Kehilangan motivasi kerja adalah hal yang umum terjadi. Pekerjaan yang menumpuk, tenggat waktu yang semakin dekat, tuntutan target dari atasan, dan banyak lagi sebabnya. Semua beban itu bertumpuk dan lama kelamaan membuat motivasi kerja Anda menurun.
Akibatnya produktivitas juga ikut menurun, pencapaian tujuan Anda pun jadi terhambat. Ketika Anda tersadar bahwa ada yang salah dengan pekerjaan, motivasi, dan semangat Anda, Anda merasa sudah terlambat untuk memperbaikinya.
Namun tidak perlu khawatir, apapun penyebab turunnya motivasi kerja Anda, semua dapat diperbaiki. Anda hanya perlu berkomitmen dalam mengembalikan semangat ini agar produktivitas Anda kembali seperti semula.
Sebab Motivasi Kerja Menurun
Anda menghadapi pekerjaan Anda setiap hari. Pergi ke kantor atau bekerja di lapangan, Anda akan selalu berurusan dengan pekerjaan di sebagian besar waktu Anda sehari-hari. Maka tidak heran jika pekerjaan membawa pengaruh yang sangat besar di hidup Anda.
Suasana hati Anda dapat terpengaruh, hubungan Anda dengan orang sekitar Anda juga terpengaruh, demikian pula dengan kesehatan Anda. Begitu dekatnya Anda dan pekerjaan Anda hingga masalah dalam pekerjaan rasanya mempengaruhi setiap aspek hidup Anda. Termasuk perasaan Anda.
Banyak orang yang sangat mencintai pekerjaannya, tapi tidak sedikit pula tidak merasa senang, bahkan benci pergi bekerja dan bertemu dengan atasan. Rasa tidak puas ini lama-lama dapat berakibat buruk pada motivasi kerja Anda.
Jika Anda salah satu orang yang sedang merasa tidak puas dengan pekerjaan Anda dan mencoba mencari tahu apa alasan motivasi kerja Anda menurun, alasan-alasan di bawah ini mungkin bisa jadi salah satunya.
Kurangnya Progres
Mungkin Anda tahu ada banyak orang yang bekerja demi mendapatkan uang semata, tidak peduli apa pekerjaan yang dilakukan untuk mendapat uang itu. Atau ada juga perusahaan yang membatasi perkembangan karyawannya hingga karyawan tersebut tidak merasa karirnya cukup maju. Ada jenis karyawan yang memiliki kebutuhan akan pengembangan diri dan pencapaian dalam pekerjaan sehingga ia butuh berproses dalam bekerja untuk tetap menjaga semangat itu.
Terlalu Banyak Micromanagement
Sebab ini dapat terjadi jika Anda adalah orang yang bekerja di manajemen tingkat menengah atau tingkat atas. Anda merasa bahwa mendelegasikan pekerjaan pada bawahan atau rekan kerja adalah hal yang berisiko sehingga Anda harus terus mengatur setiap detil pekerjaan yang Anda delegasikan.
Jika Anda yang melakukan micromanagement, hal ini dapat menyebabkan Anda terlalu lelah dan terus merasa tidak puas dan was was akan pekerjaan orang lain. Sementara jika atasan Anda yang sebentar-sebentar serba mengatur, ini malah akan menumbuhkan rasa tidak percaya antara atasan dan bawahan sehingga Anda mungkin merasa tidak berkontribusi pada perusahaan. Di manapun posisi Anda, baik sebagai atasan maupun bawahan, hal ini akan berujung pada menurunnya semangat dan motivasi kerja.
Tidak Ada Rasa Percaya Diri Terhadap Pekerjaan
Salah satu alasan motivasi kerja seseorang menurun adalah karena ia bekerja di perusahaan yang cenderung tidak stabil, entah karena politik atau finansial. Jika Anda bekerja di posisi seperti ini, Anda hanya akan menghabiskan banyak energi merasa was-was akan kabar burung, sibuk mencari pekerjaan lain, dan bersiap untuk pindah ke perusahaan baru bila suatu saat perusahaan Anda ‘tenggelam’.
Kurangnya Kepercayaan Pada Kompetensi Atasan
Beberapa studi menunjukkan, orang yang resign dari sebuah perusahaan adalah karena tidak puas dengan atasannya. Bisa jadi karena atasannya terlalu mengatur hingga ke detil kecil pekerjaan Anda atau bisa jadi sebaliknya, karena Anda merasa atasan kurang kompeten sehingga Anda bingung harus pada siapa Anda bergantung dan harus setia sebagai bawahan. Anda butuh atasan yang menginspirasi, percaya pada bawahannya, dan yang penuh percaya diri.
Lingkungan Kerja Yang Tidak Menyenangkan
Lingkungan kerja terdiri dari banyak hal, salah satunya adalah rekan kerja. Jika Anda berhadapan dengan pekerjaan Anda hampir setiap hari, Anda tentu ingin rekan kerja Anda adalah orang yang menyenangkan, yang bisa Anda ajak bekerja sama dan berkomunikasi dengan baik. Namun jika rekan kerja Anda kurang menyenangkan, bisa jadi semangat Anda pergi ke kantor jadi berkurang.
Bosan
Alasan ini sering ditemukan pada karyawan generasi Y, para generasi muda yang menginginkan pekerjaan yang memuaskan secara personal dan yang bisa menginspirasi mereka. Jika Anda merasa motivasi kerja Anda menurun, mungkin sebenarnya Anda merasa bosan dengan pekerjaan Anda dan butuh sesuatu yang menantang dan lebih berarti.
Cara Membangkitkan Motivasi Kerja
Jika Anda sudah menemukan alasan turunnya semangat Anda, lalu apa langkah selanjutnya? Simak beberapa cara membangkitkan motivasi kerja di bawah ini.
Ingat kembali Tujuan Awal Anda
Beberapa studi menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan terutama para generasi muda menginginkan pekerjaan yang penuh arti bagi dirinya. Meskipun demikian, nyatanya tidak mudah untuk selalu menghubungkan arti itu dengan tugas sehari-hari. Namun hal ini bisa Anda lakukan dengan bertanya kembali pada diri Anda: apa yang membuat Anda melakukan pekerjaan ini?
Temukan cara agar Anda selalu ingat tujuan itu, misalnya dengan membuat vision board berisi visi dan misi Anda dalam bekerja. Simpan di tempat yang mudah terlihat.
Bersyukur dan Berpikir Positif
Mungkin tidak semua orang begitu mencintai pekerjaannya karena ada juga orang yang bekerja untuk mendapatkan uang saja, tanpa memiliki rasa yang mendalam pada pekerjaannya. Jika Anda adalah salah satunya tentu sulit bagi Anda untuk tetap semangat karena tidak ada dorongan untuk memberi arti lebih.
Tapi, Anda bisa mengingat bahwa banyak orang di luar sana yang masih menganggur dan butuh pekerjaan. Yang terbaik yang bisa Anda lakukan untuk bertahan ketika motivasi kerja menurun adalah dengan mengingat itu. Ingat bahwa mereka bisa jadi begitu mendambakan berada di posisi Anda. Selalu bersyukur dan berpikir positif bahwa masa-masa sulit akan berlalu.
Minta Feedback dari Atasan atau Rekan Kerja
Motivasi terbesar yang bisa seseorang dapatkan adalah motivasi yang datang dari dalam dirinya sendiri. Akan tetapi, ada masanya di mana diri Anda sendiri bahkan tidak mampu memberikan Anda motivasi itu. Jika demikian, maka Anda butuh motivasi dari orang lain. Dalam pekerjaan, Anda bisa meminta masukan dari atasan atau rekan kerja.
Tanyakan pada mereka apa yang bisa Anda perbaiki dan apakah Anda sudah melakukan yang terbaik. Masukan dari mereka akan berguna untuk mengembalikan semangat dalam bekerja. Gunakan dengan baik masukan yang Anda dapat dan Anda akan merasa lebih berkontribusi pada perusahaan. Pada akhirnya, perasaan bahwa Anda berkembang lebih baik ini akan meningkatkan motivasi Anda.
Lawan Rasa Ragu dan Takut Dalam Diri
Jika Anda merasa tidak semangat dan motivasi Anda menurun, bisa jadi salah satu sebabnya adalah karena energi Anda terkuras oleh rasa ragu dan takut. Anda ragu dan takut akan performa yang kurang maksimal, akan kesulitan-kesulitan yang akan datang, akan keadaan yang tidak menentu.
Meskipun sibuk bekerja, jangan lupa untuk tetap berinteraksi dengan sesama rekan kerja. Bersantailah sedikit dan bicarakan pada orang lain mengenai perasaan negatif Anda jika perlu. Pahamilah bahwa segala ketidakpastian dalam pekerjaan adalah mutlak adanya dan terlalu khawatir akan hal itu tidak akan menguntungkan kondisi Anda.
Pelajari Hal Baru
Jenuh dalam bekerja juga bisa menurunkan semangat Anda apalagi jika Anda sudah lama bekerja di suatu tempat yang sama. Segarkan diri Anda dengan mempelajari hal baru, idealnya yang berhubungan dengan skill yang dapat Anda pakai di kantor. Identifikasi skill baru apa yang dapat berguna bagi pekerjaan Anda. Selain dapat menguntungkan perusahaan, skill baru Anda juga dapat dimanfaatkan untuk pengembangan diri Anda kedepannya.
Namun tidak selamanya mesti yang berhubungan dengan pekerjaan Anda pula. Mempelajari hal baru akan membuat otak Anda tetap tajam dan energi Anda terisi kembali karena Anda memiliki perasaan tertantang ketika mempelajari hal tersebut.
Minta Kenaikan Gaji
Cara yang satu mungkin terkesan mengada-ada, tapi sebenarnya patut dicoba. Anda berhak mendapatkan bayaran sesuai dengan yang nilai diri Anda. Data pun menunjukkan bahwa insentif finansial dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan.
Teliti dulu berapa gaji yang diterima oleh karyawan lain yang setara nilainya dengan Anda. Ingatkan atasan Anda prestasi apa yang pernah Anda raih dalam pekerjaan. Tidak ada jaminan bahwa atasan Anda akan menerima pengajuan Anda, tapi hal ini tidak akan memberikan efek negatif pada posisi Anda di perusahaan, biarpun pengajuan Anda ditolak.
Beristirahat dan Lakukan Hal Yang Anda Sukai
Studi menunjukkan bahwa rata-rata karyawan tidak menggunakan 3,2 hari jatah cuti kerjanya. Studi lain sementara itu menunjukkan 94 persen karyawan yang mengambil cuti kerja mengatakan bahwa sekembalinya ke kantor, mereka mendapatkan kembali energinya setelah liburan yang menyenangkan. 55 persennya berkata bahwa energinya setelah kembali ke kantor jauh lebih tinggi dari pada sebelumnya.
Bekerja keras boleh, tapi jangan sampai lupa beri penghargaan untuk diri sendiri. Cara terbaik dan termudahnya adalah dengan memberi kesempatan diri Anda untuk rehat sejenak dari hiruk pikuk di kantor. Anda bisa lelah secara fisik dan mental, jadi tidur saja tidak cukup. Pergi berlibur, lakukan hobi Anda, dan beristirahatlah. Sekembalinya ke kantor, Anda akan menjadi lebih segar dan berenergi. Bonusnya, otak yang beristirahat juga dapat meningkatkan produktivitas kerja.
Temukan Pekerjaan Yang Menarik Bagi Anda
Banyak laporan mengenai produktivitas karyawan yang mengatakan bahwa melakukan pekerjaan yang karyawan sukai adalah faktor nomor satu yang memotivasi mereka. Hal ini tidak selalu berarti bahwa Anda harus menemukan pekerjaan baru atau berganti karir.
Ini dapat berarti sederhana, sesederhana meminta atasan memberikan Anda proyek atau tugas baru yang Anda sukai untuk menjaga semangat Anda. Atau mungkin bisa dengan cara meminta atasan untuk pindah ke jabatan yang lain di perusahaan yang sama. Melakukan pekerjaan yang menarik dan berarti adalah salah satu cara untuk memastikan bahwa Anda tetap bersemangat dan termotivasi.
Poin ini mungkin akan lebih sulit tapi tidak ada salahnya mencoba bertanya dan berdiskusi. Karena selama kita tidak bertanya, jawabannya akan selalu ‘tidak’.
Temukan Karir Yang Baru
Cara ini mungkin adalah cara yang paling ekstrim dari semua cara yang dibahas. Tapi tidak ada salahnya. Mungkin selama ini tujuan dan pekerjaan Anda sebenarnya tidak selaras, mungkin juga di tengah perjalanan karir Anda, Anda menemukan pencerahan tentang karir yang lain.
Coba cari tahu terlebih dulu apakah ada yang salah dalam karir Anda dan masih bisakah hal itu diperbaiki. Sebisa mungkin cari jalan tengahnya. Temukan cara agar Anda bisa merangkul segala kekurangan yang ada dalam karir Anda, jika tidak bisa mencari pekerjaan lain misalnya. Namun jika Anda malah menemukan jalan buntu dan akhirnya berkata: ini bukan jalannya, maka sudah waktunya Anda move on.
Kembalilah Pada Apa Yang Membuat Anda Melakukan Apa Yang Anda Lakukan Sekarang
Kita pasti pernah mengalami penurunan semangat dan motivasi kerja beberapa kali dalam karir yang paling kita cintai sekalipun. Tapi, penting sekali untuk tahu bagaimana cara merespon penurunan semangat ini agar jangan sampai produktivitas kita terganggu.
Dengan mengingat kembali tujuan awal Anda menekuni apa yang Anda tekuni saat ini, perlahan-lahan Anda akan dapat mengembalikan motivasi kerja yang sempat jatuh. Istirahat yang cukup dan selalu berpikiran positif juga akan membantu menaikkan lagi semangat kerja Anda. Selamat mencoba!
Ms Joo
Pada masa tertentu, perlu diakui bahwa, kita akan merasa bosan karena telah mengerjakan hal yang monoton selama bertahun-tahun, hal ini yang membuat produktivitas menurun dan untuk mengembalikannya saran yang disampaikan di atas patut untuk dicoba. Dengan melakukan refleksi kembali segala hal yang sudah dilewati dan membuat target baru, diharapkan kita dapat kembali terpacu untuk produktif.