank in service excellence" oleh Marketing Research Indonesia (MRI) dan "Perusahaan Sangat Terpercaya" oleh Indonesian Institute for Corporate Government. Dalam strategi jangka panjangnya, visi Bank Mandiri adalah "To be The Best Bank in ASEAN by 2020". Dan untuk pencapaian ini Bank Mandiri akan fokus pada 3 hal utama yaitu: memperkuat leadership di segmen wholesale, menjadi bank pilihan nasabah di segmen retail, dan mengintegrasikan bisnis di semua segmen yang ada. Sejalan dengan kerja keras Bank Mandiri menuju pencapaian visi di 2020, masyarakat luas Indonesia saat ini sudah bisa merasakan keunggulan layanan Bank Mandiri. Para pelaku bisnis dilayani dengan tersedianya produk keuangan lengkap mulai dai simpanan dan pinjaman, cash management, trade finance, treasury sampai investasi. Untuk perseorangan pun, nasabah Bank Mandiri dilayani dengan jaringan ATM yang sangat luas di seluruh wilayah Indonesia, produk-produk keuangan unggulan, layanan yang didukung teknologi yang paling terkini, dan layanan yang dirancang khusus untuk setiap tipe nasabah perorangan, mulai dari para milenial sampai nasabah prioritas.

BNI

Bank Negara Indonesia (BNI) pada awalnya didirikan untuk berfungsi sebagai Bank Sentral pada tahun 1946. Kemudian pad 1968 statusnya dirubah menjadi Bank Umum Milik Negara dengan tugas utama untuk memperbaiki perekonomian rakyat dan ikut serta dalam pembangunan nasional. Tahun 1992 melalui peraturan pemerintah, bentuk badan hukum BNI resmi dirubah menjadi Perusahaan Perseroan Terbatas (Persero). Kemudian pada 1996, BNI resmi melantai di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya, sekaligus sebagai bank BUMN pertama yang menjadi perusahaan publik. Sejak itu pula BNI telah melakukan beberapa aksi korporasi seperti rekapitaliasi dan divestasi saham oleh pemerintah, termasuk juga melakukan penawaran umum saham terbatas, demi untuk menjaga daya saing dan struktur keuangannya di lingkup industri perbankan nasional. Untuk memenuhi ketentuan undang-undang terkait perseroan terbatas, BNI juga telah melakukan beberapa kali perubahan anggaran dasar, yang terakhir terjadi pada 2015. Saat ini 60% saham BNI dimiliki oleh pemerintah Indonesia dan 40% sisanya dimiliki oleh publik baik perorangan maupun institusi, dalam negeri dan juga asing. Berdasarkan total aset, total kredit dan total dana pihak ketiga, BNI menduduki peringkat bank nasional terbesar ke-4. BNI terus berkomitmen memberikan layanan finansial terpadu untuk nasabahnya dan untuk menjamin kelangsungan hal ini BNI dibantu oleh sejumlah anak perusahaan, BNI tetap terus berinovasi memberikan layanan penyediaan dana dan fasilitas pinjaman, mulai dari tingkat korporasi, menengah dan kecil. BNI juga selalu menyesuaikan produknya untuk dapat memenuhi kebutuhan berbagai segmen usia mulai dari anak usia sekolah, remaja, dewasa bahkan untuk mereka yang memasuki masa pensiun.

Related News

Bingung Soal Produk Keuangan?

Kamu bisa ngobrol langsung dan terima penawaran terbaik dari pakarnya.

Tentang MoneyDuck for Experts

New Contents

Gedung Wisma Kodel Lantai 8. Jl. H.R Rasuna Said Kav B-4, Kel. Setiabudi, Kec. Setiabudi Kota Adm. Jakarta Selatan 12910

Produk Finansial

Kelola Keuangan Sehari-hari

Literasi Finansial

© PT MONEYDUCK TEKNOLOGI INDONESIA