Saham menjadi instrumen investasi populer dengan imbal hasil tinggi. Tak heran, banyak orang tertarik untuk investasi saham dengan asa mendapatkan profit tinggi. Namun, fakta bahwa keuntungan besar dari saham dibayangi risiko yang tinggi juga menjadi faktor kebanyakan orang ragu untuk terjun ke dunia saham. Padahal, risiko investasi saham tidak perlu ditakuti jika kamu mengetahui cara investasi saham yang tepat. Dengan pengetahuan dan strategi yang terarah, kamu bisa terhindar dari risiko rugi.
Lalu, seperti apa cara investasi saham untuk pemula? Nah, kamu sudah berada di tempat yang tepat. Artikel MoneyDuck ini akan membahas beberapa cara investasi saham pemula agar kamu pun bisa memaksimalkan instrumen investasi ini untuk mewujudkan tujuan keuangan. Ingat, kesuksesan tidak datang dengan serta merta, melainkan buah dari upaya dan kerja keras. Sebagai langkah awal kamu untuk menuju kesuksesan dalam investasi saham, yuk perkaya diri dengan literasi investasi saham berikut ini.
Menentukan Tujuan Investasi
Sebelum membahas lebih jauh mengenai cara investasi saham pemula, apakah kamu sudah paham mengenai apa itu investasi? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), investasi merupakan penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Sebagai investor yang cerdas, tentu profit yang dibidik tidak sekadar untuk untung-untungan saja. Ada rencana matang mengapa ia harus mendapatkan profit atas modal yang ditanamkan.
Nah, sebagai investor saham pemula, poin ini yang harus kamu pahami dulu. Apa rencana kamu atas keuntungan investasi yang akan didapat? Apakah tujuan investasi untuk persiapan dana pensiun, pembiayaan rumah, dana pendidikan, dana darurat, atau tujuan lainnya? Jangan sampai kamu investasi saham hanya karena tren atau ajakan teman tanpa memiliki visi yang jelas. Menentukan tujuan investasi penting agar kamu bisa memilih instrumen investasi, strategi, dan jumlah modal investasi.
Misalnya, investasi saham merupakan instrumen yang cocok untuk tujuan investasi jangka panjang seperti dana pensiun atau persiapan biaya pernikahan untuk lima tahun ke depan. Dengan jangka waktu investasi yang panjang, kamu berpeluang mendapatkan profit yang maksimal. Berbeda jika kamu ingin mendapatkan profit cepat, maka lakukan investasi jangka pendek seperti trading saham yang proses transaksi jual beli bisa dilakukan harian.
Baca Juga: Cara Main Saham untuk Pemula, Trik agar Dapat Cuan
Ketahui Profil Risiko
Setelah kamu menentukan tujuan investasi, kamu harus mengenali profil risiko. Apa itu profil risiko? Profil risiko merupakan indikator untuk mengetahui seberapa besar seseorang bisa mentolerir risiko investasi yang akan terjadi. Profil risiko akan membantu kamu memilih instrumen investasi yang tepat dengan tujuan investasi. Ada 3 profil risiko yang harus kamu ketahui untuk menerapkan cara investasi saham pemula ini, yaitu,
1. Profil Risiko Konservatif
Investor dengan profil konservatif merupakan sosok yang sangat khawatir kehilangan nilai pokok investasinya. Alhasil, ia lebih memilih untuk melepas peluang mendapatkan profit. Profil risiko konservatif banyak diterapkan sebagai cara investasi saham pemula dengan investasi rendah risiko seperti deposito, obligasi, atau reksadana pasar uang dengan jangka waktu kurang dari satu tahun.
2. Profil Risiko Moderat
Berbeda dengan cara investasi saham pemula konservatif, investor dengan profil risiko moderat lebih luwes menghadapi risiko. Asalkan, ia mendapatkan peluang mendapatkan profit yang lebih besar. Namun, dengan catatan, risiko yang akan dihadapi tidak besar. Artinya, investor moderat tetap berhati-hati saat menentukan instrumen investasi. Rekomendasi investasi yang bisa dipilih adalah reksadana pendapatan tetap dan reksadana campuran (saham, pasar uang, dan obligasi).
3. Profil Risiko Agresif
Seperti namanya, investor dengan profil risiko ini berani menghadapi risiko untuk imbal hasil yang tinggi. Biasanya profil risiko agresif bukan cara investasi saham untuk pemula yang tepat. Namun, bukan berarti salah juga jika kamu mengambil risiko ini demi profit besar. Hanya saja kamu harus siap menanggung risiko yang tinggi. Instrumen dengan risiko tinggi misalnya saham dan reksadana saham.
Pilih Sekuritas Berizin
Seiring perkembangan teknologi, cara investasi saham pemula pun semakin praktis dengan kehadiran platform investasi online. Cukup buka laman platform perusahaan sekuritas melalui smartphone, kamu bisa investasi di mana saja. Namun, pastikan kamu memilih perusahaan sekuritas berizin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar terhindar dari praktik investasi bodong. Selain perizinan, perhatikan juga ketentuan investasi yang diterapkan, misalnya besaran biaya transaksi.
Biaya transaksi adalah biaya pembelian dan penjualan saham yang harus dibayarkan ke perusahaan sekuritas sebagai broker atau perantara transaksi. Besar biaya transaksi setiap perusahaan sekuritas berbeda-beda. Ada yang menerapkan biaya transaksi 0.15% untuk pembelian saham, dan 0.29% untuk penjualan saham. Jadi, teliti ya agar kamu tidak rugi karena biaya yang ditentukan terlalu besar.
Baca Juga: Cara Menabung Saham di BCA, Mudah & Diminati Milenial
Pilih Saham Blue Chip
Cara investasi saham pemula yang aman salah satunya dengan memilih saham blue chip. Saham blue chip merupakan saham yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kapitalisasi pasar yang besar, yaitu lebih dari Rp10 triliun. Di bawah blue chip ada saham lapis dua (second liner) yang merupakan emiten dengan kapitalisasi pasar antara Rp500 miliar hingga Rp10 triliun. Di bawahnya lagi, ada saham lapis tiga dengan kapitalisasi kurang dari Rp500 miliar.
Untuk mengetahui mana saja saham blue chip, kamu bisa mengecek daftar indeks LQ45 yang merupakan kumpulan 45 perusahaan dengan kapitalisasi pasar tertinggi kurun 12 bulan terakhir. Selain indeks LQ45, cara investasi saham pemula juga bisa dilakukan dengan memilih saham dalam indeks IDX30. Dengan menanamkan modal di perusahaan-perusahaan besar, kamu berpeluang mendapatkan keuntungan.
Tentukan Jumlah Modal Investasi
Perkiraan investasi saham membutuhkan modal yang besar tak jarang membatalkan niat calon investor. Tapi, sekarang kamu tidak perlu khawatir. Karena cara investasi saham pemula bisa dimulai dengan modal minim mulai dari Rp100.000. Ya, cukup murah kan. Hanya dengan Rp100.000 kamu bisa membuka rekening efek yang berfungsi sebagai rekening untuk transaksi investasi kamu nantinya. Modal investasi akan digunakan untuk membeli lembar saham yang kamu inginkan.
Ketika membeli saham, kamu akan menemukan istilah lot yang merupakan satuan untuk jumlah saham yang diperjualbelikan. Satu lot terdiri dari 100 lembar saham. Jadi, jika harga satu lembar saham sebesar Rp500, maka harga satu lot yang harus kamu bayarkan adalah Rp50.000. Tentu, profit besar baru akan kamu nikmati jika kamu membeli lebih banyak lembar saham. Namun, untuk memelajari cara investasi saham pemula, kamu bisa mulai beli saham dengan modal kecil terlebih dahulu sembari mengamati pergerakan harga saham.
Lakukan Cut-Loss
Investor pemula acap panik ketika harga saham miliknya mengalami penurunan. Menjaga emosi merupakan salah satu cara investasi saham yang harus dimiliki pemula. Kamu juga harus memahami strategi cut loss agar tidak menderita kerugian yang besar. Cut loss merupakan strategi menjual saham dalam posisi harga saham lebih rendah dari harga beli.
Misalnya, kamu membeli saham pada harga Rp100.000 per lot. Lalu, kamu menetapkan cut loss pada harga Rp99.500 per lot. Nah, ketika nilai saham mengalami penurunan, saham kamu akan langsung dijual ketika penurunan harganya menyentuh Rp99.500. Sehingga kamu tidak akan mengalami kerugian yang lebih besar dari Rp500.
Baca Juga: Jadwal Trading Saham BEI dari Pembukaan Hingga Penutupan
Melakukan Diversifikasi Portofolio
Cara investasi saham pemula lain yang patut diperhatikan adalah diversifikasi portofolio. Artinya, kamu menempatkan modal investasi ke instrumen investasi yang berbeda karakteristiknya terkait risiko, nilai imbal balik, dan likuiditasnya. Misalnya, kamu memiliki sejumlah modal tertentu. Kamu bisa membagi modal tersebut 50% untuk reksadana saham, 30% untuk reksadana pendapatan tetap, dan 20% untuk obligasi.
Atau, kamu bisa melakukan diversifikasi saham dengan membeli beberapa saham emiten yang berbeda. Seperti telah dijelas di atas, cara aman investasi saham pemula adalah memilih indeks LQ45 atau IDX30. Nah, kamu bisa membagi modal investasi untuk membeli saham dari beberapa sektor yang berbeda. Misalnya, 50% saham good customer yang kapitalisasinya tinggi, 30% saham perbankan, dan 20% saham teknologi.
Terus Gali Informasi Investasi Saham
Investor yang sukses merupakan investor yang tidak pernah berhenti mengamati pergerakan pasar dan memoles kemampuannya menentukan strategi. Karenanya, kamu pun harus terus menggali informasi mengenai investasi saham agar kamu mencapai target imbal balik investasi. Pastikan kamu selalu melakukan riset mengenai profil emiten saham yang akan kamu investasikan. Kamu juga bisa memoles tips dan trik cara investasi saham pemula bersama Expert MoneyDuck dengan menekan tombol Konsultasi Gratis di bawah ini.
Jelita
Artikel ini sangat bermanfaat bagi saya sebagai pemula yang baru saja mempertimbangkan untuk investasi saham sebagai investasi jangka panjang. Dimana saya bisa membeli saham-saham tersebut dan bagaimana cara saya mengamati pergerakan harga saham-saham yang saya beli? Untuk saat ini saham apa yang bisa memiliki profitabilitas yang tinggi jika saya investasi untuk jangka panjang?
Adrian
Investasi adalah kegiatan menanam modal dalam waktu tertentu untuk mendapatkan keuntungan. Salah satu jenis investasi yang banyak digunakan adalah investasi saham. Untuk memulai investasi saham, anda harus memperhatikan hal-hal berikut, seperti pilih borker saham yang terbaik, siapkan modal, pilih waktu yang tepat untuk membeli saham, dan pilih jenis saham yang akan dibeli.
Ms Joo
Dalam melakukan sebuah investasi, Anda wajib mempelajari instrumen yang akan Anda gunakan. Jika Anda melakukan investasi saham, maka Anda harus tahu bahwa instrumen ini memiliki tingkat resiko yang tinggi. Hal ini dikarenakan adalah resiko gagal bayar yang lebih besar dibandingkan instrumen lainnya yang dijamin oleh pemerintah maupun LPS. Untuk jangka panjang, belilah saham perusahaan yang produknya selalu akan digunakan oleh masyarakat, sedangkan untuk jangka pendek Anda harus memiliki pengetahuan luas mengenai mikro dan makro ekonomi sehingga tahu kapan saat waktunya beli dan menjualnya kembali saat harganya naik.