Mengatur keuangan untuk biaya pengobatan tanpa asuransi
Orang tua saya memiliki riwayat penyakit jantung dan selama ini segala biaya perawatannya di-cover oleh asuransi yang dimiliki beliau sejak usia muda. Saya pun sudah membeli polis asuransi kesehatan untuk mengatasi hal yang sama. Tapi apabila seseorang tidak memiliki asuransi kesehatan dan ia memiliki penyakit yang sama misalnya, bagaimana orang tersebut mengatur keuangannya untuk biaya perawatan? Ada pos khusus untuk budget kesehatan misalnya atau bagaimana? Agar proses perawatannya lancar dan maksimal.
Bingung Soal Produk Keuangan?
Kamu bisa ngobrol langsung dan terima penawaran terbaik dari pakarnya.
Konsultasi Gratis
Darminto
Seperti financial management di bidang lain, di bidang pelayanan kesehatan pun tidak jauh berbeda. Mirip dengan dana darurat, sisihkan dana kesehatan setelah sebelumnya mengetahui berapa perkiraan biaya yang akan dikeluarkan. Hitung inflasi biaya kesehatan, misalnya kira-kira kenaikan biaya kesehatan 20% setahun ke depan. Dari sanalah kemudian dana kesehatan ini dibangun sedikit demi sedikit. Jika menolak asuransi (jenis apapun, konvensional atau syariah) maka sangat dianjurkan untuk memiliki dana kesehatan ini sedini mungkin. Jangan tunggu sakit dulu. Prediksikan dengan melihat riwayat penyakit dari orang tua dan analisa kembali gaya hidup. Dengan mengetahui hal-hal tersebut, anda bisa menghitung secara kasar bagaimana resiko anda terhadap suatu penyakit dan berapa yang harus anda persiapkan untuk pengobatannya.
Rila
Sama dengan pos dana darurat yang biasanya ideal untuk disiapkan sebesar 6x gaji, dana kesehatan juga tak kalah penting untuk dialokasikan setiap bulannya minimal 20% dari pendapatan, namun biasanya dalam bentuk asuransi karena proteksi dan perlindungannya akan lebih maksimal dibandingkan menyiapkan dana dalam jumlah besar yang belum tentu menutupi biaya perawatan jika benar-benar sakit nantinya. Selain itu, saat ini seluruh masyarakat Indonesia diwajibkan memiliki BPJS sehingga dapat dipastikan biaya pengobatan akan sedikit terbantu dengan memilikinya walaupun begitu memang masih perlu untuk menyiapkan talangan dana dari beberapa biaya yang tidak tercover BPJS.
Soegiono
Apabila anda tidak memiliki asuransi, berarti anda harus memiliki dana darurat atau tabungan dari penghasilannya sendiri. Anda harus menyisihkan 20%-25% uang penghasilan anda setiap bulannya untuk ditabungkan. Dengan begitu, anda memiliki dana yang dapat digunakan untuk membiayai pengobatan anda secara mandiri.
Muhammad Sobron
Jika penyakit jantung berasal dari penyakit bawaan, asuransi kesehatan bukanlah opsi terbaik yang bisa dipilih. Dan bagi yang tidak memiliki asuransi kesehatan mandiri, bisa mengandalkan BPJS karena lingkup perlindungannya masih bisa membantu untuk perawatan. Dan untuk biaya lainnya, bisa dengan mengatur pos-pos keuangan misalnya 10% dari pendapatan tetap atau dikategorikan sebagai dana darurat dan dipersiapkan 4-5 kali gaji.