Setiap nasabah tentu berharap uang simpanannya di rekening bank akan bertambah seiring waktu. Saldo tabungan bisa bertambah berkat adanya bunga simpanan. Terkait bunga, sebaliknya nasabah berharap angsuran pinjaman yang harus dibayar tidak membludak karena besarnya bunga pinjaman.
Suku bunga memang erat terkait dengan produk simpanan dan pinjaman di bank atau lembaga keuangan lainnya. Besaran suku bunga dapat berbeda-beda dan berpengaruh dalam pembuatan keputusan saat seseorang hendak meminjam atau menabung uang. Lalu, apa saja faktor yang mempengaruhi suku bunga? Simak penjelasannya dalam artikel MoneyDuck di bawah ini.
Apa itu Suku Bunga
Suku bunga adalah istilah umum perbankan yang dapat ditemukan pada skema pinjaman dan simpanan. Suku bunga pinjaman berarti harga yang harus dibayar nasabah kepada bank. Kebalikannya, suku bunga simpanan berarti balas jasa yang diberikan bank kepada nasabahnya. Perlu dicatat, nilai harga dan balas jasa ini berada di luar jumlah pokok yang ditabung atau dipinjam pihak bersangkutan.
Jenis-jenis Suku Bunga
Dalam dunia perbankan, suku bunga dibedakan menjadi lima jenis. Kelima jenis suku bunga ini memiliki ketentuan masing-masing dan hanya dapat diberlakukan dengan kesepakatan dua pihak. Jadi, sebelum kamu mendalami faktor yang mempengaruhi suku bunga, pahami dulu jenis-jenisnya.
1. Suku Bunga Tetap
Suku bunga tetap atau fixed interest rate adalah suku bunga dengan angka tetap sampai jatuh tempo. Contohnya, jika suku bunga yang disepakati di awal sebesar 10%, maka sampai jatuh tempo suku bunganya tetap 10%. Suku bunga tetap umumnya ditemukan pada kredit pemilikan rumah (KPR), rumah subsidi, hingga kendaraan bermotor.
2. Suku Bunga Mengambang
Suku bunga mengambang atau floating rate interest berkebalikan suku bunga tetap. Nilai suku bunga mengambang mengikuti nilai di pasaran. Suku bunga mengambang dapat berlaku pada produk KPR, yang mana nasabah membayar suku bunga tetap pada periode pertama dan membayar suku bunga mengambang pada periode sisa.
3. Suku Bunga Flat
Suku bunga flat atau flat interest rate biasa digunakan pada kredit jangka pendek seperti Kredit Tanpa Agunan (KTA), handphone, dan barang elektronik. Penghitungannya dilakukan berdasarkan jumlah pinjaman pokok di awal periode. Besarannya bersifat tetap hingga tenor berakhir.
4. Suku Bunga Efektif
Berbeda dengan jenis suku bunga lain, besar suku bunga efektif yang perlu dibayar menyusut setiap bulannya. Hal ini disesuaikan dengan pinjaman pokok yang dilunasi debitur seiring waktu. Karena bunganya yang terhitung ringan, banyak orang tertarik pada pinjaman dengan suku bunga efektif.
5. Suku Bunga Anuitas
Pada perhitungan anuitas, besaran bunga yang harus dibayar sangat besar di awal, sedangkan besaran angsuran sangat kecil. Keadaan ini akan berbalik seiring berjalannya masa kredit. Suku bunga anuitas biasa diterapkan pada pinjaman jangka panjang, seperti KPR dan kredit investasi.
Baca Juga: Suku Bunga Obligasi: Jenis, Cara Menghitung Bunga, dan Pajaknya
Faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga
Perlu dipahami, penawaran bunga dari bank tak selalu tetap. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi suku bunga sehingga naik atau turun. Apa saja itu?
1. Persaingan Bank atau Lembaga Keuangan
Penjaringan nasabah jadi prioritas nomor satu perbankan. Semakin banyak nasabah yang terdaftar, semakin besar pula keuntungan yang diraup bank bersangkutan. Apalagi jika nasabah terdaftar rajin menyimpan dananya di bank.
Penawaran bunga simpanan yang tinggi menjadi win-win solution yang ditawarkan kebanyakan bank. Penetapan bunga simpanan ini dilakukan berdasarkan pengamatan terhadap suku bunga kompetitor. Hal ini memungkinkan calon nasabah untuk memilih bank dengan suku bunga yang paling menguntungkan.
2. Jumlah Permintaan Pinjaman
Suku bunga simpanan dan pinjaman ternyata saling berkaitan, lho. Ketika permintaan pinjaman melonjak, maka bank akan menaikkan suku bunga simpanan untuk membuat lebih banyak nasabah menyetorkan dananya. Sebaliknya, ketika permintaan pinjaman menurun, maka suku bunga simpanan yang ditawarkan akan menurun juga.
Baca Juga: Perbedaan Suku Bunga dan Bunga: Jenis dan Cara Hitung
3. Kebutuhan Dana oleh Bank
Layaknya permintaan pinjaman, suku bunga simpanan juga dapat melonjak ketika bank membutuhkan dana dalam waktu cepat. Semakin banyak dana yang disimpan, semakin cepat pula kebutuhan dana terpenuhi. Selain menaikkan suku bunga simpanan, bank juga dapat menurunkan suku bunga pinjaman untuk meningkatkan permohonan kredit.
4. Kebijakan Pemerintah
Pemerintah punya andil besar dalam menentukan batas maksimal dan minimal suku bunga. Hal ini dilakukan supaya bank tidak semena-mena menaikkan bunga, terlebih bunga pinjaman. Kebijakan ini diregulasi melalui Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) yang informasinya dapat diakses di laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau masing-masing bank.
5. Jangka Waktu Pinjaman
Faktor yang mempengaruhi suku bunga terakhir adalah jangka waktu pinjaman. Semakin lama tenornya, semakin tinggi pula bunganya. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi risiko yang mungkin terjadi, seperti ketidakmampuan nasabah untuk melanjutkan angsurannya karena kehilangan sumber pendapatan.
Efek Kenaikan dan Penurunan Suku Bunga
Kenaikan suku bunga acuan ditentukan oleh Bank Indonesia (BI) salah satunya melalui BI 7-Day (Reverse) Repo Rate. Dibandingkan BI Rate, BI 7-Day (Reverse) Repo Rate membutuhkan waktu yang jauh lebih sebentar bagi perbankan untuk mencairkan dana. Lantas, apa saja efek kenaikan dan penurunan suku bunga ini?
Efek Kenaikan Suku Bunga
Ada tiga poin yang menjadi efek kenaikan suku bunga yang harus kamu perhatikan dalam menentukan produk simpanan atau pinjaman. Berikut dampak kenaikannya:
1. Suku bunga investasi naik
Dampak pertama dari kenaikan suku bunga adalah kenaikan suku bunga investasi, terlebih pada produk obligasi. Salah satu contoh obligasi adalah Surat Berharga Negara (SBN) yang imbal hasilnya mengacu pada BI rate. Terlebih dengan imbal hasil suku bunga mengambang, investor akan semakin cuan di masa kenaikan ini.
2. Tingkat inflasi turun
Banyaknya jumlah uang yang beredar dapat menjadi salah satu penyebab inflasi. Untuk mengatasinya, pemerintah perlu menaikkan tingkat suku bunga. Hal ini akan mendorong masyarakat untuk menabung atau menginvestasikan sebagian uangnya.
3. Daya beli masyarakat naik
Kenaikan suku bunga juga mampu membantu masyarakat dalam membeli kebutuhan sehari-hari. Saat harga kebutuhan pokok meningkat, kebijakan ini dapat mengendalikan harga barang dan jasa di pasar. Dengan begitu, daya beli masyarakat pun turut meningkat.
Efek Penurunan Suku Bunga
Selain dampak kenaikan, tentu kamu menginginkan adanya penurunan suku bunga jika sedang memiliki kredit atau pinjaman. Nah, berikut faktor yang mempengaruhi suku bunga menurun.
1. Suku bunga kredit turun
Mengajukan kredit dengan suku bunga rendah? Siapa yang tak mau? Suku bunga yang rendah akan memudahkan masyarakat yang membutuhkan pinjaman, sehingga kebutuhan mereka terpenuhi.
2. Suku bunga investasi turun
Di lain sisi, penurunan suku bunga juga berimbas pada sektor investasi. Imbal hasil dari produk investasi seperti giro, deposito bank, dan surat berharga berpotensi merugi seiring dengan penurunan suku bunga BI. Hal ini dapat diantisipasi dengan menyebar aset pada beberapa produk investasi (diversifikasi investasi).
Baca Juga: Diversifikasi Investasi Biar Gak Rugi, Ini 6 Tipsnya
Rumus Perhitungan Suku Bunga
Untuk memastikan suku bunga yang paling menguntungkan, penting untuk mengetahui perhitungannya. Dengan mengetahui jumlah pasti suku bunga, kamu juga bisa menyesuaikannya dengan pendapatan dan kebutuhan sehari-harimu. Begini rinciannya.
1. Rumus bunga flat
(P x i x t) : Jb
P: Pokok pinjaman awal i: suku bunga per tahun t: jumlah tahun jangka waktu kredit Jb: jumlah bulan dalam jangka waktu kredit
Misalnya, bank memberikan pinjaman dengan tenor 10 bulan sebesar Rp15.000.000 dengan bunga 10% per tahun, maka jumlah angsuran bulanan yang perlu dibayarkan sebesar Rp1.625.000. Angsuran tersebut mencakup angsuran pokok sebesar Rp1.500.000 dan angsuran bunga sebesar 125.000.
2. Rumus bunga efektif
SP x i x (30/360)
SP: saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya i: suku bunga per tahun 30: jumlah hari dalam sebulan 360: jumlah hari dalam setahun
Misalnya, dalam contoh pinjaman, tenor, dan bunga tahunan yang sama seperti di atas, maka angsuran bunga yang perlu dibayar adalah Rp687.500. Angsuran bunga ini menyusut sesuai berjalannya waktu, yaitu Rp125.000 pada angsuran pertama dan Rp12.500 pada angsuran ke-10.
3. Rumus bunga anuitas
Perhitungan bunga anuitas sama dengan bunga efektif. Bedanya, angsuran pokok pada bunga anuitas membesar setiap bulannya, sedangkan angsuran bunga kebalikannya. Dengan asumsi suku bunga tak berubah, pada contoh kasus yang sama, jumlah angsuran bunga yang perlu dibayar debitur sebesar Rp696.057,15.
Tips Menghadapi Kenaikan Suku Bunga
Sebagai nasabah, perlu dipahami bahwa naik-turunnya suku bank merupakan hal yang lumrah. Supaya tidak merugi, hadapilah fenomena faktor-faktor yang mempengaruhi suku bunga ini dengan bijak. Berikut tips menghadapi penurunan suku bunga yang bisa kamu ikuti.
1. Lakukan Perhitungan Ulang Dana yang Dimiliki
Jika punya tabungan dengan nilai besar, segera lakukan perhitungan ulang. Catat jumlah dana beserta suku bunga simpanan terbaru yang ditawarkan. Langkah ini akan membantumu memperkirakan kerugian saat suku bunga simpanan berubah.
2. Pilih Instrumen Investasi Lain
Menabung memang bukan cara yang tepat untuk mengembangkan dana. Saat suku bunga turun, segera pindahkan sebagian dana ke instrumen investasi lain. Utamakan memilih instrumen dengan risiko rendah yang tetap menawarkan keuntungan seperti obligasi.
3. Pilih Produk Tabungan yang Lain
Saat prospek di produk tabungan yang tidak lagi menjanjikan, pertimbangkan untuk pilih produk tabungan lain. Kamu bisa melakukan riset bank mana saja yang menawarkan suku bunga ebih tinggi. Dengan demikian, kamu akan tetap cuan.
Kelola Dana di Produk Keuangan yang Tepat
Setelah memahami faktor yang mempengaruhi suku bunga, kamu dapat mengantisipasi kenaikan dan penurunan suku bunga dengan langkah tepat. Jangan ragu memindahkan dana dari satu produk ke produk keuangan lain, karena potensi untung akan tetap ada sekalipun harga pasar sedang tidak menentu.
Kalau bingung mengambil keputusan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan Expert Duck. Di Money Duck, kamu akan mendapatkan rekomendasi produk keuangan yang cocok dengan profil risikomu. Yuk, klik tombol Konsultasi Gratis di bawah!
Silahkan tinggalkan kesan dan opini Anda terhadap produk ini!