Modus penipuan skimming ATM masih merajalela yang menyebabkan nasabah ATM kehilangan uang saat bertransaksi di mesin ATM. Bahkan, modus skimming ATM semakin canggih. Seperti apa modus penipuan dengan mesin ATM yang menyebabkan uang tabungan nasabah berkurang hingga raib atau kosong tak bersisa? Kamu harus membekali pengetahuan mengenai kejahatan siber ini agar tidak menjadi korban.

Berkembangnya kejahatan siber tidak terlepas dari kecanggihan teknologi yang membuat banyak kegiatan manusia dialihkan ke sistem digital, termasuk kegiatan di dunia perbankan. Segala bentuk transaksi perbankan kini bisa dilakukan tanpa perlu mendatangi kantor cabang. Ironisnya, peluang ini dimanfaatkan secara tidak benar oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Sebenarnya, apa itu penipuan skimming ATM? Apa bedanya dengan modus kejahatan phishing? Lalu, bagaimana cara menghindari skimming ATM? Simak informasi lengkap mengenai skimming ATM dalam uraian artikel MoneyDuck di bawah ini.

Mengenal Apa itu Skimming ATM?

Skimming ATM modus pencurian uang dari mesin ATM

Berdasarkan informasi dari laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), skimming adalah tindakan pencurian informasi kartu ATM baik debit atau kredit dengan cara menyalin informasi yang terdapat pada strip magnetik secara ilegal. Strip magnetik merupakan garis lebar hitam di bagian belakang kartu ATM yang berfungsi menyimpan seluruh informasi penting penggunanya seperti nomor kartu, masa berlaku, hingga nama nasabah.

Menurut laporan data Bank Oversea-Chinese Banking Corporation Limited (OCBC) NISP, kerugian akibat kejahatan skimming di Amerika Serikat (AS) mencapai US$1 miliar per tahunnya. Penipuan skimming ATM juga pernah terjadi di Indonesia yang menimbulkan kerugian hingga miliaran rupiah. Kasus terakhir skimming di Indonesia menimpa nasabah BCA dengan kerugian sebesar Rp135 juta.

Konon skimming pertama kali teridentifikasi pada 2009 lalu di Woodlands Hills, California, AS. Skimming termasuk jenis penipuan dengan metode phishing yang mungkin pernah kamu dengar. Namun, tetap terdapat perbedaan antara metode penipuan skimming dan phishing.

Perbedaan Skimming dan Phishing

Berbeda dengan skimming yang menggunakan kartu ATM sebagai saluran untuk melakukan tindakan kejahatan, pelaku phishing umumnya menggunakan saluran internet banking untuk mendapatkan data dari kartu debit atau kredit nasabah.

Merujuk buku Tips & Trick Android Root: Cara Cepat dan Mudah Belajar Tips & Trick Android karya M. Riswanda I dan Imam Ghozali, phishing adalah tindakan meminta (memancing) pengguna komputer untuk mengungkapkan informasi rahasia dengan cara mengirimkan pesan penting palsu, dapat berupa email, website, atau komunikasi elektronik lainnya.

Lantaran pesannya tampak seperti sungguhan dan biasanya diikuti dengan ancaman, pengguna seringkali terjebak dengan mengirimkan informasi personal sensitif seperti user ID, password atau PIN ATM, nomor kartu, masa berlaku kartu, dan Card Verification Value (CVV). Kode CVV sendiri merupakan tiga angka terpisah yang tertera di balik kartu ATM, baik debit ataupun kredit.

Baca Juga: Pengguna Layanan Perbankan, Kenali Mengenai Perbedaan Kartu Debit VS Kartu Kredit

Modus Penipuan Skimming ATM

Waspadai alat skimmer di mesin ATM

Modus penipuan skimming ATM bisa dilakukan dengan beberapa macam cara. Nah, kamu perlu tahu bahwa modus yang paling sering dipakai pelaku penipuan ATM jenis skimming biasanya menggunakan alat deteksi bernama skimmer. Berikut penjelasan modus penipuan skimming ATM.

1. Ada Alat Skimmer pada Mesin ATM

Cara untuk menyalin informasi pada strip magnetik dilakukan dengan menggunakan alat pembaca kartu (card skimmer) yang ditempatkan pada slot kartu di mesin ATM atau bahkan mesin Electronic Data Capture (EDC) yang biasanya dipakai ketika kamu melakukan pembayaran menggunakan kartu debit atau kredit.

2. Kamera Tersembunyi pada Penutup Tombol ATM

Selain menggunakan card skimmer, pelaku juga akan berusaha mendapatkan PIN kartu ATM dengan mengintip tombol yang kamu tekan saat bertransaksi di mesin ATM atau alat EDC atau dengan menempatkan kamera kecil yang dipasang pada sudut tersembunyi di mesin ATM.

3. Menggandakan Kartu ATM Korban

Jika pelaku sudah mendapatkan salinan informasi dari strip magnetik dan PIN kartu ATM, maka pelaku penipuan skimming ATM akan membuat kartu palsu menggunakan data yang sudah diperoleh dan bertransaksi menggunakan PIN yang juga telah diperoleh.

Baca Juga: Contoh Kasus Penipuan yang Mengintai Siapa Saja

Cara Hindari Penipuan Skimming ATM

Transaksi di ATM yang aman

Dengan adanya penipuan skimming ATM yang terus merajalela, tentunya kamu harus selalu waspada agar kejahatan ini tidak menimpamu di kemudian hari. Kamu mungkin tidak bisa menghindari keharusan untuk mengambil uang di mesin ATM di area publik, lalu apa yang harus kamu lakukan agar tidak menjadi korban penipuan? Berikut cara yang bisa kamu terapkan untuk menghindari penipuan skimming ATM.

1. Hindari Gunakan Mesin ATM di Lokasi Sepi

Hal pertama yang harus kamu lakukan sebelum masuk ke ruangan mesin ATM adalah memerhatikan lokasi di sekitarnya. Jika kamu melakukan transaksi melalui ATM, lebih baik pilih lokasi yang lebih ramai. Lokasi ATM yang sepi berpotensi mempermudah aksi orang-orang yang ingin melakukan tindakan kejahatan. Kamu bisa pilih ATM yang berlokasi aman seperti di kantor cabang, bank pusat, mall, supermarket, maupun SPBU.

2. Pastikan Tersedia Keamanan CCTV

Keamanan pada ruang ATM juga perlu diperhatikan, salah satunya terdapat CCTV di dalamnya. Dengan adanya CCTV, maka semua keadaan yang berlangsung di dalam ATM akan terekam dan dipantau langsung oleh pihak bank. Sehingga, kamu tidak perlu merasa khawatir saat menggunakan mesin ATM.

3. Cek Kondisi Fiksi Mesin ATM

Agar terhindar dari penipuan skimming ATM, selalu periksa mesin ATM atau EDC sebelum melakukan transaksi, pastikan tidak ada kejanggalan pada fisik mesin ATM. Kejanggalan tersebut misalnya seperti kabel terlepas atau hal lain yang berbeda. Selain itu, pastikan juga tidak ada benda asing di bagian mulut mesin ATM.

Baca Juga: Cara Menggunakan Kartu Debit untuk Belanja yang Aman dan Menguntungkan

4. Ganti PIN secara Berkala

Cara ini mungkin terasa merepotkan lantaran harus mengingat kembali PIN yang baru, namun mengganti PIN ATM secara berkala bisa menjaga keamanan dan menghindari berbagai macam risiko penipuan. Disarankan untuk melakukan penggantian PIN ATM dalam jangka waktu maksimal tiga bulan sekali. Selain itu, gunakan PIN dengan angka unik dan hindari tanggal lahir ataupun angka yang berurutan.

5. Jangan Buang Sembarangan Bukti Transaksi

Cara menghindari penipuan skimming ATM berikutnya adalah jangan buang bukti transaksi sembarangan. Meski hanya berupa selembaran kertas putih kecil, namun pada bukti transaksi biasanya terdapat nomor rekening yang tertera. Nomor rekening bisa saja disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Jadi, setelah melakukan transaksi di mesin ATM, sebaiknya simpan atau musnahkan bukti transfer dengan merobeknya hingga bagian terkecil.

6. Gunakan Layanan Mobile Banking

Seluruh bank di Indonesia sudah memanfaatkan kecanggihan teknologi dengan memberikan layanan mobile banking kepada para nasabahnya. Dengan layanan mobile banking, transaksi perbankan dapat dilakukan hanya dengan menggunakan ponsel. Jadi, kamu tidak perlu terlalu sering mengunjungi mesin ATM untuk bertransaksi. Cukup akses layanan mobile banking, kamu sudah bisa melakukan pengecekan saldo rekening, transfer ke sesama atau beda bank, hingga pembayaran tagihan di mana saja dan kapan saja.

7. Gunakan ATM Kartu Chip

Bank Indonesia telah menghimbau kepada para pengguna kartu debit dan kredit untuk segera mengganti kartu stip magnetik menjadi kartu chip. Kartu berbasis chip diyakini lebih aman dari pembobolan lantaran data yang tersimpan telah di enkripsi, sehingga tidak mudah untuk dibaca oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

8. Jangan Bagikan Data Pribadi

Jangan pernah bagikan informasi mengenai data pribadi seperti PIN, CVV, nomor kartu, masa berlaku dan sebagainya kepada siapapun. Baik melalui website, SMS, internet maupun channel lainnya, selama kamu tidak menggunakannya untuk melakukan transaksi.

9. Cek Kondisi Mesin EDC

Tak hanya cek mesin ATM saja, kamu juga perlu cek kondisi mesin EDC ketika transaksi dengan menggunakan kartu kredit ataupun debit. Pastikan kartu debit atau kredit kamu tidak digesek pada alat lain selain EDC saat berbelanja atau digesek lebih dari dua kali dalam satu waktu kecuali akibat transaksi gagal.

10. Cek Rekening secara Berkala

Cek rekening secara berkala juga bisa jadi cara menghindari penipuan skimming ATM. Dengan rajin mengecek rekening, kamu akan mengetahui apakah ada riwayat transaksi yang janggal pada rekeningmu atau tidak.

11. Aktifkan Fitur Notifikasi via SMS

Tingkatkan pengamanan kartumu melalui 3D Secure, yaitu dengan menggunakan kode One Time Password (OTP) yang dikirim melalui SMS kepada nasabah. Fitur ini memungkinkan para pemegang kartu mendapatkan notifikasi via SMS berupa persetujuan setiap kali melakukan transaksi perbankan.

Hubungi Call Center jika Ada Transaksi Mencurigakan

Hubungi call center bank penerbit ATM

Jika ada transaksi mencurigakan seperti SMS atau email dari pihak yang tidak jelas asal usulnya, jangan panik dan gegabah untuk langsung memproses transaksi tersebut, kamu bisa pastikan menghubungi call center bank penerbit kartu ATM milikmu untuk mengkonfirmasi mengenai transaksi tersebut.

Apabila pihak bank mengkonfirmasi bahwa transaksi tersebut tidak resmi, maka segera buat laporan dan agar tidak menjadi beban keuangan untukmu. Lakukanlah negosiasi dengan pihak bank dan segera blokir kartu ATM. Untuk informasi lain seputar keuangan, pastikan kamu selalu membaca artikel MoneyDuck. Kamu juga bisa konsultasi kebutuhan finansial ke ExpertDuck dengan tekan tombol Konsultasi Gratis di bawah artikel ini.