Cara Membeli Rumah dengan Gaji Kecil UMR Rp3-5 Juta

Cara membeli rumah dengan gaji kecil tidak mustahil, asalkan konsisten dan kelola keuangan dengan baik. Ini simulasi beli rumah gaji 3 juta dan 5 juta!

DAte

7 Mar 2023

Category


Ada banyak tujuan hidup yang terus berganti seiring bertambahnya usia. Kamu pasti pernah berada di fase menginginkan uang dengan nominal tertentu, menginginkan kendaraan pribadi, hingga menginginkan rumah pribadi. Tapi, apakah bisa milenial yang berada di usia 20an memiliki rumah? Tentu bisa karena ada tips tersendiri terkait bagaimana cara membeli rumah dengan gaji kecil, baik itu dengan gaji bulanan Rp3.000.000 maupun Rp5.000.000.

Rumah merupakan komponen penting dalam menjalani hidup karena bisa digunakan sebagai tempat berteduh dan beristirahat. Saat kecil, kamu akan tinggal di rumah orangtuamu, namun seiring beranjaknya usia, kamu pasti akan kepikiran tentang membeli rumah untuk keluarga kecilmu nanti. Saat keinginan tersebut muncul, kamu hanya perlu konsisten untuk bisa mewujudkannya. Berikut cara yang bisa kamu pakai untuk bisa memiliki rumah di usia 20an dan masih dengan gaji kecil.

Alasan Milenial Harus Segera Membeli Rumah

Saat berada di usia 20an atau milenial, biasanya orang-orang masih jarang memikirkan untuk membeli rumah. Pada usia muda, kebanyakan orang akan lebih sering menghabiskan uang untuk bersenang-senang, mengesampingkan kebutuhan yang lebih penting. Padahal, tidak ada salahnya di usia 20an sudah punya rencana yang matang untuk membeli rumah. Berikut beberapa alasan mengapa milenial harus segera punya rumah dan mulai mencari cara membeli rumah dengan gaji kecil.

1. Harga Rumah Terus Naik

Jika kamu membandingkan harga rumah di tahun ini dengan tahun lalu, maka akan terlihat jelas perbedaannya. Harga rumah di tahun ini jauh lebih mahal dibandingkan 10 tahun lalu, sehingga ada kemungkinan di tahun-tahun berikutnya harga rumah akan terus mengalami kenaikan juga. Hal tersebut sesuai dengan hukum permintaan dan penawaran, ketika permintaan rumah tinggi, namun lahan yang tersedia sedikit, maka harga rumah akan menjadi naik. Jadi, ada baiknya kaum muda tidak menunda-nunda untuk membeli rumah.

2. Usia Bertambah Tua

Faktor usia juga menjadi alasan mengapa milenial harus segera punya rumah. Ketika usia bertambah tua, kamu akan semakin sadar terkait hal apa yang harus didahulukan. Kamu perlu menyiapkan rumah untuk hidup dengan pasanganmu dan anakmu kelak. Jadi, mulailah kelola keuangan dengan baik sejak dini agar kamu bisa membeli rumah, apalagi tanggungan kamu sebelum menikah masih belum banyak, berbeda jika telah menikah nanti, tanggungan dan pengeluaranmu akan semakin banyak dan semakin sulit untuk mengumpulkan uang.

3. Lahan Perumahan Strategis Semakin Sedikit

Alasan terakhir, yaitu lahan perumahan strategis semakin menipis. Jadi, sebaiknya kamu mulai mencari rumah dari sekarang. Carilah rumah atau lahan yang dekat dengan minimarket/pasar, sekolah, dan layanan publik lainnya. Rumah dengan lokasi strategis bisa membuat kamu hemat dalam ongkos transportasi, jaringan internet lebih lancar, dan pastinya bisa mudah ditemukan jika seandainya ada tamu yang akan berkunjung.

Baca Juga: Rumah Subsidi Murah dan Layak untuk Keluarga, 5 Rekomendasi

Kendala Membeli Rumah di Usia 20 Tahun

Cara membeli rumah dengan gaji kecil bagi milenial memanglah bukan hal yang mustahil, namun dalam proses mewujudkannya pasti akan ada beberapa kendala yang ditemui. Jadi, sebisa mungkin kamu harus bisa menghadapi ataupun menghindari kendala tersebut. Berikut beberapa kendala yang sering ditemui milenial saat akan membeli rumah!

1. Sulit Menentukan Lokasi Rumah

Seperti yang sudah kami bahas sebelumnya, rumah dengan lokasi strategis sangatlah diidam-idamkan. Namun, cara menentukan lokasi tersebut strategis atau tidak cukup sulit karena kamu harus tahu terlebih dahulu keadaan atau kondisi di wilayah tersebut. Jadi, hal tersebut akan cukup menyulitkanmu apalagi jika kamu ingin mencari rumah di luar daerah. Sebaiknya kamu meminta saran kepada orang yang lebih berpengalaman untuk menentukan lokasi rumah karena kamu akan menggunakan rumah tersebut dalam jangka panjang.

2. Minim Informasi Properti

Mayoritas milenial minim informasi properti, sehingga ditakutkan memilih rumah yang kurang bagus. Oleh karena itu, sebelum membeli rumah, kamu harus mencari informasi terkait properti terlebih dahulu, seperti harga properti untuk luas bangunan sekian harusnya berapa rupiah, bagaimana sistem pembayaran yang harus dilakukan, surat-surat apa saja yang harus dimiliki setelah transaksi selesai, dan informasi properti lainnya.

3. Gaya Hidup Konsumtif

Milenial masih tergolong dalam usia muda, sehingga mereka cenderung menghabiskan uang untuk bersenang-senang atau memiliki gaya hidup konsumtif. Mereka masih kurang menyadari pentingnya berinvestasi, menabung, dan memiliki asuransi. Sehingga, gaji mereka akan habis dengan hal-hal percuma, dan saat keinginan memiliki rumah itu muncul, mereka tidak punya simpanan uang untuk membeli rumah atau membayar dp rumah. Oleh karena itu, mulai sekarang lebih rajinlah untuk menabung dan kurangi gaya hidup konsumtif.

4. Harga Rumah yang Mahal

Cara punya rumah sendiri bagi milenial memang bisa direalisasikan, meskipun mereka harus menghadapi bahwa harga rumah saat ini bisa dikategorikan mahal. Apalagi kebanyakan gaji bulanan untuk usia milenial atau 20an itu masih UMK ataupun sedikit di atasnya. Jadi, untuk membeli rumah di usia tersebut perlu pengelolaan keuangan yang benar-benar baik dan perlu berhemat. Harga rumah saat ini biasanya berada pada kisaran ratusan juta rupiah.

Simulasi Membeli Rumah dengan Gaji Kecil

Cara membeli rumah dengan gaji kecil bisa mulai kamu terapkan dari sekarang. Agar memudahkan kamu dalam memahami caranya, maka akan kami berikan simulasi cara membeli rumah gaji 5 juta dan cara membeli rumah gaji 3 juta, sehingga kamu dapat menyesuaikannya dengan besar gaji bulananmu. Berikut simulasi pengelolaan uang untuk bisa membeli atau mendapatkan rumah baru di usia 20an.

1. Cara Membeli Rumah Gaji 5 Juta

Apabila kamu ingin membeli rumah secara tunai tanpa kredit, maka kamu perlu menabung dengan rajin. Kita asumsikan bahwa pengeluaran bulananmu sebesar Rp3.000.000, sehingga per bulannya kamu bisa menabung sebesar Rp2.000.000. Lalu, butuh berapa lama kamu menabung? Jika kamu ingin membeli rumah seharga Rp150.000.000, artinya kamu perlu mengumpulkan uang selama 75 bulan atau 6,25 tahun. Memang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membeli rumah dengan nominal gaji tersebut. Apabila kamu tidak sabar ingin memiliki rumah, maka bisa ikut program KPR.

Apabila ingin gunakan KPR, kamu hanya perlu menabung untuk pembayaran DP rumah saja, sedangkan untuk pelunasannya bisa diangsur dengan jangka waktu yang kamu kehendaki. Contohnya, kamu perlu mengumpulkan Rp60.000.000 untuk membayar DP rumah, jadi butuh sekitar 2,5 tahun agar uang tersebut terkumpul (apabila kamu menabung Rp2.000.000 per bulan). Dari Rp60.000.000 tersebut, Rp45.000.000 dipakai untuk uang muka KPR, dan sisanya digunakan untuk biaya administrasi, booking fee, provisi, asuransi, appraisal, dan notaris. Lalu, perhatikan hal-hal penting berikut ini:

  • Harga rumah yang diinginkan: Rp150.000.000.

  • Utang pokok atau plafon kredit: Rp150.000.000 - Rp45.000.000 = Rp105.000.000.

  • Asumsikan bunga KPR adalah flat sebesar 5%.

  • Kamu ingin mengambil jangka waktu 15 tahun agar angsuran per bulannya lebih ringan.

  • Angsuran utang pokok: Rp105.000.000 : (15x12) = Rp583.333.

  • Angsuran untuk bunganya: Rp105.000.000 x 5% : 12 = Rp437.500.

  • Total angsuran yang perlu dibayarkan per bulan: Rp1.020.833.

2. Cara Membeli Rumah Gaji 3 Juta

Simulasi membeli rumah dengan gaji Rp3.000.000 mirip dengan yang tadi, hanya saja waktu untuk mengumpulkan uangnya menjadi lebih lama. Kita asumsikan kamu menghabiskan Rp2.000.000 untuk semua kebutuhan bulanan, maka kamu hanya punya Rp1.000.000 untuk ditabung, sehingga perlu waktu 12,5 tahun untuk beli rumah seharga Rp150.000.000 secara tunai. Jadi, dianjurkan untuk memakai KPR saja, simulasinya sama dengan KPR gaji 5 juta tadi.

Cara Membeli Rumah dengan Gaji Kecil

Kunci dari membeli rumah dengan gaji kecil adalah konsisten dan bisa kelola keuangan dengan baik. Jadi, diperlukan keinginan yang kuat agar pembelian rumah bisa segera terwujud. Kamu juga perlu pertahanan kuat untuk mencegah pembengkakan pada biaya konsumtif. Berikut beberapa cara ampuh untuk miliki rumah meski dengan gaji kecil.

Alokasikan Uang dengan Baik

Sebanyak apapun gaji atau penghasilanmu, apabila pengelolaannya kurang baik, maka uang tersebut akan terus habis. Jadi, jika kamu memiliki keinginan untuk punya rumah, maka perlu mengalokasikan uang dengan baik. Kamu bisa menerapkan metode 50:30:20, yaitu 50% untuk kebutuhan pokok, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk kebutuhan investasi, dana darurat, dan tabungan. Karena memiliki rumah merupakan keinginanmu, maka kamu bisa mengalokasikan 30% gaji untuk tabungan membeli rumah.

Lunasi Utang

Memiliki rumah bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu pembelian secara tunai atau kredit menggunakan KPR. Kedua metode tersebut sama-sama membutuhkan uang, bedanya jika tunai artinya kamu perlu mengumpulkan uang seharga rumah tersebut, sedangkan KPR kamu hanya perlu mengumpulkan untuk DP dahulu dan sisanya dibayarkan secara berangsur. Jadi, baiknya kamu lunasi semua utangmu terlebih dahulu agar mengumpulkan uang untuk membeli rumah menjadi lebih ringan.

Survei Hunian yang Diinginkan

Sebelum membeli rumah, kamu juga perlu melakukan survei terlebih dahulu. Apa saja yang perlu kamu survei? Kamu perlu meninjau lokasi hunian yang diinginkan, kemudian tanya-tanya terkait harga rumah tersebut. Jangan hanya terpaku pada satu rumah saja, namun bandingkan juga dengan hunian lainnya siapa tahu kamu menemukan rumah yang lebih bagus dengan harga yang lebih murah. Informasi terkait harga rumah nanti akan dijadikan patokan untuk mengumpulkan uang.

Gunakan Produk Kredit Pemilikan Rumah

Apabila gaji atau penghasilanmu kecil atau sebatas UMK, maka perlu waktu lama untuk mengumpulkan uang jika ingin beli rumah secara tunai. Oleh karena itu, untuk menghindari harga rumah yang terus meningkat, ada baiknya kamu menggunakan produk KPR. Melalui KPR kamu sudah bisa menerima kunci rumah hanya dengan membayar DP. Sisa pembayaran bisa kamu angsur dengan jangka waktu tertentu, bisa belasan tahun hingga puluhan tahun. Kamu bisa memilih jangka waktu sesuai keinginanmu.

Rekomendasi KPR Milenial untuk Gaji Kecil

Cara membeli rumah dengan gaji kecil yang paling instan adalah dengan menggunakan produk KPR. Mungkin kamu berfikir bahwa KPR hanya bisa dipakai oleh orang dengan gaji bulanan tinggi, padahal nyatanya ada loh KPR yang memang dikhususkan bagi kaum milenial di usia 20an yang rata-rata gaji bulanannya masih UMK. Berikut beberapa rekomendasi KPR untuk gaji kecil yang bisa kamu gunakan!

1. KPR Milenial BTN Gaess

Program KPR BTN Gaess merupakan produk dari BTN yang dikhususkan bagi nasabah berusia 21-40 tahun yang menginginkan untuk membeli rumah. Suku bunga yang diterapkan mulai dari 1,99%. Kamu dibebaskan dari biaya provisi dan administrasi apabila mengajukan di bulan Maret 2023. Jangka waktu maksimal pembayaran adalah 30 tahun. Maksimal plafond tidak dibatasi, menyesuaikan kemampuan debitur. Adapun syarat agar pengajuan KPR disetujui, yaitu debitur punya penghasilan tetap, masa kerja minimal 1 tahun, dan berada di usia 21-40 tahun.

2. KPR BJB Gaul

BJB KPR Gaul merupakan produk BJB yang dikhususkan bagi kaum milenial yang menginginkan rumah. Fitur spesial yang akan didapatkan, yaitu bunga kompetitif, uang muka minima 0%, jangka waktu mencapai 25 tahun, syarat mudah dan proses cepat, bebas biaya administrasi, diskon biaya provisi 25%, dan minimal penghasilan tetap adalah Rp3.000.000 per bulan. Plafond maksimum mencapai Rp1,5 miliar. Usia milenial yang bisa ikut program ini adalah 21-35 tahun.

3. KPR Easy Start OCBC NISP

KPR Easy Start adalah KPR untuk generasi muda wujudkan impian mereka miliki rumah dengan angsuran rendah. Jangka waktu angsuran hingga 25 tahun dan bisa pakai metode cicilan bertahap (peningkatan angsuran secara bertahap setiap 1 atau 2 tahun). Syarat yang perlu dipenuhi, yaitu WNI, lama bekerja minimal 2 tahun, berpenghasilan tetap minimal Rp3.000.000 dan maksimal Rp65.000.000, usia saat akad minimal 21 tahun, usia maksimum saat pengikatan kredit adalah 45 tahun, jangka waktu pembayaran minimal 10 tahun dan maksimal 25 tahun. Plafond yang disediakan hanya Rp100.000.000 sampai Rp5 miliar.

4. KPR Milenial BSI Griya Simuda

Rekomendasi terakhir berasal dari BSI, yaitu KPR Milenial BSI Griya Simuda. Keunggulan produk ini adalah tenor mencapai 30 tahun, skema layanan syariah, dan extra plafond mencapai 120%. Syarat untuk menggunakan produk ini adalah WNI, berusia 21-40 tahun, dan memiliki penghasilan tetap. Kamu akan dibebaskan dari biaya provisi, pinalti, dan apraisal. Angsurannya ringan dan tetap.

Baca Juga: Cara KPR Rumah Bekas Tanpa DP Mudah, Cek Dulu Syaratnya

Meski Gaji Kecil, Kamu Tetap Bisa Punya Rumah!

Itulah penjelasan mengenai cara membeli rumah dengan gaji kecil. Kamu bisa membelinya dengan cara menabung, namun butuh waktu yang lama, atau menggunakan produk KPR milenial. Apabila kamu ingin tahu lebih lanjut terkait produk KPR, maka bisa coba konsultasikan kepada ExpertDuck melalui layanan Konsultasi Gratis. Kamu juga bisa bertanya terkait produk keuangan lainnya.

Author

Moneyduck Contents Team

Share

Bank OCBC NISP

Sejarah berdirinya Bank OCBC NISP dimulai pada tahun 1941 di kota Bandung, Jawa Barat dengan nama NV Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank. Di awal pendirian, bank NISP fokus pada segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dimana pada tahun 1967 bank NISP berhasil mendapatkan status sebagai bank komersial. Dengan usaha keras melalui setiap tantangan, Bank NISP akhirnya mendapatkan predikatnya sebagai bank devisa di tahun 1990. Seiring berkembangnya bisnis, Bank NISP perlu memperkuat permodalannya hingga akhirnya resmi menjadi perusahaan publik dan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1994. Selama perjalanannya, Bank NISP beberapa kali menerima pinjaman jangka panjang dari institusi ternama dunia salah satunya seperti International Finance Corporation (IFC), yang semuanya dihasilkan dari kinerja pertumbuhan bank yang sangat pesat namun tetap mejaga prinsip kehati-hatian dan reputasi positif. Pada 1997, OCBC Bank Singapura menjadikan Bank NISP sebagai mitra dalam mendirikan Bank OCBC Indonesia. Hubungan berlanjut dengan kemilikan saham OCBC di NISP hingga menjadi pemegang saham mayoritas pada tahun 2005. Di tahun yang sama, kantor pusat Bank NISP pun pindah ke Jakarta. Bank resmi berganti nama menjadi Bank OCBC NISP di tahun 2008. Batu loncatan berikutnya adalah pendirian Unit Usaha Syariah di tahun 2009. Kemudian pada 2011 OCBC Singapura menunjukkan komitmen untuk hanya fokus pada satu bank di Indonesia melalui penggabungan Bank OCBC Indonesia ke dalam Bank OCBC NISP. Bank OCBC NISP pun menjadi bagian dari jaringan luas OCBC Bank yang tersebar di 18 negara di dunia. Saat ini kehadiran Bank OCBC NISP di pasar Indonesia semakin kuat, dengan pilihan produk dan jasa perbankan yang lengkap mulai dari segmen pribadi, korporat, investment banking, private banking, transaction banking, asuransi, tresury, asset management dan jasa perantara perdagangan efek.

Related News

Bingung Soal Produk Keuangan?

Kamu bisa ngobrol langsung dan terima penawaran terbaik dari pakarnya.

Tentang MoneyDuck for Experts

New Contents

Gedung Wisma Kodel Lantai 8. Jl. H.R Rasuna Said Kav B-4, Kel. Setiabudi, Kec. Setiabudi Kota Adm. Jakarta Selatan 12910

Produk Finansial

Kelola Keuangan Sehari-hari

Literasi Finansial

© PT MONEYDUCK TEKNOLOGI INDONESIA

Wujudkan Mimpimu dengan Pinjaman Jaminan BPKB

Konsultan

Chris

● Online