apakah auransi syariah di Indoensia benar benar murni

halo, saya ingin menjawab pertanyaan anda. Sepemahaman saya banyak sekali perusahaan-perusahaan asuransi yang mengusung gelar syari’ah di luar sana namun ternyata dalam praktiknya masih belum benar-benar murni sesuai hokumislam (syari’ah). Hal tersebut digambarkan dengan nyata oleh sikap perusahaan-perusahaan asuransi syari’ah yang masih memiliki secercah orientasi guna mendapat keuntungan dari akad yang dijalankan dalam asuransi Syariah. Hal ini tentu saja sangatlah kontradiktif akan apa yang disebutkan oleh Dr. MonzerKahf yang menyatakan bahwa akad asuransi syari’ah diperuntukkan untuk tabarru’ (tolong-menolong) bukanlah profit oriented atau pengejaran keuntungan. Hal ini lah yang mengawali pertanyaan akan bagaimana kemurnian asuransi syari’ah atas gelar asuransinya tersebut. Masalah tersebut harusnya menjadi titik fokus dalam pembahasan guna mencanangkan upaya memajukan asuransi syari’ah di Indonesia. Karena percaya atau tidak, permaslahan tersebut merupakan tumpuan dasar yang sangat fundamental dalam upaya melahirkan praktik asuransi yang benar-benar sesuai hukum dan ajaran islam.

Sayangnya hingga saat ini di Indonesia belum ada produk asuransi syariah yang sepenuhnya benar-benar murni syariah karena dalam praktiknya para penyedia layanan atau permintaan peserta masih terbilang rendah karena ketidaktahuan konsep yang ada, sehingga asuransi syariah masih berorientasi produk asuransi konvensional yang kemudian dikemas ‘disyariahkan’. Oleh karenanya, perlu dikembangkan produk asuransi syariah murni, seperti produk berbasis akad waqaf yang banyak diminati di Malaysia dan Brunei. Produk asuransi waqaf juga diprediksi akan banyak diminati masyarakat muslim di Indonesia.

Sayangnya di Indonesia produk asuransi syariah hingga saat ini belum ada yang sepenuhnya benar-benar murni syariah karena dalam praktiknya permintaan peserta masih terbilang rendah karena ketidaktahuan konsep yang ada dan para penyedia layanan yang menyesuaikan demand pasar tersebut, sehingga berorientasi produk asuransi syariah masih kental dengan asas konvensional yang kemudian dikemas sedikit syariah. Oleh karenanya, produk asuransi syariah murni, seperti produk berbasis akad waqaf perlu dikembangkan yang banyak diminati di Brunei dan Malaysia Diprediksi produk asuransi waqaf ini juga akan banyak diminati oleh masyarakat muslim di Indonesia.

Hingga saat ini asuransi syariah di Indonesia belumlah 100% murni karena dalam praktiknya masih banyak ditemukan kemiripan dengan sistem asuransi konvensional, hanya memang dimodifikasi dan disesuaikan dengan ketentuan syariah. Namun belakangan telah ada wacana untuk meluncurkan produk asuransi syariah yang 100% murni, semoga segera bisa hadir dan dinikmati oleh masyarakat yang mengharapkan untuk memiliki asuransi syariah yang benar-benar murni.

Belum ada asuransi syariah murni di Indonesia karena memang biasanya masih memiliki inti produk asuransi konvensional yang dikemas dengan sedikit konsep syariah. Namun karena pemahaman masyarakat yang masih sedikit terhadap asuransi syariah menyebabkan ketidaktahuan tersebut dan juga sulit membedakannya karena belum ada penyedia asuransi syariah yang menerapkan di Indonesia.