Kartu ATM Hilang? Jangan Panik, Ini Solusi Mengatasinya!

Kartu ATM Hilang? Jangan Panik, Ini Solusi Mengatasinya!

Kartu ATM Hilang? Jangan Panik, Ini Solusi Mengatasinya!

Kartu ATM hilang tertelan mesin ATM atau kecopetan? Ikuti langkah pengurusan kartu ATM yang hilang ke customer service dan kepolisian berikut ini

DAte

21 Nov 2022

Category


Sedang bertransaksi tiba-tiba kartu ATM hilang tertelan mesin ATM? Atau dompet kamu yang berisi kartu ATM kecurian? Tentu, kamu akan panik karena kartu ATM bisa disalahgunakan orang tidak bertanggungjawab dan kamu bisa kehilangan uang yang tersimpan di dalamnya. Kasus kartu ATM hilang sudah banyak dialami nasabah di Indonesia. Kamu tidak perlu langsung panik karena ada cara tepat untuk mengatasi masalah ini.

Nah, apa sih yang harus dilakukan saat kamu kehilangan kartu ATM? MoneyDuck akan memberikan langkah-langkah yang harus diambil saat kartu ATM hilang agar dana simpanan kamu tetap aman, dan tips agar kejadian ini tidak terulang lagi. Simak informasi lengkapnya melalui artikel di bawah ini.

Apa itu Kartu ATM?

Mesin ATM membantu transaksi menjadi lebih cepat dan mudah

Dalam dunia perbankan, ATM adalah istilah yang sering kita dengar. Anjungan Tunai Mandiri atau Automatic Teller Machine adalah kepanjangan dari ATM. ATM berfungsi sebagai mesin yang mempermudah nasabah melakukan transaksi perbankan secara mandiri. ATM juga solusi bagi nasabah untuk mendapatkan pelayanan optimal terkait perbankan tanpa harus dibatasi waktu operasional bank.

Nah, untuk menggunakan layanan mesin ATM, nasabah memerlukan kartu ATM yang menghubungkan rekening tabungannya dengan mesin ATM. Kartu ATM digunakan untuk bertransaksi di mesin ATM. Dengan kartu ATM, kamu bisa transaksi dengan mudah seperti tarik tunai dari rekening, setor tunai ke rekening, pengecekan saldo, pengecekan mutasi rekening, transfer uang, hingga pembayaran tagihan dan pembayaran non-tunai.

Cara Mengurus Kartu ATM Hilang

Hubungi customer service ketika kartu ATM hilang

Kartu ATM hilang memang menjadi momok yang menakutkan bagi semua nasabah karena kartu ATM sebagai akses untuk transaksi perbankan. Namun, jika kartu ATM kamu hilang, tidak lantas membuat kamu kehilangan uang, lho! Terutama jika kamu sigap langsung mengurusnya dengan benar. Nah, untuk mencegah segala kerugian dari kartu ATM yang hilang, ketahui beberapa solusi berikut ini:

1. Blokir melalui Customer Service Bank Penerbit

Cara pertama untuk mengurus kartu ATM hilang dengan memblokir kartu melalui customer service bank penerbit. Lakukan pemblokiran via telepon maksimal 1 x 24 jam. Kamu bisa temukan nomor telepon customer service di situs resmi bank atau di buku rekening. Saat melaporkan kartu ATM hilang, customer service akan memastikan beberapa hal terkait data dirimu sebagai nasabah. misalnya data nomor rekening dan nama yang tertera pada rekening.

Pemblokiran kartu ATM berguna untuk memastikan oknum jahat tidak dapat mengotak-atik isi rekeningmu. Jika kartumu sudah ditemukan, kamu bisa membuka blokir rekening dan menggunakannya dengan normal. Caranya dengan mendatangi kantor cabang bank terdekat dan buat permohonan untuk dibukanya blokir rekening.

2. Blokir Kartu ATM Lewat m-Banking

Jika kamu kesulitan memblokir kartu ATM hilang melalui customer service bank, kamu bisa blokir secara mandiri melalui m-Banking. Cara ini tentunya lebih hemat biaya dan waktu karena bisa dilakukan melalui ponsel. Beberapa bank konvensional di Indonesia seperti BCA, BRI, BNI dan Bank Mandiri sudah menyediakan fitur blokir ATM melalui aplikasi ponsel untuk mempermudah nasabah mengatur pemblokiran sendiri.

Karena pemblokiran melalui m-Banking dilakukan di ponsel, maka langkah pertama yang harus dilakukan nasabah adalah memiliki aplikasi m-Banking dari bank terkait. Pilihan pemblokiran biasanya di bagian pengaturan aplikasi. Pada pemblokiran kartu ATM BCA melalui BCA Mobile, kamu harus memasukkan kode akses, kemudian cari bagian “Akun Saya” dan pilih menu “Blokir” di sana.

Beberapa m-Banking lain juga memunculkan menu blokir dan pilihan enable atau disable kartu untuk pemblokiran. Seperti halnya BRI melalui m-Banking BRImo, kamu bisa masuk ke dalam aplikasi, kemudian pilih halaman utama dan pilih menu “Rekening Lain”. Setelah itu klik nomor rekening dari kartu ATM hilang yang ingin diblokir, lalu klik menu “Status Kartu”. Kamu akan memilih enable atau disable kartu. Disable berarti memblokir kartu dan untuk mengaktifkannya lagi pilih opsi enable.

Untuk nasabah BNI fitur blokir mandiri melalui BNI Mobile Banking. Setelah masuk dengan user ID dan MPIN, pilih menu “Pengaturan”. Kamu akan langsung melihat pilihan “Blokir Kartu Debit”, klik dan pilih nomor rekening yang akan diblokir. Bagaimana cara blokir kartu ATM Mandiri yang hilang? Masuk ke aplikasi Livin’ Mandiri, pilih menu “Tabungan Mandiri” kemudian masuk ke bagian pengaturan. Klik bagian kartu pada “Daftar Kartu”, kamu akan melihat pilihan “Blokir Sementara” yang bisa diklik.

Baca Juga: Syarat Membuat M-Banking BCA dan Cara Daftar Tanpa ke Bank

3. Transfer Saldo ke Rekening Lain

Jika memblokir kartu ATM hilang dirasa masih sulit dan berisiko dikenakan biaya potongan saldo, kamu bisa melakukan cara lain dengan transfer saldo yang ada ke rekening lain. Tentu, syaratnya kamu sudah punya rekening bank lain sebagai tujuan transfer, ya! Proses transfer juga lebih mudah karena setiap bank memiliki layanan internet banking untuk layanan transaksi perbankan di mana saja dan kapan saja melalui jaringan internet.

Berbeda dengan m-Banking, internet banking biasanya bisa diakses di website resmi bank. Bank biasa menyediakan layanan internet banking untuk memudahkan nasabah menerima informasi dan transaksi instan tanpa perlu ke mesin ATM seperti pengecekan saldo dan juga transfer. Perhatikan saat menggunakan internet banking jaringan internet harus stabil. Cek juga limit transfer maksimal per hari melalui internet banking dari bank penerbit kartu ATM yang hilang.

Baca Juga: Internet Banking Mandiri: Panduan Cara Daftar dan Aktivasi

4. Urus Surat Kehilangan ATM di Kantor Polisi

Jika kamu berhasil mentransfer saldo ataupun memblokir kartu, maka kamu perlu melakukan pengurusan lain di kantor polisi agar kamu bisa mendapatkan pengganti kartu ATM yang hilang. Buatlah surat kehilangan kartu ATM di kantor polisi. Surat ini berfungsi sebagai bukti untuk bank penerbit saat pengajuan kartu ATM baru. Nah, untuk mendapatkan surat kehilangan, kamu hanya perlu mendatangi kantor polisi dengan membawa KTP dan buku tabungan dari rekening yang hilang.

Proses mengurus surat kehilangan di kantor polisi cepat dan tidak dipungut biaya. Pihak berwajib akan bertanya kronologi kehilangan kartu ATM. Surat akan langsung dicetak dan dicap kepolisian. Kamu juga harus menandatangani surat tersebut. Jika kamu berhalangan hadir untuk mengurus surat kehilangan, kamu bisa diwakilkan dengan surat kuasa yang kamu tanda tangani.

5. Ganti Kartu ATM Hilang di Kantor Cabang Bank

Kantor cabang bank sudah biasa mengurus kasus kartu ATM hilang. Bawa KTP atau SIM, buku tabungan, surat kehilangan yang sudah kamu buat di kantor polisi, ambil antrean, lalu isi formulir layanan. Atau bertanya pada satpam yang bertugas untuk diarahkan ke customer service. Pastikan kamu memahami seluruh keperluan terkait rekening dan saldo pada kartu ATM yang hilang karena customer service akan memastikan beberapa hal tersebut. Proses ini tidak akan berlangsung lama dan kartu ATM baru akan segera diterbitkan.

Baca Juga: Mudah! Ternyata Ini Cara Ganti Pin ATM BNI

Solusi Menghindari Kartu ATM Hilang

Gunakan kartu digital agar transaksi lebih mudah dan aman

Tentunya menghadapi prosedur pengembalian kartu ATM hilang akan sangat merepotkan bagi beberapa orang. Selain menyita waktu, biaya, dan juga tenaga, risiko kehilangan saldo juga tidak bisa dihindari dari masalah tersebut. Tidak ada yang menginginkan musibah itu terjadi. Nah, ada baiknya kamu menghindari kemungkinan kehilangan kartu ATM.

1. Simpan Kartu ATM dengan Baik

Cara paling sederhana tetapi kerap kali disepelekan adalah dengan menyimpan kartu dengan baik. Jika kamu sering kali lupa meletakkan kartu ATM di dalam dompet karena tercampur dengan kartu lainnya, sebaiknya kamu mempertimbangkan dompet khusus menyimpan kartu-kartu penting agar tidak mudah hilang. Menyimpan kartu di saku dompet yang sempit juga tidak direkomendasikan karena berpotensi merusak kartu.

Selain itu kamu juga bisa menjaga kartu ATM dengan cara langsung mengembalikan kartu ke dalam dompet jika sudah selesai digunakan. Jangan biarkan kartu tercecer atau bercampur berantakan di dalam isi tas supaya kamu mudah mengorganisir kartu penting tersebut.

2. Gunakan Kartu Digital

Kehilangan kartu ATM tentu bisa dihindari dengan cara tidak memiliki fisik kartu itu sendiri! Kecanggihan teknologi menawarkan inovasi dalam perbankan, salah satunya kartu digital. Kartu digital adalah kartu ATM tanpa fisik. Nasabah tetap mendapatkan fitur layanan seperti kartu ATM konvensional, namun kartu digital bisa diakses melalui m-banking. Jadi, minim peluang kartu ATM hilang karena tertelan mesin ATM atau tercecer.

Selain kartu ATM digital, kamu juga bisa memanfaatkan dompet digital. Ada banyak pilihan dompet digital di Indonesia seperti DANA, OVO, dan GoPay. Fitur transaksi yang diberikan juga sudah maksimal. Misalnya, melalui dompet digital DANA, kamu bisa transaksi seperti dengan m-Banking, yakni transaksi pembayaran menggunakan QR Code, transfer, pembayaran tagihan seperti untuk listrik, air, pulsa bahkan asuransi seperti BPJS. Selain itu, dompet digital DANA juga menyediakan fitur Reksa Dana untuk berinvestasi.

Dengan segala kecanggihan dan kepraktisannya, kartu dan dompet digital didukung kualitas keamanan yang baik dengan adanya PIN untuk transaksi, fiturnya juga dilindungi dengan security code, kode OTP saat login ulang, serta sandi atau face ID ponselmu sendiri.

Baca Juga: 5 Kelebihan Kartu Kredit Digital dan 3 Rekomendasi Terbaik

3. Gunakan Layanan Mobile Banking yang Terhubung Mesin ATM

Selain kartu dan dompet digital, jika ingin yang lebih yakin, kamu bisa menggunakan layanan mobile banking yang langsung terhubung ke mesin ATM. Serupa dengan fungsi dompet digital, m-Banking juga memudahkan para nasabah untuk bertransaksi praktis melalui ponsel dan tanpa kartu ATM. Tidak hanya bisa digunakan kapan pun di mana pun, m-Banking juga membantumu menghemat waktu, biaya, dan tenaga untuk bertransaksi seperti transfer uang, membayar barang di e-commerce, dan masih banyak lagi. Sama seperti dompet digital, keamanan m-Banking terjamin dengan perangkat keamanan berkali lipat.

Lebih Hati-Hati Saat Transaksi di Mesin ATM

Gunakan mesin ATM dengan hati-hati

Nah, memahami pentingnya menjaga kartu ATM akan meningkatkan kesadaranmu untuk berhati-hati dalam bertransaksi di mesin ATM. Mesin ATM bisa dimanfaatkan orang tidak bertanggung jawab. Karenanya, penting untuk mempertajam pengetahuanmu mengenai keuangan bersama ExpertDuck yang akan menjadi konsultan keuanganmu secara gratis. Kamu bisa mendapatkan informasi terbaik seputar produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan. Cukup dengan menekan tombol Konsultasi Gratis di bawah ini!

Sedang bertransaksi tiba-tiba kartu ATM hilang tertelan mesin ATM? Atau dompet kamu yang berisi kartu ATM kecurian? Tentu, kamu akan panik karena kartu ATM bisa disalahgunakan orang tidak bertanggungjawab dan kamu bisa kehilangan uang yang tersimpan di dalamnya. Kasus kartu ATM hilang sudah banyak dialami nasabah di Indonesia. Kamu tidak perlu langsung panik karena ada cara tepat untuk mengatasi masalah ini.

Nah, apa sih yang harus dilakukan saat kamu kehilangan kartu ATM? MoneyDuck akan memberikan langkah-langkah yang harus diambil saat kartu ATM hilang agar dana simpanan kamu tetap aman, dan tips agar kejadian ini tidak terulang lagi. Simak informasi lengkapnya melalui artikel di bawah ini.

Apa itu Kartu ATM?

Mesin ATM membantu transaksi menjadi lebih cepat dan mudah

Dalam dunia perbankan, ATM adalah istilah yang sering kita dengar. Anjungan Tunai Mandiri atau Automatic Teller Machine adalah kepanjangan dari ATM. ATM berfungsi sebagai mesin yang mempermudah nasabah melakukan transaksi perbankan secara mandiri. ATM juga solusi bagi nasabah untuk mendapatkan pelayanan optimal terkait perbankan tanpa harus dibatasi waktu operasional bank.

Nah, untuk menggunakan layanan mesin ATM, nasabah memerlukan kartu ATM yang menghubungkan rekening tabungannya dengan mesin ATM. Kartu ATM digunakan untuk bertransaksi di mesin ATM. Dengan kartu ATM, kamu bisa transaksi dengan mudah seperti tarik tunai dari rekening, setor tunai ke rekening, pengecekan saldo, pengecekan mutasi rekening, transfer uang, hingga pembayaran tagihan dan pembayaran non-tunai.

Cara Mengurus Kartu ATM Hilang

Hubungi customer service ketika kartu ATM hilang

Kartu ATM hilang memang menjadi momok yang menakutkan bagi semua nasabah karena kartu ATM sebagai akses untuk transaksi perbankan. Namun, jika kartu ATM kamu hilang, tidak lantas membuat kamu kehilangan uang, lho! Terutama jika kamu sigap langsung mengurusnya dengan benar. Nah, untuk mencegah segala kerugian dari kartu ATM yang hilang, ketahui beberapa solusi berikut ini:

1. Blokir melalui Customer Service Bank Penerbit

Cara pertama untuk mengurus kartu ATM hilang dengan memblokir kartu melalui customer service bank penerbit. Lakukan pemblokiran via telepon maksimal 1 x 24 jam. Kamu bisa temukan nomor telepon customer service di situs resmi bank atau di buku rekening. Saat melaporkan kartu ATM hilang, customer service akan memastikan beberapa hal terkait data dirimu sebagai nasabah. misalnya data nomor rekening dan nama yang tertera pada rekening.

Pemblokiran kartu ATM berguna untuk memastikan oknum jahat tidak dapat mengotak-atik isi rekeningmu. Jika kartumu sudah ditemukan, kamu bisa membuka blokir rekening dan menggunakannya dengan normal. Caranya dengan mendatangi kantor cabang bank terdekat dan buat permohonan untuk dibukanya blokir rekening.

2. Blokir Kartu ATM Lewat m-Banking

Jika kamu kesulitan memblokir kartu ATM hilang melalui customer service bank, kamu bisa blokir secara mandiri melalui m-Banking. Cara ini tentunya lebih hemat biaya dan waktu karena bisa dilakukan melalui ponsel. Beberapa bank konvensional di Indonesia seperti BCA, BRI, BNI dan Bank Mandiri sudah menyediakan fitur blokir ATM melalui aplikasi ponsel untuk mempermudah nasabah mengatur pemblokiran sendiri.

Karena pemblokiran melalui m-Banking dilakukan di ponsel, maka langkah pertama yang harus dilakukan nasabah adalah memiliki aplikasi m-Banking dari bank terkait. Pilihan pemblokiran biasanya di bagian pengaturan aplikasi. Pada pemblokiran kartu ATM BCA melalui BCA Mobile, kamu harus memasukkan kode akses, kemudian cari bagian “Akun Saya” dan pilih menu “Blokir” di sana.

Beberapa m-Banking lain juga memunculkan menu blokir dan pilihan enable atau disable kartu untuk pemblokiran. Seperti halnya BRI melalui m-Banking BRImo, kamu bisa masuk ke dalam aplikasi, kemudian pilih halaman utama dan pilih menu “Rekening Lain”. Setelah itu klik nomor rekening dari kartu ATM hilang yang ingin diblokir, lalu klik menu “Status Kartu”. Kamu akan memilih enable atau disable kartu. Disable berarti memblokir kartu dan untuk mengaktifkannya lagi pilih opsi enable.

Untuk nasabah BNI fitur blokir mandiri melalui BNI Mobile Banking. Setelah masuk dengan user ID dan MPIN, pilih menu “Pengaturan”. Kamu akan langsung melihat pilihan “Blokir Kartu Debit”, klik dan pilih nomor rekening yang akan diblokir. Bagaimana cara blokir kartu ATM Mandiri yang hilang? Masuk ke aplikasi Livin’ Mandiri, pilih menu “Tabungan Mandiri” kemudian masuk ke bagian pengaturan. Klik bagian kartu pada “Daftar Kartu”, kamu akan melihat pilihan “Blokir Sementara” yang bisa diklik.

Baca Juga: Syarat Membuat M-Banking BCA dan Cara Daftar Tanpa ke Bank

3. Transfer Saldo ke Rekening Lain

Jika memblokir kartu ATM hilang dirasa masih sulit dan berisiko dikenakan biaya potongan saldo, kamu bisa melakukan cara lain dengan transfer saldo yang ada ke rekening lain. Tentu, syaratnya kamu sudah punya rekening bank lain sebagai tujuan transfer, ya! Proses transfer juga lebih mudah karena setiap bank memiliki layanan internet banking untuk layanan transaksi perbankan di mana saja dan kapan saja melalui jaringan internet.

Berbeda dengan m-Banking, internet banking biasanya bisa diakses di website resmi bank. Bank biasa menyediakan layanan internet banking untuk memudahkan nasabah menerima informasi dan transaksi instan tanpa perlu ke mesin ATM seperti pengecekan saldo dan juga transfer. Perhatikan saat menggunakan internet banking jaringan internet harus stabil. Cek juga limit transfer maksimal per hari melalui internet banking dari bank penerbit kartu ATM yang hilang.

Baca Juga: Internet Banking Mandiri: Panduan Cara Daftar dan Aktivasi

4. Urus Surat Kehilangan ATM di Kantor Polisi

Jika kamu berhasil mentransfer saldo ataupun memblokir kartu, maka kamu perlu melakukan pengurusan lain di kantor polisi agar kamu bisa mendapatkan pengganti kartu ATM yang hilang. Buatlah surat kehilangan kartu ATM di kantor polisi. Surat ini berfungsi sebagai bukti untuk bank penerbit saat pengajuan kartu ATM baru. Nah, untuk mendapatkan surat kehilangan, kamu hanya perlu mendatangi kantor polisi dengan membawa KTP dan buku tabungan dari rekening yang hilang.

Proses mengurus surat kehilangan di kantor polisi cepat dan tidak dipungut biaya. Pihak berwajib akan bertanya kronologi kehilangan kartu ATM. Surat akan langsung dicetak dan dicap kepolisian. Kamu juga harus menandatangani surat tersebut. Jika kamu berhalangan hadir untuk mengurus surat kehilangan, kamu bisa diwakilkan dengan surat kuasa yang kamu tanda tangani.

5. Ganti Kartu ATM Hilang di Kantor Cabang Bank

Kantor cabang bank sudah biasa mengurus kasus kartu ATM hilang. Bawa KTP atau SIM, buku tabungan, surat kehilangan yang sudah kamu buat di kantor polisi, ambil antrean, lalu isi formulir layanan. Atau bertanya pada satpam yang bertugas untuk diarahkan ke customer service. Pastikan kamu memahami seluruh keperluan terkait rekening dan saldo pada kartu ATM yang hilang karena customer service akan memastikan beberapa hal tersebut. Proses ini tidak akan berlangsung lama dan kartu ATM baru akan segera diterbitkan.

Baca Juga: Mudah! Ternyata Ini Cara Ganti Pin ATM BNI

Solusi Menghindari Kartu ATM Hilang

Gunakan kartu digital agar transaksi lebih mudah dan aman

Tentunya menghadapi prosedur pengembalian kartu ATM hilang akan sangat merepotkan bagi beberapa orang. Selain menyita waktu, biaya, dan juga tenaga, risiko kehilangan saldo juga tidak bisa dihindari dari masalah tersebut. Tidak ada yang menginginkan musibah itu terjadi. Nah, ada baiknya kamu menghindari kemungkinan kehilangan kartu ATM.

1. Simpan Kartu ATM dengan Baik

Cara paling sederhana tetapi kerap kali disepelekan adalah dengan menyimpan kartu dengan baik. Jika kamu sering kali lupa meletakkan kartu ATM di dalam dompet karena tercampur dengan kartu lainnya, sebaiknya kamu mempertimbangkan dompet khusus menyimpan kartu-kartu penting agar tidak mudah hilang. Menyimpan kartu di saku dompet yang sempit juga tidak direkomendasikan karena berpotensi merusak kartu.

Selain itu kamu juga bisa menjaga kartu ATM dengan cara langsung mengembalikan kartu ke dalam dompet jika sudah selesai digunakan. Jangan biarkan kartu tercecer atau bercampur berantakan di dalam isi tas supaya kamu mudah mengorganisir kartu penting tersebut.

2. Gunakan Kartu Digital

Kehilangan kartu ATM tentu bisa dihindari dengan cara tidak memiliki fisik kartu itu sendiri! Kecanggihan teknologi menawarkan inovasi dalam perbankan, salah satunya kartu digital. Kartu digital adalah kartu ATM tanpa fisik. Nasabah tetap mendapatkan fitur layanan seperti kartu ATM konvensional, namun kartu digital bisa diakses melalui m-banking. Jadi, minim peluang kartu ATM hilang karena tertelan mesin ATM atau tercecer.

Selain kartu ATM digital, kamu juga bisa memanfaatkan dompet digital. Ada banyak pilihan dompet digital di Indonesia seperti DANA, OVO, dan GoPay. Fitur transaksi yang diberikan juga sudah maksimal. Misalnya, melalui dompet digital DANA, kamu bisa transaksi seperti dengan m-Banking, yakni transaksi pembayaran menggunakan QR Code, transfer, pembayaran tagihan seperti untuk listrik, air, pulsa bahkan asuransi seperti BPJS. Selain itu, dompet digital DANA juga menyediakan fitur Reksa Dana untuk berinvestasi.

Dengan segala kecanggihan dan kepraktisannya, kartu dan dompet digital didukung kualitas keamanan yang baik dengan adanya PIN untuk transaksi, fiturnya juga dilindungi dengan security code, kode OTP saat login ulang, serta sandi atau face ID ponselmu sendiri.

Baca Juga: 5 Kelebihan Kartu Kredit Digital dan 3 Rekomendasi Terbaik

3. Gunakan Layanan Mobile Banking yang Terhubung Mesin ATM

Selain kartu dan dompet digital, jika ingin yang lebih yakin, kamu bisa menggunakan layanan mobile banking yang langsung terhubung ke mesin ATM. Serupa dengan fungsi dompet digital, m-Banking juga memudahkan para nasabah untuk bertransaksi praktis melalui ponsel dan tanpa kartu ATM. Tidak hanya bisa digunakan kapan pun di mana pun, m-Banking juga membantumu menghemat waktu, biaya, dan tenaga untuk bertransaksi seperti transfer uang, membayar barang di e-commerce, dan masih banyak lagi. Sama seperti dompet digital, keamanan m-Banking terjamin dengan perangkat keamanan berkali lipat.

Lebih Hati-Hati Saat Transaksi di Mesin ATM

Gunakan mesin ATM dengan hati-hati

Nah, memahami pentingnya menjaga kartu ATM akan meningkatkan kesadaranmu untuk berhati-hati dalam bertransaksi di mesin ATM. Mesin ATM bisa dimanfaatkan orang tidak bertanggung jawab. Karenanya, penting untuk mempertajam pengetahuanmu mengenai keuangan bersama ExpertDuck yang akan menjadi konsultan keuanganmu secara gratis. Kamu bisa mendapatkan informasi terbaik seputar produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan. Cukup dengan menekan tombol Konsultasi Gratis di bawah ini!

Author

Moneyduck Contents Team

Share

Provider

Provider

Bank BRI

Bank Rakyat Indonesia (BRI) lahir pada tahun 1895, dengan bentuk awal sebagai suatu lembaga keuangan yang khusus melayani orang-orang Indonesia pada saat itu. Awal didirikan di Purwokerto Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dan diberi nama dalam bahasa Belanda yang bila diartikan ke bahasa Indonesia menjadi "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto". Pada tahun 1946 BRI resmi menjadi Bank Pemerintah pertama di Indonesia ditetapkan melalui peraturan pemerintah. Walaupun sempat berhenti beroperasi setelah itu, BRI kembali aktif pada tahun 1949 dan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada rentang tahun 1960-1965 BRI juga sempat mengalami peleburan dengan Bank Tani Nelayan dan NHM, dimana intgrasi ini juga beberapa kali mengalami perubahan bentuk dalam periode tersebut. Sejak 1992 BRI resmi menjadi perseroan terbatas dengan 100% kepemilikan ada pada Pemerintah Indonesia. Pada 2003 pemerintah Indonesia menjual 30% sahamnya sehingga BRI pun resmi menjadi perusahaan publik. Dengan keunggulannya memiliki cakupan wilayah layanan luas secara nasional, BRI berkomitmen untuk selalu mendukung peningkatan ekonomi masyarakat dengan fokus pada layanan bagi segmen mikro, kecil, dan menengah. BRI dibantu beberapa anak perusahaan dalam memberikan layanan terbaiknya meliputi penyimpanan dana, pemberikan kredit, dan investasi, dimana hal ini dicapai dengan memadukan SDM profesional, teknologi handal, jaringan konvensional dan digital yang produktif dengan tetap berpegang teguh pada prinsip manajemen operasi resiko yang unggul dan tata kelola perusahaan yang baik.

Bank BRI

Bank Rakyat Indonesia (BRI) lahir pada tahun 1895, dengan bentuk awal sebagai suatu lembaga keuangan yang khusus melayani orang-orang Indonesia pada saat itu. Awal didirikan di Purwokerto Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dan diberi nama dalam bahasa Belanda yang bila diartikan ke bahasa Indonesia menjadi "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto". Pada tahun 1946 BRI resmi menjadi Bank Pemerintah pertama di Indonesia ditetapkan melalui peraturan pemerintah. Walaupun sempat berhenti beroperasi setelah itu, BRI kembali aktif pada tahun 1949 dan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada rentang tahun 1960-1965 BRI juga sempat mengalami peleburan dengan Bank Tani Nelayan dan NHM, dimana intgrasi ini juga beberapa kali mengalami perubahan bentuk dalam periode tersebut. Sejak 1992 BRI resmi menjadi perseroan terbatas dengan 100% kepemilikan ada pada Pemerintah Indonesia. Pada 2003 pemerintah Indonesia menjual 30% sahamnya sehingga BRI pun resmi menjadi perusahaan publik. Dengan keunggulannya memiliki cakupan wilayah layanan luas secara nasional, BRI berkomitmen untuk selalu mendukung peningkatan ekonomi masyarakat dengan fokus pada layanan bagi segmen mikro, kecil, dan menengah. BRI dibantu beberapa anak perusahaan dalam memberikan layanan terbaiknya meliputi penyimpanan dana, pemberikan kredit, dan investasi, dimana hal ini dicapai dengan memadukan SDM profesional, teknologi handal, jaringan konvensional dan digital yang produktif dengan tetap berpegang teguh pada prinsip manajemen operasi resiko yang unggul dan tata kelola perusahaan yang baik.

Bank BRI

Bank Rakyat Indonesia (BRI) lahir pada tahun 1895, dengan bentuk awal sebagai suatu lembaga keuangan yang khusus melayani orang-orang Indonesia pada saat itu. Awal didirikan di Purwokerto Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dan diberi nama dalam bahasa Belanda yang bila diartikan ke bahasa Indonesia menjadi "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto". Pada tahun 1946 BRI resmi menjadi Bank Pemerintah pertama di Indonesia ditetapkan melalui peraturan pemerintah. Walaupun sempat berhenti beroperasi setelah itu, BRI kembali aktif pada tahun 1949 dan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada rentang tahun 1960-1965 BRI juga sempat mengalami peleburan dengan Bank Tani Nelayan dan NHM, dimana intgrasi ini juga beberapa kali mengalami perubahan bentuk dalam periode tersebut. Sejak 1992 BRI resmi menjadi perseroan terbatas dengan 100% kepemilikan ada pada Pemerintah Indonesia. Pada 2003 pemerintah Indonesia menjual 30% sahamnya sehingga BRI pun resmi menjadi perusahaan publik. Dengan keunggulannya memiliki cakupan wilayah layanan luas secara nasional, BRI berkomitmen untuk selalu mendukung peningkatan ekonomi masyarakat dengan fokus pada layanan bagi segmen mikro, kecil, dan menengah. BRI dibantu beberapa anak perusahaan dalam memberikan layanan terbaiknya meliputi penyimpanan dana, pemberikan kredit, dan investasi, dimana hal ini dicapai dengan memadukan SDM profesional, teknologi handal, jaringan konvensional dan digital yang produktif dengan tetap berpegang teguh pada prinsip manajemen operasi resiko yang unggul dan tata kelola perusahaan yang baik.

Bank Mandiri

Bank Mandiri berdiri pada 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan oleh pemerintah. Pada Juli 1999, empat bank pemerintah yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor-Impor Indonesia, dan Bank Pembangunan Indonesia kemudian dilebur menjadi Bank Mandiri. Sejak berdiri hingga saat ini, Bank Mandiri telah mengalami beberapa kali tahap transformasi untuk dapat terus mempertahankan dan memperbaiki kinerjanya. Pencapaiannya pun telah mendapat banyak penghargaan dari berbagai lembaga, contohnya 7 tahun berturut-turut dinobatkan menjadi "the best bank in service excellence" oleh Marketing Research Indonesia (MRI) dan "Perusahaan Sangat Terpercaya" oleh Indonesian Institute for Corporate Government. Dalam strategi jangka panjangnya, visi Bank Mandiri adalah "To be The Best Bank in ASEAN by 2020". Dan untuk pencapaian ini Bank Mandiri akan fokus pada 3 hal utama yaitu: memperkuat leadership di segmen wholesale, menjadi bank pilihan nasabah di segmen retail, dan mengintegrasikan bisnis di semua segmen yang ada. Sejalan dengan kerja keras Bank Mandiri menuju pencapaian visi di 2020, masyarakat luas Indonesia saat ini sudah bisa merasakan keunggulan layanan Bank Mandiri. Para pelaku bisnis dilayani dengan tersedianya produk keuangan lengkap mulai dai simpanan dan pinjaman, cash management, trade finance, treasury sampai investasi. Untuk perseorangan pun, nasabah Bank Mandiri dilayani dengan jaringan ATM yang sangat luas di seluruh wilayah Indonesia, produk-produk keuangan unggulan, layanan yang didukung teknologi yang paling terkini, dan layanan yang dirancang khusus untuk setiap tipe nasabah perorangan, mulai dari para milenial sampai nasabah prioritas.

Bank Mandiri

Bank Mandiri berdiri pada 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan oleh pemerintah. Pada Juli 1999, empat bank pemerintah yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor-Impor Indonesia, dan Bank Pembangunan Indonesia kemudian dilebur menjadi Bank Mandiri. Sejak berdiri hingga saat ini, Bank Mandiri telah mengalami beberapa kali tahap transformasi untuk dapat terus mempertahankan dan memperbaiki kinerjanya. Pencapaiannya pun telah mendapat banyak penghargaan dari berbagai lembaga, contohnya 7 tahun berturut-turut dinobatkan menjadi "the best bank in service excellence" oleh Marketing Research Indonesia (MRI) dan "Perusahaan Sangat Terpercaya" oleh Indonesian Institute for Corporate Government. Dalam strategi jangka panjangnya, visi Bank Mandiri adalah "To be The Best Bank in ASEAN by 2020". Dan untuk pencapaian ini Bank Mandiri akan fokus pada 3 hal utama yaitu: memperkuat leadership di segmen wholesale, menjadi bank pilihan nasabah di segmen retail, dan mengintegrasikan bisnis di semua segmen yang ada. Sejalan dengan kerja keras Bank Mandiri menuju pencapaian visi di 2020, masyarakat luas Indonesia saat ini sudah bisa merasakan keunggulan layanan Bank Mandiri. Para pelaku bisnis dilayani dengan tersedianya produk keuangan lengkap mulai dai simpanan dan pinjaman, cash management, trade finance, treasury sampai investasi. Untuk perseorangan pun, nasabah Bank Mandiri dilayani dengan jaringan ATM yang sangat luas di seluruh wilayah Indonesia, produk-produk keuangan unggulan, layanan yang didukung teknologi yang paling terkini, dan layanan yang dirancang khusus untuk setiap tipe nasabah perorangan, mulai dari para milenial sampai nasabah prioritas.

Bank Mandiri

Bank Mandiri berdiri pada 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan oleh pemerintah. Pada Juli 1999, empat bank pemerintah yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor-Impor Indonesia, dan Bank Pembangunan Indonesia kemudian dilebur menjadi Bank Mandiri. Sejak berdiri hingga saat ini, Bank Mandiri telah mengalami beberapa kali tahap transformasi untuk dapat terus mempertahankan dan memperbaiki kinerjanya. Pencapaiannya pun telah mendapat banyak penghargaan dari berbagai lembaga, contohnya 7 tahun berturut-turut dinobatkan menjadi "the best bank in service excellence" oleh Marketing Research Indonesia (MRI) dan "Perusahaan Sangat Terpercaya" oleh Indonesian Institute for Corporate Government. Dalam strategi jangka panjangnya, visi Bank Mandiri adalah "To be The Best Bank in ASEAN by 2020". Dan untuk pencapaian ini Bank Mandiri akan fokus pada 3 hal utama yaitu: memperkuat leadership di segmen wholesale, menjadi bank pilihan nasabah di segmen retail, dan mengintegrasikan bisnis di semua segmen yang ada. Sejalan dengan kerja keras Bank Mandiri menuju pencapaian visi di 2020, masyarakat luas Indonesia saat ini sudah bisa merasakan keunggulan layanan Bank Mandiri. Para pelaku bisnis dilayani dengan tersedianya produk keuangan lengkap mulai dai simpanan dan pinjaman, cash management, trade finance, treasury sampai investasi. Untuk perseorangan pun, nasabah Bank Mandiri dilayani dengan jaringan ATM yang sangat luas di seluruh wilayah Indonesia, produk-produk keuangan unggulan, layanan yang didukung teknologi yang paling terkini, dan layanan yang dirancang khusus untuk setiap tipe nasabah perorangan, mulai dari para milenial sampai nasabah prioritas.

BNI

Bank Negara Indonesia (BNI) pada awalnya didirikan untuk berfungsi sebagai Bank Sentral pada tahun 1946. Kemudian pad 1968 statusnya dirubah menjadi Bank Umum Milik Negara dengan tugas utama untuk memperbaiki perekonomian rakyat dan ikut serta dalam pembangunan nasional. Tahun 1992 melalui peraturan pemerintah, bentuk badan hukum BNI resmi dirubah menjadi Perusahaan Perseroan Terbatas (Persero). Kemudian pada 1996, BNI resmi melantai di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya, sekaligus sebagai bank BUMN pertama yang menjadi perusahaan publik. Sejak itu pula BNI telah melakukan beberapa aksi korporasi seperti rekapitaliasi dan divestasi saham oleh pemerintah, termasuk juga melakukan penawaran umum saham terbatas, demi untuk menjaga daya saing dan struktur keuangannya di lingkup industri perbankan nasional. Untuk memenuhi ketentuan undang-undang terkait perseroan terbatas, BNI juga telah melakukan beberapa kali perubahan anggaran dasar, yang terakhir terjadi pada 2015. Saat ini 60% saham BNI dimiliki oleh pemerintah Indonesia dan 40% sisanya dimiliki oleh publik baik perorangan maupun institusi, dalam negeri dan juga asing. Berdasarkan total aset, total kredit dan total dana pihak ketiga, BNI menduduki peringkat bank nasional terbesar ke-4. BNI terus berkomitmen memberikan layanan finansial terpadu untuk nasabahnya dan untuk menjamin kelangsungan hal ini BNI dibantu oleh sejumlah anak perusahaan, BNI tetap terus berinovasi memberikan layanan penyediaan dana dan fasilitas pinjaman, mulai dari tingkat korporasi, menengah dan kecil. BNI juga selalu menyesuaikan produknya untuk dapat memenuhi kebutuhan berbagai segmen usia mulai dari anak usia sekolah, remaja, dewasa bahkan untuk mereka yang memasuki masa pensiun.

BNI

Bank Negara Indonesia (BNI) pada awalnya didirikan untuk berfungsi sebagai Bank Sentral pada tahun 1946. Kemudian pad 1968 statusnya dirubah menjadi Bank Umum Milik Negara dengan tugas utama untuk memperbaiki perekonomian rakyat dan ikut serta dalam pembangunan nasional. Tahun 1992 melalui peraturan pemerintah, bentuk badan hukum BNI resmi dirubah menjadi Perusahaan Perseroan Terbatas (Persero). Kemudian pada 1996, BNI resmi melantai di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya, sekaligus sebagai bank BUMN pertama yang menjadi perusahaan publik. Sejak itu pula BNI telah melakukan beberapa aksi korporasi seperti rekapitaliasi dan divestasi saham oleh pemerintah, termasuk juga melakukan penawaran umum saham terbatas, demi untuk menjaga daya saing dan struktur keuangannya di lingkup industri perbankan nasional. Untuk memenuhi ketentuan undang-undang terkait perseroan terbatas, BNI juga telah melakukan beberapa kali perubahan anggaran dasar, yang terakhir terjadi pada 2015. Saat ini 60% saham BNI dimiliki oleh pemerintah Indonesia dan 40% sisanya dimiliki oleh publik baik perorangan maupun institusi, dalam negeri dan juga asing. Berdasarkan total aset, total kredit dan total dana pihak ketiga, BNI menduduki peringkat bank nasional terbesar ke-4. BNI terus berkomitmen memberikan layanan finansial terpadu untuk nasabahnya dan untuk menjamin kelangsungan hal ini BNI dibantu oleh sejumlah anak perusahaan, BNI tetap terus berinovasi memberikan layanan penyediaan dana dan fasilitas pinjaman, mulai dari tingkat korporasi, menengah dan kecil. BNI juga selalu menyesuaikan produknya untuk dapat memenuhi kebutuhan berbagai segmen usia mulai dari anak usia sekolah, remaja, dewasa bahkan untuk mereka yang memasuki masa pensiun.

BNI

Bank Negara Indonesia (BNI) pada awalnya didirikan untuk berfungsi sebagai Bank Sentral pada tahun 1946. Kemudian pad 1968 statusnya dirubah menjadi Bank Umum Milik Negara dengan tugas utama untuk memperbaiki perekonomian rakyat dan ikut serta dalam pembangunan nasional. Tahun 1992 melalui peraturan pemerintah, bentuk badan hukum BNI resmi dirubah menjadi Perusahaan Perseroan Terbatas (Persero). Kemudian pada 1996, BNI resmi melantai di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya, sekaligus sebagai bank BUMN pertama yang menjadi perusahaan publik. Sejak itu pula BNI telah melakukan beberapa aksi korporasi seperti rekapitaliasi dan divestasi saham oleh pemerintah, termasuk juga melakukan penawaran umum saham terbatas, demi untuk menjaga daya saing dan struktur keuangannya di lingkup industri perbankan nasional. Untuk memenuhi ketentuan undang-undang terkait perseroan terbatas, BNI juga telah melakukan beberapa kali perubahan anggaran dasar, yang terakhir terjadi pada 2015. Saat ini 60% saham BNI dimiliki oleh pemerintah Indonesia dan 40% sisanya dimiliki oleh publik baik perorangan maupun institusi, dalam negeri dan juga asing. Berdasarkan total aset, total kredit dan total dana pihak ketiga, BNI menduduki peringkat bank nasional terbesar ke-4. BNI terus berkomitmen memberikan layanan finansial terpadu untuk nasabahnya dan untuk menjamin kelangsungan hal ini BNI dibantu oleh sejumlah anak perusahaan, BNI tetap terus berinovasi memberikan layanan penyediaan dana dan fasilitas pinjaman, mulai dari tingkat korporasi, menengah dan kecil. BNI juga selalu menyesuaikan produknya untuk dapat memenuhi kebutuhan berbagai segmen usia mulai dari anak usia sekolah, remaja, dewasa bahkan untuk mereka yang memasuki masa pensiun.

Related News

Related News

Related News

Bingung Soal Produk Keuangan?

Kamu bisa ngobrol langsung dan terima penawaran terbaik dari pakarnya.

Tentang MoneyDuck for Experts

Bingung Soal Produk Keuangan?

Kamu bisa ngobrol langsung dan terima penawaran terbaik dari pakarnya.

Tentang MoneyDuck for Experts

Bingung Soal Produk Keuangan?

Kamu bisa ngobrol langsung dan terima penawaran terbaik dari pakarnya.

Tentang MoneyDuck for Experts

New Contents

Artikel Gadai BPKB Mobil Nissan Grand Livina

Gedung Wisma Kodel Lantai 8. Jl. H.R Rasuna Said Kav B-4, Kel. Setiabudi, Kec. Setiabudi Kota Adm. Jakarta Selatan 12910

Produk Finansial

Kelola Keuangan Sehari-hari

Literasi Finansial

© PT MONEYDUCK TEKNOLOGI INDONESIA

Gedung Wisma Kodel Lantai 8. Jl. H.R Rasuna Said Kav B-4, Kel. Setiabudi, Kec. Setiabudi Kota Adm. Jakarta Selatan 12910

Produk Finansial

Kelola Keuangan Sehari-hari

Literasi Finansial

© PT MONEYDUCK TEKNOLOGI INDONESIA

Gedung Wisma Kodel Lantai 8. Jl. H.R Rasuna Said Kav B-4, Kel. Setiabudi, Kec. Setiabudi Kota Adm. Jakarta Selatan 12910

Produk Finansial

Kelola Keuangan Sehari-hari

Literasi Finansial

© PT MONEYDUCK TEKNOLOGI INDONESIA

Wujudkan Mimpimu dengan Pinjaman Jaminan BPKB

Konsultan

Chris

● Online

Wujudkan Mimpimu dengan Pinjaman Jaminan BPKB

Konsultan

Chris

● Online

Wujudkan Mimpimu dengan Pinjaman Jaminan BPKB

Konsultan

Chris

● Online