Mau beli asuransi tetapi khawatir akan tertipu produk asuransi bodong? Wajar saja kamu merasa khawatir mengingat ada banyak pelaporan korban penipuan asuransi yang dialami nasabah asuransi. Alih-alih mendapatkan jaminan perlindungan melalui produk asuransi, pemegang polis justru menelan kerugian karena jaminan yang ditawarkan tidak sesuai kenyataan. Atau adanya keluhan uang premi tidak bisa dicairkan seperti yang telah dijanjikan saat menyetujui kesepakatan polis.

Nah, bagaimana cara memastikan produk yang kamu beli bukan asuransi bodong? Mengapa penipuan asuransi marak terjadi di Indonesia? Kenali modus-modus penipuan asuransi yang kerap terjadi agar kamu tidak menjadi korban penipuan agen asuransi dalam artikel MoneyDuck ini. Yuk, lebih melek dan cerdas dalam memilih produk asuransi yang dapat memberikan perlindungan maksimal bagi tertanggung yang kamu telah daftarkan. Karena sudah saatnya masyarakat Indonesia memiliki perlindungan atas risiko-risiko tak terduga di masa depan yang dapat merugikan kesehatan finansial.

Perlu Tahu! Ini Penyebab Penipuan Asuransi Sering Terjadi

Perlu Tahu! Ini Penyebab Penipuan Asuransi Sering Terjadi

Seiring meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama generasi milenial, untuk memiliki perlindungan diri atau aset-aset berharga, terjadi juga peningkatan atas penawaran produk-produk asuransi. Peluang ini akhirnya dimanfaatkan oleh pihak-pihak tidak bertanggungjawab untuk melakukan penipuan asuransi. Baik penipuan secara individu oleh agen asuransi, maupun penyelewengan yang dilakukan oleh perusahaan asuransi. Penipuan asuransi yang terjadi pun beragam, mulai dari asuransi kesehatan, jiwa, kendaraan, properti, dan lainnya.

Kenapa sih peluang penipuan asuransi terbuka lebar kendati nasabah yang mengajukan permintaan produk asuransi adalah generasi milenial yang telah melek teknologi dan informasi? Agar kamu tidak terjebak dalam aksi penipuan asuransi, sebaiknya kamu mengetahui kesalahan-kesalahan minor yang sering dilakukan nasabah, namun berdampak besar bagi rencana perlindungan diri atau aset berharga mereka. Berikut penyebab-penyebab terjadinya penipuan asuransi:

1. Penipuan Asuransi karena Nasabah Tidak Teliti Membaca Isi Polis

Penipuan asuransi yang acap dilancarkan agen asuransi penipu sebenarnya tidak sepenuhnya kesalahan sang agen. Agen penipu hanya memanfaatkan peluang yang dibuka oleh calon nasabah, yaitu kebiasaan tidak membaca isi polis dengan teliti. Padahal, polis merupakan surat perjanjian tertulis antara Penanggung asuransi (perusahaan asuransi) dengan Tertanggung (nasabah pemegang polis). Isi polis memuat informasi produk perlindungan, hak dan kewajiban Tertanggung serta Penanggung, pasal pengecualian proteksi, hingga pasal pembatalan.

Nah, bila kamu tidak teliti membaca isi polis, bukan tidak mungkin kamu akan melewati pasal-pasal penting yang ternyata merugikan atau tidak sesuai dengan manfaat yang diharapkan. Misalnya, isi pasal pengecualian proteksi yang memuat pengecualian klaim untuk penyakit-penyakit tertentu. Kesalahan yang sering dilakukan nasabah asuransi di Indonesia adalah menganggap bahwa perusahaan asuransi akan menanggung semua risiko kerugian. Padahal, setiap perusahaan asuransi memiliki kebijakan pengecualian klaim masing-masing.

Jadi, sebaiknya kamu lebih teliti membaca isi polis sebelum menyetujuinya agar kamu tidak mengklaim sebagai korban penipuan asuransi di kemudian hari. Biasanya perusahaan asuransi memberikan waktu 14 hari untuk nasabah memelajari isi polis. Maksimalkan waktu ini mengingat isi polis memuat banyak pasal-pasal yang penting. Bila kamu menemukan pasal yang tidak sesuai dengan harapan, kamu dapat mengajukan revisi kepada agen asuransi, atau membatalkan kesepakatan.

Baca Juga: Istilah Asuransi yang Harus Dipahami: Polis, Premi, Lapse

2. Penipuan Asuransi akibat Informasi Produk yang Kurang

Kasus penipuan asuransi yang sering terjadi di Indonesia juga dipicu oleh kurang profesionalnya agen-agen asuransi terkait proses menyampaikan informasi produk. Karena profesi agen asuransi merupakan pekerjaan yang berdasarkan komisi, maka tuntutan untuk mendapatkan nasabah sebanyak mungkin dalam waktu singkat kerap menjadi kelemahan agen asuransi. Akibatnya, proses penyampaian informasi produk kepada nasabah kurang maksimal. Hal ini bisa terjadi tanpa disengaja.

Namun, waspadai juga oknum-oknum penipuan asuransi yang memang sengaja menutupi informasi-informasi penting yang dapat merugikan nasabah. Untuk menghindari penipuan asuransi seperti ini, nasabah harus teliti dan kritis menanyakan secara detail mengenai informasi produk. Jangan ragu untuk mengorek semua informasi mengenai manfaat, hak, kewajiban, dan pengecualian yang harus kamu ketahui. Pastikan kamu sudah memahami produk dengan sempurna sebelum menyetujui polis. Sehingga kamu akan terhindar dari praktik penipuan asuransi.

3. Membeli Produk Asuransi dari Agen Tidak Berlisensi

Agar terhindar dari penipuan asuransi, pastikan kamu membeli produk dari agen asuransi berlisensi. Pasalnya, agen tidak berlisensi kemungkinan kurang menguasai produk asuransi yang dijual. Alhasil, informasi produk yang disampaikan kepada nasabah tidak sesuai dengan manfaat yang diharapkan, ketentuan polis, hingga kejelasan proses klaim. Selain itu, agen asuransi tidak berlisensi bisa saja melarikan diri setelah produknya terjual. Artinya, kamu tidak dapat melakukan klaim bila terjadi kesalahan atau kendala selama masa pertanggungan.

Lalu, bagaimana cara memastikan seorang agen berlisensi atau tidak? Cek kepemilikan sertifikasi-sertifikasi yang harus dimiliki agen asuransi Indonesia sesuai peraturan. Yaitu, sertifikasi dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) dan Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI). Untuk memastikan keaslian sertifikasi agen, kamu bisa mengeceknya melalui situs resmi AAJI. Caranya, masukkan kode lisensi agen dalam kolom pencarian, kemudian tekan tombol Lihat Agen.

Baca Juga: Perbedaan Agen Asuransi dan Broker, Mana yang Menguntungkan?

4. Penipuan Asuransi akibat Cepat Puas dengan Informasi dari Agen

Bersikap kritis atas informasi produk asuransi yang dipaparkan agen sangat diperlukan agar tidak menjadi korban penipuan asuransi. Permasalahan yang sering terjadi saat membeli produk asuransi adalah nasabah terlalu mempercayai agen tanpa adanya sikap kritis atau rasa ingin tahu mengenai produk yang akan dibeli. Alhasil, situasi ini mudah dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggungjawab. Jadi, pastikan untuk tidak menelan mentah-mentah penjelasan agen, meskipun kamu telah mengecek lisensi yang dimilikinya.

Selain menerima penjelasan dari agen, kamu juga harus melakukan riset mengenai produk terkait. Di era digitalisasi ini, proses pencarian informasi sudah semakin mudah dan cepat. Untuk memastikan informasi dari agen, kamu dapat melakukan pengecekan ke situs resmi perusahaan asuransi atau situs MoneyDuck yang memberikan informasi lengkap mengenai produk keuangan. Di MoneyDuck, kamu juga bisa berkonsultasi langsung dengan Expert asuransi agar tidak salah beli produk.

Waspadai Modus-Modus Penipuan Asuransi Berikut Ini

Awas modus penipuan asuransi oleh agen dengan mengalihkan premi nasabah

Terhindar dari penipuan asuransi oleh agen-agen nakal asuransi sebenarnya mudah saja. Selain mengenali penyebab terjadinya penipuan asuransi, kamu harus mengetahui modus-modus penipuan yang biasa dilakukan agen penipu asuransi. Sehingga kamu dapat mengambil langkah preventif ketika berhadapan dengan agen penipu. Biasanya modus penipuan asuransi banyak dialami nasabah asuransi kesehatan dan jiwa. Nah, kenali modus-modus penipuan asuransi berikut ini agar kamu tidak menjadi korban:

1. Fee Churning

Praktik penipuan asuransi fee churning dilakukan agen asuransi untuk memperkaya dirinya melalui komisi. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), churning adalah tindakan membujuk pemegang polis untuk mengubah atau mengganti polis pada perusahaan yang sama, atau membeli polis baru menggunakan dana dari polis yang masih aktif dari perusahaan yang sama tanpa penjelasan terlebih dahulu.

Dengan pembukaan polis baru, agen akan mendapatkan komisi dari perusahaan asuransi. Sementara nasabah harus membayar premi lebih mahal karena nilai premi dipengaruhi oleh pertambahan usia tertanggung.

2. Premi Transfer

Waspadai juga penipuan asuransi yang sering terjadi dengan modus pengalihan premi. Dalam kasus penipuan ini, agen asuransi tidak menyetorkan premi pemegang polis kepada perusahaan, melainkan mengantongi nilai premi untuk dirinya sendiri. Kasus premi transfer juga merugikan nasabah karena agen asuransi akan menolak untuk membayar klaim dari nasabah.

3. Agen Asuransi Menutupi Informasi Produk

Kasus penipuan asuransi yang sering terjadi terhadap nasabah asuransi unit link disebabkan karena agen menutupi informasi produk. Hal ini dilakukan karena agen asuransi hanya fokus untuk mendapatkan komisi penjualan premi asuransi. Biasanya, modus penipuan asuransi unit link dilakukan agen dengan hanya memaparkan manfaat investasi, tetapi tidak menjelaskan risikonya. Padahal, layaknya instrumen investasi lainnya, investasi melalui unit link juga memiliki risiko kerugian.

4. Mengganti Polis ketika Nasabah Mengajukan Up-Grade atau Down-Grade

Ketika kamu berencana melakukan up-grade atau down-grade polis, perubahan seharusnya dilakukan dalam polis yang sudah kamu miliki. Namun, agen asuransi penipu akan melakukan perubahan dengan mengganti polis nasabah sehingga ia mendapatkan komisi pembukaan polis baru. Untuk menghindari modus penipuan asuransi ini, kamu harus mengecek nomor polis. Pastikan nomor polis tidak berubah. Ketahuilah, perubahan polis bisa mengakibatkan perubahan nilai premi yang lebih mahal.

7 Tips Terhindar dari Penipuan Asuransi

7 Tips Terhindar dari Penipuan Asuransi

Asuransi sebagai bentuk perlindungan sejatinya memberikan manfaat untuk terhindar dari risiko kerugian di masa depan. Namun, nahasnya, dunia asuransi di Indonesia masih kerap diwarnai kasus penipuan yang justru merugikan pemegang polis. Memiliki literasi yang tepat mengenai produk-produk asuransi bisa menjadi solusi untuk menumpas praktik-praktik penipuan asuransi. Yuk, tambah banyak pengetahuan kamu mengenai cara yang tepat ketika memilih produk asuransi berikut ini agar kamu tidak menjadi korban penipuan asuransi:

1. Sesuaikan Manfaat Asuransi dengan Kebutuhan

Sebelum membeli produk asuransi, kamu harus menyesuaikan manfaat yang ditawarkan dengan kebutuhanmu. Misalnya, kamu membutuhkan perlindungan maksimal untuk kesehatan, maka sebaiknya kamu membeli asuransi kesehatan murni, bukan unit-link. Jangan terbuai dengan janji manis agen asuransi yang menawarkan tambahan investasi ketika kamu tidak berencana untuk berinvestasi.

2. Pelajari Sistem Klaim Asuransi

Pelajari isi polis dengan seksama, termasuk proses klaim yang ditawarkan. Dalam asuransi kesehatan ada tiga sistem klaim, yaitu cashless, reimbursement, dan santunan. Cashless merupakan sistem pembayaran tanpa uang tunai, artinya kamu akan membayar biaya perawatan medis dengan kartu asuransi.

Sebaliknya, reimbursement mengharuskan nasabah untuk membayarkan terlebih dahulu biaya perawatan yang akan diganti perusahaan asuransi di kemudian hari. Santunan adalah dana yang diberikan perusahaan asuransi kepada tertanggung setiap hari ketika di rawat di rumah sakit.

Baca Juga: Cara Klaim Asuransi Rawat Jalan Mudah dan Cepat Disetujui

3. Jangan Menandatangani Formulir Kosong

Penting untuk tidak pernah menandatangani formulir kosong yang diserahkan oleh agen. Kamu harus mengisi sendiri data tertanggung dan informasi lain yang dibutuhkan untuk membeli produk asuransi. Pastikan penulisan dan kelengkapan informasi sudah benar. Pasalnya, kesalahan penulisan akan mempersulit proses klaim. Selain itu, kamu harus mewaspadai kemungkinan adanya rekayasa informasi yang dilakukan oleh agen nakal.

4. Kenali Rekanan Perusahaan Asuransi

Agar tidak merasa tertipu setelah membeli produk asuransi, kenali terlebih dahulu rekanan perusahaan asuransi. Sehingga kamu tidak mengalami kendala ketika harus melakukan klaim. Misalnya, rekanan bengkel perusahaan asuransi kendaraan harus tersebar di banyak lokasi dan memberikan pelayanan 24 jam. Sehingga kamu dapat memerbaiki mobil sewaktu-waktu dibutuhkan.

Dengan memiliki asuransi, tentu kamu menginginkan jaminan perlindungan dan pelayanan yang terbaik, kan? Jadi, pastikan kualitas pelayanan rekanan perusahaan asuransi sudah memenuhi kriteria yang kamu inginkan dan sesuai dengan nilai premi yang dibayarkan.

5. Riset Rekam Jejak Perusahaan Asuransi

Melakukan riset rekam jejak perusahaan asuransi dapat mencegah terjadinya penipuan asuransi. Cari informasi mengenai sejarah perusahaan, laporan keuangan, risk based capital, hingga tenaga ahli yang dimiliki perusahaan. Kamu dapat melakukan pengecekan di situs resmi perusahaan, sosial media para tenaga ahli, atau data keuangan Bursa Efek Indonesia (BEI) bila perusahaan telah terdaftar.

6. Jangan Membayar Uang Muka

Proses pembayaran seharusnya dilakukan setelah kamu memahami manfaat dari produk asuransi dan telah menandatangani polis. Jangan pernah menyetujui persyaratan dari agen yang meminta pembayaran uang muka untuk pembelian polis. Perlu diketahui, ketika kamu membatalkan polis maka perusahaan asuransi akan mengembalikan uang premi yang telah dibayarkan sesuai dengan ketentuan masing-masing.

7. Riset Produk Asuransi

Agar tidak gegabah saat membeli produk asuransi, sebaiknya kamu melakukan riset produk. Langkah ini juga untuk mengantisipasi penipuan asuransi berupa informasi salah yang diberikan oleh agen asuransi. Sekarang kamu bisa mendapatkan informasi lengkap mengenai produk asuransi dengan mudah secara online melalui situs seperti MoneyDuck. Menariknya, kamu dapat konsultasi gratis dari agen-agen terpercaya di MoneyDuck.

Awas Tertipu, Pilih Produk Asuransi dengan Cerdas

Awas Tertipu, Pilih Produk Asuransi dengan Cerdas

Terapkan tips-tips di atas sebelum kamu memutuskan untuk membeli produk asuransi, ya! Sudah saatnya kita cerdas dan kritis saat memilih produk asuransi agar tidak mudah menjadi korban penipuan asuransi. Ingat, kejahatan bisa terjadi kapan saja dan oleh siapa pun ketika ada kesempatan. Untuk mempermudah kamu menyaring informasi tentang asuransi dan agen yang bertanggungjawab, kamu dapat menggunakan layanan MoneyDuck.

MoneyDuck membantu nasabah untuk mendapatkan produk yang tepat melalui konsultasi gratis dengan para agen berlisensi. Cukup klik tombol Konsultasi Gratis di bawah ini.