Analisis teknik sangatlah penting dalam investasi atau trading crypto. Melalui analisis teknik berarti kamu memiliki strategi dalam berinvestasi. Ada banyak cara untuk melakukan analisa teknik, salah satunya dengan memanfaatkan grafik candlestick. Analisa menggunakan candlestick merupakan strategi yang paling populer karena cara baca candlestick crypto tergolong mudah dan pemula pun bisa cepat belajar.

Candlestick merupakan jenis grafik harga yang dipakai untuk analisis teknik yang menampilkan harga tertinggi, terendah, pembukaan, dan penutupan sekuritas untuk periode tertentu. Teknik ini awal diperkenalkan di Jepang untuk melacak harga pasar dan momentum harian dan akhirnya barulah populer di Amerika Serikat. MoneyDuck akan memberikan kamu informasi mengenai apa itu candlestick, komponen, jenis, hingga cara baca candlestick crypto.

Pengertian Candlestick Crypto?

Candlestick digunakan trader untuk mencari pola grafik harga

Candlestick adalah jenis grafik yang menampilkan harga tertinggi dan terendah hari itu serta perbandingannya dengan pembukaan dan penutupan sekuritas untuk periode tertentu. Candlestick bisa digunakan oleh trader yang mencari pola grafik. Bentuk candlestick bervariasi, biasanya berdasarkan hubungan antara harga tertinggi, terendah, pembukaan, dan penutupan hari itu.

Candlestick mencerminkan dampak sentimen investor pada harga sekuritas dan digunakan oleh analis untuk menentukan kapan harus masuk dan keluar dari pasar. Grafik candlestick berdasarkan teknik dari Jepang yang berkembang pada tahun 1700-an. Candlestick adalah teknik yang cocok guna memperdagangkan aset keuangan likuid seperti saham, valuta asing, dan futures, hingga sekarang menjalar untuk digunakan menganalisis aset cryptocurrency. Jadi, trader kripto harus paham cara baca candlestick crypto.

Candlestick menggunakan warna grafik yang berbeda untuk menunjukkan pergerakan harga. Warna candlestick biasanya berwarna hitam atau putih, namun banyak pengguna di platform trading yang mewarnai candlestick bawah dengan arsiran merah dan candlestick atas dengan arsiran hijau. Candlestick bisa dibilang lebih baik dari bar chart karena menampilkan grafik dengan lebih visual, warna lebih nyata dan lebih tebal, sehingga bisa lebih menyoroti perbedaan antara harga pembukaan dan penutupan.

Baca Juga: Pahami Apa Itu Robot Trading, Kelemahan & Ciri Robot Ilegal

Komponen Cara Baca Candlestick Crypto

Candlestick menjelaskan harga buka, tertinggi, terendah, dan penutupan

Agar tahu cara membaca pola candlestick, kamu perlu mengenal dulu apa sih komponen penyusun atau anatomi dari candlestick itu sendiri. Jadi, candlestick terdiri dari empat bagian atau level harga, yaitu OHLC, O untuk open yang berarti harga pembukaan, H untuk high atau harga tertinggi, L untuk low atau harga terendah, dan C untuk Close atau harga penutupan.

1. Candlestick Harga Buka

Pertama, ada harga buka atau harga pembukaan. Posisi open pada candlestick ditunjukkan oleh bagian atas atau bagian bawah candle. Kenapa bisa ada dua bagian, bawah dan atas? Karena tergantung dari pergerakan harga atau pasar crypto dalam jangka waktu yang sudah ditentukan oleh trader. Apabila tren naik, candle akan berarsir hijau dengan posisi harga open ada di bawah, sedangkan jika tren sedang turun, maka berlaku sebaliknya.

2. Candlestick Harga Tertinggi

Bagaimana cara baca candlestick crypto harga tertinggi? Jadi, itu menunjukkan harga paling tinggi dari jangka waktu yang dipilih oleh trader. Posisinya dalam candlestick ada di bagian bayangan maupun bagian ekor bagian atas dari candle itu sendiri. Apabila harga penutupan dan pembukaannya sama dengan harga yang paling tinggi, maka terletak pada bagian yang tidak ada ekor atau bayangannya.

3. Candlestick Harga Terendah

Ketiga ada candle harga terendah. Cara baca candlestick crypto harga terendah ini memiliki konsep yang mirip dengan candle harga tertinggi, namun merupakan kebalikannya. Posisi harga terendah ditunjukkan pada bagian bawah yang bentuknya bayangan maupun ekor dari candle pada jangka waktu yang dipilih. Jika harga buka dan tutup sama, maka candle harga terendah tidak akan memiliki bayangan juga.

4. Candlestick Harga Terkini/Tutup

Terakhir ada candle harga tutup atau terkini. Bisa berada di posisi bawah maupun atas tergantung tren yang sedang terjadi. Candle akan di posisi bawah apabila tren sedang turun, sedangkan candle akan berada di atas jika tren sedang naik. Hal tersebutlah yang sering dijadikan acuan oleh trader untuk memilih posisi beli atau jual aset dan cara baca candlestick crypto.

Baca Juga: Apa itu Marketplace NFT, Cara Kerja & 5 Rekomendasi Terbaik

Jenis dan Cara Candlestick Crypto

Trading crypto lebih cerdas dengan pelajari pola candlestick

Kamu mungkin akan menemukan pola candlestick yang berbeda-beda, tapi apakah itu wajar? Jadi, candlestick ada banyak jenis atau polanya. Agar kamu bisa paham cara baca candlestick crypto, maka perlu mengetahui dan mengenal lebih jauh dari tiap jenisnya. Jenis candlestick terdiri dari Doji, Hammer, Engulfing, dan Morning Star serta Evening Star.

1. Candlestick Doji

Doji merupakan nama untuk sesi candle crypto mempunyai harga buka dan tutup yang hampir sama serta seringkali merupakan komponen penting pada pola. Tergantung di mana garis buka atau tutup jatuh, doji dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu gravestone doji, long legged doji, dan dragonfly doji.

Bentuk gravestone doji seperti salib terbalik, artinya harga buka dan tutup mendekati low price. Cara baca candlestick crypto bentuk long legged doji yang seperti simbol “+” di mana harga buka dan tutup berada di tengah-tengah. Sedangkan bentuk dari pola dragonfly doji adalah seperti salib dengan harga buka dan tutup berada di bagian atas mendekati high price.

Jadi, doji cenderung terlihat seperti salib atau plus dengan body kecil atau tidak ada sama sekali. Berdasarkan teorinya, doji ini mencerminkan keragu-raguan pada pihak pembeli maupun penjual. Ada juga yang mengartikan bahwa doji menafsirkan sebagai tanda pembalikan. Pada umumnya, doji terlihat pada periode konsolidasi dan dapat membantu trader mengidentifikasi potensi penembusan harga.

Baca Juga: Apa Itu Staking Kripto, Trik untuk Dapatkan Passive Income?

2. Candlestick Hammer

Cara baca candlestick crypto ditentukan dengan banyaknya pola candlestick yang memiliki bentuk sama, namun namanya berbeda. Perkumpulan pola candle tersebut masuk ke bagian candlestick hammer yang terbagi menjadi empat bagian, yaitu hammer, inverted hammer, hanging man, dan shooting stars. Berikut penjelasan tiap jenisnya dan perbedaan dari keempat jenis ini.

1. Hammer

Saat belajar cara baca candlestick crypto, kamu pasti akan menemukan pola hammer. Hammer merupakan pola candle yang muncul setelah harga turun dan bentuknya seperti huruf T yang tubuhnya terletak di bagian atas dan berwarna putih. Ciri lain dari hammer adalah formatnya terdiri dari satu candle, lower shadow panjang, upper shadow sangat pendek atau tidak ada sama sekali, body kecil, dan mempunyai arti akan terjadi pembalikan harga menuju bullish market.

2. Inverted Hammer

Pola ini merupakan kebalikan dari hammer karena bentuknya seperti huruf T, namun terbalik. Inverted hammer memiliki ciri diawali oleh downtrend, terdiri atas satu candle, upper shadow yang panjang, body candle kecil berwarna hitam dan terletak di bagian bawah atau mendekati low price. Ketika inverted hammer terjadi, maka diprediksi akan adanya pembalikan harga menuju bullish market.

3. Hanging Man

Cara baca candlestick crypto hammer selanjutnya, yaitu hanging man. Polanya menyerupai huruf T, mirip dengan hammer, namun bedanya terletak pada warna tubuhnya. Warna body hanging man adalah hitam sedangkan pada hammer putih. Ciri lain dari hanging man, yaitu terdiri dari satu candle, terjadi setelah uptrend, lower shadow yang dimiliki panjang, dan body kecil. Ketika kamu melihat pola ini, maka pasar berpotensi mengalami bearish.

4. Shooting Stars

Jenis terakhir dari candlestick hammer adalah shooting star. Shooting star merupakan kebalikan dari hanging man, maksudnya berbentuk T terbalik. Ciri lainnya, diawali uptrend, terdiri dari satu candle, upper shadow panjang, body yang kecil. Sama halnya dengan shooting star, pola ini memberikan kode market bearish.

3. Pola Candlestick Engulfing

Pola candlestick kerap tercipta pada perdagangan sekuritas, baik itu saham, forex, maupun crypto. Biasa digunakan oleh trader sebagai referensi dalam memperlihatkan pembalikan tren. Pola ini terbagi menjadi dua macam, yaitu bullish engulfing dan bearish engulfing. Keduanya memiliki arti yang berbeda dalam menunjukkan pola mereka masing-masing.

1. Bullish Engulfing

Pergerakan candlestick bullish engulfing akan sering ditemui ketika terjadi downtrend. Polanya membentuk huruf V, di mana setelah terjadi penurunan atau warna merah yang signifikan akan terganti dengan warna hijau atau kenaikan yang terus berlanjut. Candle pertama biasanya mempunyai tubuh yang lebih pendek dibandingkan candle kedua. Artinya, akan terjadi pembalikan dari trend market sebelumnya.

Pola ini hanya akan terbentuk ketika sebelumnya mengalami downtrend yang kemudian di ujung penurunan akan terbentuk pola engulfing kenaikan. Cara baca candlestick crypto bullish engulfing lainnya adalah pola engulfing terbentuk oleh dua candlestick yang warna body pertama dan kedua harus berbeda. Pada ujung penurunan terbentuk dua candle, candle pertama berwarna merah atau hitam, candle kedua berwarna hijau atau putih.

2. Bearish Engulfing

Merupakan kebalikan bullish engulfing, bentuk polanya menyerupai huruf V terbalik. Bearish engulfing terjadi setelah uptrend, yang pada ujung kenaikan akan terjadi engulfing pertanda akan terjadi penurunan atau bearish market. Cara baca candlestick crypto dari bearish engulfing adalah terdiri dari dua candle, ujung atas kenaikan terbentuk dua candle, candle awal berwarna hijau atau putih, candle kedua berwarna merah atau hitam, ukuran candle pertama lebih kecil dibandingkan candle kedua, dan mengindikasikan bearish market.

Baca Juga: Altcoin Adalah: Pengertian, Keuntungan & Perbedaan Bitcoin

4. Pola Candlestick Morning Star dan Evening Star

Jenis terakhir adalah morning star dan evening star. Sesuai namanya, pola dari candle jenis ini seperti pergerakan matahari, terbenam dan juga terbit. Candle-nya terdiri tiga candle yang mengisyaratkan pembalikan arah pergerakan harga atau reversal. Ciri khasnya, yaitu posisi candle yang kedua meloncat dari candle pertama dengan tubuh yang kecil. Berikut cara baca candlestick crypto morning star dan evening star.

1. Morning Star

Pola ini berpusat pada body candle yang kecil atau pola doji yang melompat dari candle pertama, kemudian candle yang ketiga bullish. Morning star berpusat pada titik terendah candle kedua, namun titik terendah baru bisa dilihat ketika sudah penutupan candle ketiga. Jadi, morning star menunjukkan awal dari bullis market. Namun, trader memerlukan indikator tambahan untuk memastikan bahwa sinyal bullish market memang terjadi.

2. Evening Star

Evening star kebalikan dari morning star yang digunakan sebagai indikator bearish. Cara baca candlestick crypto ini dari tiga candle, yaitu candle putih atau hijau besar yang menandakan kenaikan harga yang berkelanjutan, candle dengan body yang kecil yang menunjukkan kenaikan harga yang lebih sederhana, dan candle merah atau hitam yang dibuka pada harga di bawah candle-candle di hari sebelumnya. Meskipun jarang digunakan, tapi evening star dianggap sebagai indikator teknis yang andal oleh para trader.

Baca Juga: 6 Cara Mining Bitcoin di Android untuk Trader Pemula

Mudah! Ini Cara Baca Candlestick Crypto

Candlestick memprediksi kondisi pasar akan bearish atau bullish

Setelah tahu tiap jenis candlestick, kini saatnya kamu melangkah lebih jauh dan mulai menyerap materi tentang cara baca candlestick crypto. Inti dari membaca candlestick adalah untuk memprediksi bagaimana kondisi pasar selanjutnya, apakah akan bearish atau bullish. Bearish ditandai dengan warna candle merah, sedangkan bullish ditandai dengan candle berwarna hijau. Untuk lebih jelasnya mengenai bearish dan bullish, simak yuk di bawah ini.

1. Cara Baca Candlestick Crypto Bullish

Candlestick bullish menunjukkan titik masuk untuk perdagangan panjang dan membantu memprediksi kapan down trend akan berbalik ke atas. Seiring berjalannya waktu, pola jenis candlestick bisa dikenali, sehingga bisa di klasifikasikan jenis mana saja yang memberikan sinyal bullish. Pada pembahasan awal semuanya telah dijelaskan, adakah yang masih ingat jenis mana saja yang mengirim sinyal bullish? Yap, ada morning star, bullish engulfing, hammer, dan inverted hammer.

Ada dua prinsip yang perlu diperhatikan untuk memelajari candlestick bullish. Pertama, pembalikan bullish akan terbentuk dalam down trend, jika tidak maka itu bukan pola bullish melainkan pola lanjutan. Kedua, sebagian besar pola pembalikan bullish memerlukan konfirmasi bullish. Artinya, pola yang ada harus diikuti dengan pergerakan harga naik yang bisa datang sebagai candlestick berongga panjang atau gap up dan disertai volume perdagangan yang tinggi.

Pola pembalikan bullish selanjutnya bisa dikonfirmasi melalui cara lain dari analisis teknik tradisional. Contohnya, memanfaatkan trend line, momentum, oscillators, atau indikator volume. Jadi, setiap investor harus selalu mengkonfirmasi pembalikan dengan tindakan harga berikutnya sebelum memulai perdagangan.

2. Cara Baca Candlestick Crypto Bearish

Candlestick bearish bisa membantu dalam memprediksi kapan up trend akan berbalik ke bawah. Pola candlestick yang mengirim sinyal bearish, yaitu evening star, bearish engulfing, hanging man, shooting stars, dark cloud cover, dan the three black crows. Pola pembalikan bearish bisa terbentuk dengan satu atau lebih candle.

Pembalikan yang sebenarnya terjadi ketika candlestick menunjukkan tekanan jual melebihi tekanan beli selama beberapa saat. Untuk dianggap sebagai pembalikan bearish, maka harus ada up trend untuk berbalik. Up trend yang terjadi tidak harus besar, tapi harus bisa up dalam jangka pendek, misalnya beberapa jam atau hari.

Prinsip untuk cara baca candlestick crypto pola bearish, yaitu pembalikan bearish akan terbentuk dalam up trend. Kemudian, sebagian besar pola pembalikan bearish memerlukan konfirmasi bearish. Berarti, pola yang kamu baca harus diikuti dengan pergerakan turun dengan volume perdagangan tinggi.

Tips Strategi Open Posisi dengan Candlestick

Kejar cuan kripto dengan terapkan strategi tepat

Itulah pembahasan mengenai definisi, jenis, hingga cara baca candlestick crypto. Sekarang harusnya kamu sudah tahu candlestick seperti apa yang mengirimkan sinyal bullish maupun bearish, sehingga kamu bisa merencanakan strategi open posisi yang baik. Untuk semakin paham berinvestasi, kamu juga bisa mendapatkan tips Expert MoneyDuck dengan klik Konsultasi Gratis. Kamu bisa mengkonsultasikan strategi open posisi yang telah kamu rencanakan atau menanyakan produk keuangan lainnya. Kamu juga dapat melihat dan membeli produk keuangan melalui MoneyDuck.