Dana darurat merupakan dana penting yang sengaja disediakan untuk menangani hal-hal yang tak terduga. Seperti apa hal yang tak terduga tersebut? Contohnya, kecelakaan, kesehatan yang memburuk, atau kerusakan rumah. Mempersiapkan dana darurat cukup mudah, namun diperlukan konsistensi setiap waktunya. Selain itu, kamu juga harus tahu cara menghitung dana darurat agar bisa menyiapkan dana darurat yang ideal.

Jumlah dana darurat yang diperlukan setiap orang bisa saja berbeda, hal ini tergantung jumlah tanggungan dari orang tersebut. Artinya, orang yang memiliki pasangan cenderung membutuhkan dana darurat yang lebih besar dibandingkan orang yang masih lajang karena jumlah tanggungannya lebih banyak. Kali ini MoneyDuck akan memberikan informasi terkait bagaimana cara menghitung dana darurat yang ideal.

Apa itu Dana Darurat?

Dana darurat penting untuk masa depan finansial

Dana darurat adalah dana yang disiapkan oleh seseorang untuk digunakan saat terjadi kejadian darurat, seperti kecelakaan, biaya berobat, biaya pendidikan, hingga untuk menanggung biaya kerusakan rumah atau kendaraan. Kamu bisa mengumpulkan dana darurat di berbagai tempat, misalnya kamu boleh menyimpannya di rekening tabungan, namun bisa juga menyimpannya di instrumen investasi. Pastikan instrumen investasi yang dipilih sebagai tempat menyimpan dana darurat memiliki likuiditas yang tinggi, sehingga bisa dijual atau ditukar dalam bentuk Rupiah dengan cepat. Contoh instrumen investasi tersebut adalah emas dan reksa dana.

Manfaat Dana Darurat

Dana darurat bisa meredam stres

Orang mengumpulkan dana darurat bukan tanpa alasan, namun karena dana darurat memberikan banyak manfaat. Manfaat dana darurat bisa menurunkan tingkat stres seseorang, menjadikan orang menjadi tidak boros, serta bisa memerbaiki manajemen keuangan yang buruk. Berikut penjelasan dari setiap manfaatnya!

1. Menurunkan Tingkat Stres

Mengumpulkan dana darurat memang memerlukan waktu yang mungkin tidak sebentar. Namun, ketika dana darurat tersebut sudah terkumpul, artinya kamu memiliki simpanan dan kamu menjadi lebih tenang untuk menjalani hari-hari. Kamu bisa hidup dengan lebih santai dan tidak perlu terlalu overthinking tentang hal-hal darurat yang mungkin akan terjadi karena kamu sudah memiliki pegangan, berupa dana darurat.

2. Tidak Boros

Mengumpulkan dana darurat sistemnya kurang lebih mirip dengan menabung. Artinya, kamu perlu menyisihkan uang dari pendapatan untuk dialokasikan ke dana darurat. Dengan begitu, kamu bisa terhindar dari sifat boros karena kamu menyisihkan sekian persen dari pendapatanmu untuk digunakan dalam hal yang berguna dibandingkan untuk berfoya-foya atau memenuhi gaya hidup yang tidak akan habisnya.

3. Memerbaiki Manajemen Keuangan yang Buruk

Manajemen keuangan yang baik bisa dikatakan sebagai keterampilan yang tidak dimiliki oleh semua orang, namun keterampilan ini bisa dilatih. Salah satunya dengan mengetahui cara menghitung dana darurat. Dengan menghitung kebutuhan dana darurat dengan benar, kamu akan bisa mengatur keuangan lebih baik karena pendapatan digunakan untuk hal yang lebih bermanfaat.

Baca Juga: 10 Kunci dan Cara Sukses Mengatur Keuangan Keluarga

Jumlah Dana Darurat Ideal

Dana darurat ideal 3-9 kali gaji

Memang merupakan hal baik jika kamu ingin mengumpulkan dana darurat sebanyak mungkin, namun kamu juga perlu tahu bahwa ada juga istilah dana darurat ideal. Dana darurat yang ideal bisa dihitung dengan mempertimbangkan beberapa hal, seperti berapa banyak pengeluaran produktif bulananmu, berapa banyak pengeluaran konsumtif bulananmu, besar cicilan bulanmu, dan bagaimana kondisi keuanganmu saat keadaan baik. Idealnya, dana darurat yang disiapkan harus tiga hingga sembilan kali lebih besar dari pengeluaran bulananmu.

Dana darurat ideal juga bisa dihitung dengan menggunakan metode 50:30:20. Dana darurat masuk ke dalam hitungan 20%. Artinya, kamu bisa menyisihkan 20% dari gaji bulanan untuk dana darurat, tentunya dalam hitungan 20% itu tidak hanya dana darurat, namun mencakup juga biaya keuangan lainnya, seperti asuransi, tabungan, dan investasi.

Alasan Perlu Tahu Cara Menghitung Dana Darurat

Kamu perlu dana darurat untuk mengatasi risiko kesehatan

Memiliki dana darurat merupakan hal penting bagi kehidupan seseorang. Memangnya sepenting apa sih dana darurat itu? Jadi, dana darurat bisa digunakan sebagai dana penunjang hidup apabila kamu menghadapi suatu keadaan yang terduga. Apalagi, jika kamu mempunyai masalah kesehatan, tinggal jauh dari keluarga, hidup hanya dari gaji saja, atau sebagai wiraswasta, maka kamu wajib menyiapkan dana darurat.

1. Mempunyai Masalah Kesehatan

Merupakan hal wajar jika seseorang mempunyai masalah kesehatan karena tidak mungkin seseorang akan sehat terus-menerus. Namun, ada hal yang tidak mengenakan apabila kamu memiliki masalah kesehatan yang serius, yaitu tubuh akan terasa sangat sakit dan kamu perlu menyediakan uang untuk biaya pengobatan yang biasanya tergolong mahal. Jika kamu telah menyiapkan dana darurat sebelumnya, maka biaya pengobatan bisa terasa lebih ringan, solusi lainnya adalah kamu menggunakan produk asuransi kesehatan.

Baca Juga: Asuransi Kesehatan untuk Lajang, Seberapa Penting Sih?

2. Tinggal Jauh dari Keluarga

Jika kamu tinggal jauh dari keluarga, kamu harus tahu cara menghitung dana darurat. Kemudian, kamu bisa mempraktikannya pada keseharian. Dana darurat yang sudah terkumpul pasti akan memudahkan kamu ketika menghadapi hal yang tak terduga apalagi kamu sedang jauh dari keluarga. Karena biasanya saat jauh dari keluarga, kamu akan sungkan untuk meminta biaya tambahan.

3. Hidup Hanya dari Gaji Saja

Kamu perlu mencari pekerjaan untuk bisa mendapatkan penghasilan yang nantinya akan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan. Kebanyakan orang yang hidup dengan mengandalkan satu penghasilan saja tanpa mencari penghasilan tambahan, biasanya akan menghabiskan gajinya tersebut untuk kebutuhan hidup dalam sebulan, tanpa memikirkan penggunaan asuransi atau investasi. Oleh karena itu, sangat penting bagi kamu yang hidup dari gaji saja untuk tahu cara menghitung dana darurat dan bagaimana menerapkannya dalam hidup.

4. Wiraswasta

Dana darurat juga sangat penting bagi seorang wiraswasta. Dana yang telah terkumpul bisa digunakan ketika bisnis sedang tidak berjalan dengan baik atau sebagai simpanan dan akan dipakai saat sudah tua nanti. Kita ketahui bahwa seorang wiraswasta menjalankan bisnisnya sendiri, sehingga tidak akan mendapatkan uang pensiunan layaknya orang yang bekerja di BUMN atau di perkantoran.

Baca Juga: Inilah 9 Cara Mengatur Keuangan Pribadi Ala Orang Sukses!

Cara Menghitung Dana Darurat

Sisihkan dana darurat dari gaji bulanan

Nah, sudah semakin paham pentingnya memiliki dana darurat untuk kelangsungan masa depan finansial kamu, kan? Jadi, yuk, persiapkan dana darurat kamu sekarang juga. Kamu bisa menghitung dana darurat yang akan dikumpulkan dengan cara sederhana ini, yaitu,

  • Menentukan besarnya uang yang ingin dialokasikan ke dana darurat. Misalnya, kamu menargetkan dana darurat sebanyak tiga kali dari rata-rata pengeluaran bulanan. Maka, jika rata-rata pengeluaran Rp2.000.000 per bulan, artinya kamu menargetkan dana darurat sebanyak Rp6.000.000.
  • Tentukan, setiap bulannya kamu akan menyisihkan berapa persentase dari gaji untuk dana darurat. Asumsikan saja gaji bulanan sebesar Rp6.000.000, kamu memutuskan untuk mengalokasikan 10% gaji per bulan untuk dana darurat. Artinya, kamu akan menyisihkan Rp600.000 per bulan. Sehingga, kamu memerlukan waktu selama 10 bulan untuk mencapai target dana darurat.
  • Selama proses pengumpulan dana darurat, kamu bisa menyimpan dana tersebut di rekening tabungan atau di instrumen investasi seperti reksa dana dan emas.

Simulasi Cara Menghitung Dana Darurat

Dana darurat lajang berbeda dengan keluarga

MoneyDuck punya cara nih agar kamu bisa memahami lebih jauh mengenai bagaimana cara menghitung dana darurat dengan menampilkan simulasi perhitungannya. Simulasi yang akan disampaikan terbagi menjadi dua macam, yaitu dana darurat yang digunakan untuk seseorang yang lajang, dan ada juga untuk yang sudah berkeluarga.

1. Lajang

Diasumsikan saat ini kamu sedang melajang, tinggal sendirian dan memenuhi semua kebutuhan hidup sendiri. Setiap bulannya, kamu akan menghabiskan uang Rp3.000.000 dengan rincian sebagai berikut:

  • Sewa kos: Rp500.000 per bulan
  • Biaya makan: Rp900.000 per bulan
  • Membeli pakaian baru: Rp100.000
  • Bayar cicilan: Rp1.000.000
  • Hiburan: Rp300.000
  • Biaya lain-lain: Rp200.000

Seseorang yang lajang idealnya memiliki dana darurat tiga kali lebih banyak dari pengeluaran bulanan. Sehingga, kamu perlu mengumpulkan dana darurat sebanyak Rp9.000.000. Jadi, ketika misalnya kamu sedang tidak ada pekerjaan, kamu masih bisa membiayai kebutuhanmu selama tiga bulan menggunakan dana darurat yang telah disiapkan.

2. Keluarga

Kali ini kami asumsikan bahwa kamu telah berkeluarga, artinya kamu perlu juga membiayai pasangan dan anak, sehingga tanggungan dan biaya bulanan akan bertambah dibandingkan saat masih melajang. Setiap bulannya, keluargamu menghabiskan Rp8.000.000 untuk memenuhi kebutuhan dengan rincian berikut:

  • Cicilan rumah: Rp3.000.000
  • Tagihan rumah tangga: Rp1.000.000
  • Biaya makan: Rp2.700.000
  • Pakaian baru: Rp300.000
  • Mainan anak: Rp300.000
  • Hiburan keluarga: Rp700.000

Sebaiknya, besar dana darurat untuk satu keluarga adalah enam kali lebih besar dibandingkan pengeluaran bulanannya. Sehingga, kamu perlu mengumpulkan dana darurat sebesar 6 x Rp8.000.000 = Rp48.000.000. Jika dibandingkan dana darurat single tadi, sangat berbeda jauh kan dana yang dibutuhkannya?

Baca Juga: Suami Tidak Terbuka Masalah Keuangan? Kenali Ciri-Cirinya dan Ketahui Cara Mengatasinya

Perbedaan Tabungan dan Dana Darurat

Dana darurat merupakan dana untuk keperluan mendadak

Setelah mengetahui cara menghitung dana darurat, mungkin kamu bertanya-tanya, bukankah konsepnya mirip dengan tabungan? Apa yang membedakan keduanya? Jika dilihat dari cara mengumpulkannya, dana darurat dan tabungan memang mirip. Namun, ada perbedaan utama dari keduanya yang terdapat pada segi tujuannya. Dana darurat hanya bisa digunakan ketika kamu menghadapi keadaan darurat, namun tabungan bisa kamu gunakan dalam kondisi apa pun.

Contoh Pengeluaran Dana Darurat

Sesuai namanya, dana darurat yang telah kamu kumpulkan hanya boleh digunakan saat menghadapi keadaan terdesak saja, kamu tidak bisa menggunakannya untuk dipakai berlibur. Kamu bisa menggunakan dana darurat untuk memerbaiki kerusakan kendaraan, kerusakan rumah, biaya pengobatan dan perawatan, biaya hidup sehari-hari, membayar cicilan, membayar tagihan rumah tangga, hingga membayar tagihan pendidikan.

Tahu Cara Menghitung Dana Darurat Mempermudah Segalanya!

Segera siapkan dana darurat kamu

Kini kamu tahu kan mengapa cara menghitung dana darurat begitu penting untuk diketahui oleh setiap orang. Setelah membaca ini, pastikan kamu langsung rencanakan untuk mengumpulkan dana darurat, ya! Jika kamu masih merasa kebingungan bagaimana cara memulai menyiapkan dana darurat, maka bisa konsultasi langsung dengan Expert MoneyDuck melalui layanan Konsultasi Gratis. Ketika terhubung, kamu juga bisa menanyakan produk keuangan lainnya yang tersedia di MoneyDuck.