Dalam dunia trading kita sering sekali mendengar istilah limit order, market order, dan stop order, tapi apakah kamu sudah mengetahui apa arti dari istilah-istilah tersebut? Sama-sama memiliki prinsip order, namun apakah memiliki arti yang sama? Nah, pada kesempatan kali ini, MoneyDuck ingin menjelaskan kepada kamu apa sih perbedaan limit order dan stop order.

Limit order dan stop order pada umumnya memberikan manfaat bagi trader untuk menghindari kerugian yang lebih besar dari ketidakpastian kondisi pasar yang sangat fluktuatif. Walaupun memiliki prinsip manfaat yang sama, ada perbedaan limit order dan stop order yang harus kamu ketahui saat trading. Karena kedua istilah ini sangat berbeda.

Limit order maupun stop order juga memiliki cara kerja yang berbeda. Dengan cara kerja yang berbeda, maka akan membawa keuntungan dan kerugian yang berbeda juga. Jadi, yuk simak penjelasan perbedaan limit order dan stop order berikut ini.

Mengenal Fungsi Order dalam Trading

Order buy dan sell menentukan hasil trading

Sebelum kita mengupas perbedaan limit order dan stop order. Kamu perlu tahu dulu apa sih istilah order dan maknanya dalam dunia trading. Order dalam trading adalah sebuah perintah kepada broker untuk melakukan penjualan atau pembelian terhadap aset tertentu.

Untuk memberikan perintah order ini kepada broker harus ada analisa dan landasannya. Sekiranya sama seperti memesan makanan di restoran. Sebelum kamu order pesanan, kamu pasti sudah mengetahui makanan apa yang akan dibeli dan harga makanan tersebut.

Begitupun dengan order dalam trading. Sebelum kamu memberikan perintah jual dan beli kepada broker, kamu juga harus sudah mengetahui jenis aset dan juga harganya. Saat kamu membeli atau menjual sebuah aset, tentu saja kamu pasti mengharapkan keuntungan yang sebesar-besarnya dan kerugian yang sekecil-kecilnya. Nah, untuk itu kamu harus menerapkan analisis terkait kondisi pasar.

Ketika suatu aset sedang dalam tren bullish, tentu kamu ingin membeli salah satunya dan ikut merasakan kenaikan harganya. Namun, dalam kondisi ini kamu harus hati-hati. Jangan sampai harga beli lebih tinggi dari harga pasar. Untuk menghindari itu, kamu bisa menggunakan limit order atau stop order.

Begitupun juga ketika suatu aset sedang dalam kondisi bearish, jangan terlalu lama menunggu dan mengharapkan harga pasar akan kembali naik. Ada kalanya kamu harus mewaspadai bahwa penurunan harga bisa lebih jauh menukik. Untuk mengurangi besar kerugian, kamu bisa menerapkan perbedaan limit order atau stop order pada aset investasi.

Apa Perbedaan Limit Order dan Stop Order?

Limit order digunakan untuk menjual atau membeli aset di harga tertentu

Dari penjelasan di atas mengenai prinsip order dalam trading, semoga kamu lebih mengerti fungsinya agar investasi yang dilakukan terhindar dari kerugian. Agar kamu semakin paham menerapkan order, lalu apa sih yang perbedaan limit order dan stop order? Dengan mengetahui perbedaan dari limit order dan stop order, diharapkan kamu jadi lebih bisa membuat keputusan terbaik ketika pergerakan saham sedang tidak stabil. Yuk, simak penjelasan perbedaannya berikut ini.

Apa Itu Limit Order?

Salah satu jenis order trading yang banyak digunakan adalah limit order. Limit order adalah perintah yang diberikan trader kepada broker untuk menjual atau membeli aset pada kisaran harga tertentu. Seperti namanya, kamu memiliki limit tertentu ketika menjual atau membeli.

Dengan menggunakan fitur ini, kamu tidak perlu mengecek pergerakan harga setiap saat. Kamu juga bisa memasang harga jual lebih tinggi dari harga pasar yang berlaku saat itu. Transaksi hanya bisa dilakukan jika harga sudah mencapai harga limit.

Limit order dibagi menjadi dua jenis, yaitu limit buy order dan limit sell order. Limit buy order adalah batas limit yang digunakan untuk pembelian. Kamu tidak dapat membeli jika harga pasar tidak sama dengan limit yang kamu tetapkan, baik lebih rendah atau lebih tinggi. Sebaliknya, limit sell order berarti kamu tidak dapat menjual jika harga pasar tidak sama dengan limit atau lebih tinggi dari limit yang kamu pasang.

Baca Juga: Apa Itu Lot Dalam Trading Forex?

Keuntungan Limit Order

Dalam memahami perbedaan limit order dan stop order, kamu harus mengetahui keuntungan limit order, yaitu kamu bisa mendapatkan aset yang sesuai dengan batas limit kamu. Ini sangat cocok untuk kamu yang mencari keuntungan jangka pendek. Kamu bisa membeli aset ketika harga di bawah limit dan menjual saat harga di atas limit tanpa harus berpaku pada pergerakan harga.

Jika kamu sosok trader yang ingin mendapat keuntungan jangka panjang, kamu juga bisa menggunakan limit order. Kamu bisa menentukan harga jual dengan berbagai tingkatan. Hal ini bertujuan agar kamu bisa mendapatkan rata-rata harga jual terbaik.

Kerugian Limit Order

Selain keuntungan yang bisa dinikmati, limit order juga memiliki beberapa kerugian. Kamu tidak boleh menghiraukannya agar semakin paham perbedaan limit order dan stop order. Kerugian pertama limit order adalah transaksi bisa saja tidak dapat dieksekusi. Hal ini terjadi jika pergerakan harga sangat fluktuatif melampaui harga batas.

Ketika harga melampaui harga batas. Limit order tidak bisa dieksekusi karena terlalu jauh dari batas, sehingga kamu harus menunggu harga turun dan mencapai harga limit yang kamu tetapkan. Hal ini menyebabkan kamu bisa saja kehilangan momen mendapatkan keuntungan.

Kerugian lain yang bisa kamu alami adalah besarnya biaya fee broker. Fee broker biasanya dibayarkan per transaksi. Jika harga mondar-mandir melewati batas jual dan beli yang kamu tetapkan, maka semakin besar fee yang harus dibayarkan.

Baca Juga: 6 Tips Investasi Keuangan Forex Modal Kecil untuk Pemula

Apa Itu Stop Order

Setelah penjelasan mengenai limit order, mari pahami perbedaan limit order dan stop order dengan mendalami pengertian dan fungsi stop order. Stop order adalah sebuah perintah untuk menjual atau membeli ketika harga sudah melewati titik tertentu. Tujuan stop order untuk mengunci keuntungan dan juga mengurangi kerugian yang besar.

Stop order hanya dilakukan ketika mencapai titik tertentu. Jika kondisi tidak melawati titik tersebut, maka order yang dilakukan hanyalah market order **biasa. Market order adalah perintah untuk menjual atau membeli yang dieksekusi ketika harga terbaik tersedia.

Keuntungan Stop Order

Sama seperti limit order, stop order juga memberikan keuntungan, yaitu kamu bisa trading tanpa harus berpaku dengan harga. Kamu bisa menentukan titk harga lebih tinggi dari harga pasar untuk menjual dan atau harga yang lebih rendah untuk membeli.

Dengan menggunakan stop order, kamu sudah memastikan posisi aset dalam pergerakan harga yang fluktuatif. Ketika kondisi bullish, kamu bisa menentukan harga beberapa pips lebih tinggi. Hal ini berfungsi untuk memastikan apakah kondisi harga sudah mencapai titik yang kamu tentukan atau tidak.

Begitupun ketika tren sedang bearish, kamu bisa menentukan nilai lebih rendah. Misalnya, beberapa pips di bawah harga pasar. Ini juga berfungsi untuk melihat apakah kondisi benar-benar mengalami downtrend sampai mencapai titik terendah limit kamu. Kondisi ini juga bisa disebut stop loss. Stop loss adalah cara paling efektif untuk mengurangi kerugian ketika kondisi sedang downtrend atau penurunan harga.

Umumnya, ketika trader berhasil menggunakan metode ini, trader akan menggunakannya lagi. Karena trader sudah memprediksi keuntungan serta risiko kerugian sejak entry pertama. Nah, bagaimana? Apakah kamu semakin memahami perbedaan limit order dan stop order untuk diterapkan saat trading?

Kerugian Stop Order

Untuk ahli dalam menerapkan strategi trading memang butuh waktu, pengalaman, dan dedikasi. Namun, tidak perlu khawatir, kamu pasti bisa trading dengan cerdas seiring waktu. Jadi, teruslah belajar dan pahami juga walaupun memiliki banyak keuntungan, stop order juga memiliki kekurangan. Ketika kondisi pasar sedang downtrend dan harga mendekati titik harga stop order, maka transaksi akan segera dieksekusi. Hal ini sudah mengkonfirmasi bahwa posisi kamu adalah rugi.

Tentu saja kamu kehilangan kesempatan jika harga kembali naik. Begitupun ketika pasar sedang mengalami uptrend. Ketika harga sudah mencapai titik harga yang ditetapkan, maka transaksi jual akan tereksekusi. Akibatnya kamu kehilangan kesempatan jika harga bisa naik lebih tinggi lagi.

Baca Juga: Apa Itu Leverage Dalam Trading Forex?

Ilustrasi Cara Kerja Perbedaan Limit Order dan Stop Order

Cek ilustrasi limit order dan stop order

Untuk memudahkan kamu memahami cara kerja limit order dan stop order, MoneyDuck akan memberikan ilustrasi cara kerjanya. Contoh cara kerja limit order, jika kamu menetapkan limit buy order Rp10.000, maka kamu akan mendapatkan aset yang harganya Rp10.000 atau yang lebih rendah. Sebaliknya, jika kamu menetapkan limit sell order Rp15.000, maka aset kamu akan terjual ketika harga mencapai Rp15.000 atau lebih tinggi.

Sedangkan cara kerja perbedaan limit order dan stop order adalah eksekusi transaksi stop order ketika harga menyentuh titik tertentu. Contoh, ketika entry kamu membeli aset dengan harga Rp10.000 dan menetapkan stop order di angka Rp12.000. Ketika harga sudah mencapai titik tersebut, maka order akan langsung tereksekusi. Begitupun ketika harga turun dan kamu menetapkan harga sebesar Rp8000. Maka ketika harga mencapai titik tersebut, order akan langsung tereksekusi.

Pilih Strategi Trading yang Tepat

Tentukan strategi trading sesuai kondisi pasar

Untuk mendapatkan cuan dari trading, kamu harus pintar-pintar memilih strategi trading. Setiap keputusan kamu akan menentukan besar keuntungan dan risiko kerugian. Untuk itu setiap strategi hendaknya disesuaikan dengan kondisi pasar dan kebutuhan. Setelah membaca artikel di atas, apakah kamu sudah jelas mengenai perbedaan limit order dan stop order? Jika masih bingung, diskusikan saja dengan Expert kami di MoneyDuck. Caranya mudah loh. Cukup klik tombol Konsultasi Gratis dan kamu akan terhubung dengan Expert yang akan membantu persoalan investasi dan finansial lainnya.