Apa pengalamanmu saat menagih hutang?

Gue pernah nih nagih utang eh malah yang ditagih masang muka sadis sama kata-kata yang super jutek. Padahal pas minjem duit kata-katanya manis dan senyum terus gitu. Tapi ada juga sih yang tetep ramah ketika ditagih hutang, sampe bikini minum segala. Walaupun emang nggak ada hasil karena ada aja alasannya kenapa belum bisa bayar hutang-hutangnya. Segitu aja, Gan pengalaman saya waktu nagih hutang, semoga membantu ya.

Saya pernah memberikan pinjaman pada teman dan sayangnya orang tersebut cuek saja dan tidak merasa memiliki tanggungjawab untuk mengembalikan pinjamannya. Saya sering berusaha menagih dengan halus mengingat saya dan yang bersangkutan punya hubungan cukup dekat, tapi pada akhirnya masalah hutang piutang itu hanya akan berakhir saya yang memutuskan hubungan atau yang bersangkutan yang menjauhi saya.

Saya pernah meminjamkan uang kepada rekan kerja yang pada saat itu membutuhkan dana, pengalaman menagih yang membuat saya akhirnya kapok untuk memberikan pinjaman kepada siapapun. Jika Anda meminjamkan uang, pastikan Anda sudah siap jika uang Anda tidak akan kembali karena kebanyakan orang yang berhutang, akan pura-pura lupa terhadap kewajiban membayar hutangnya.

Saya pernah bekerja sebagai collector disalah satu bank swasta Indonesia. Untuk menagih hutang, sebenarnya tidak perlu menggunakan nada dan intonasi kasar. Kebanyakan nasabah lebih bisa diajak kerjasama saat kita mendengarkan keluh kesahnya terlebih dahulu dan memberikan win win solution. Kadang memang ada nasabah yang sengaja untuk tidak membayar tagihannya dengan banyak alasan. Untuk menghadapi ini, kita berikan penjelasan resiko apa saja yang akan dia dapat kalau tidak menyelesaikan tagihan tepat waktu. Jika mereka memang ada niat baik, mereka pasti akan mencari jalan untuk membayar tagihannya, tapi sebagian ada yang sengaja untuk tidak membayar, berharap diberikan diskon besar. Nasabah seperti inilah yang sangat merugikan baik untuk bagian perbankan maupun dirinya sendiri. Tidak perlu kita bentak atau hina, karena suatu saat mereka pasti akan menghubungi kembali saat butuh pinjaman dana dari perbankan, pengajuan kredit rumah dan sebagainya.

Saya jarang menagih hutang jika keadaan dalam tidak mendesak, karena saya percaya bahwa orang yang meminjam pastinya berusaha sekuat tenaga untuk membayarkan hutang yang dimiliki dan jika dia tidak memberikan kabar berarti usaha yang dilakukan belum membuahkan hasil sehingga saya tidak ingin menambah beban dan menagih kepadanya.

Menagih hutang pada dasarnya adalah hal yang paling tidak menyenangkan, apalagi dalam masa-masa sulit seperti masa pandemi saat ini, dimana kebanyakan orang sulit dalam uang tunai karena situasi ekonomi sedang sangat tidak baik, oleh karenanya banyak orang yang mudah marah atau bahkan tersinggung saat ditagih. Sehingga tidak jarang keluar kata-kata menyakitkan, sebaliknya pihak penagih merasa berhak menagih. Jadi tak jarang terjadi pertengkaran hebat antar pihak penagih dan pihak yang ditagih. Jika yang ditagih memiliki kelonggaran dalam hal keuangan biasanya lancar saja proses penagihan. Sudah benar anda yang sudah menjawab diatas, bahwa jika kita meminjamkan uang kepada "teman", sedapat mungkin anggap "memberi", jadi sewaktu-waktu tidak bisa ditagih, tidak ada sakit hati.

Barusan nagih hutang kesaudara baik-baik eh malah diblokir nomer whatsapps saya, semua sosialmedia diblok sama dia, rasanya sakit banget dan kecewa, saya memutuskan mengakhiri hubungan persaudaraan ini..

Pada waktu kita memberikan pinjaman (hutang) kepada orang lain, sebenarnya kita sudah harus siap jika uang tersebut akan hilang (tidak kembali). Tidak ada cara terbaik untuk menagih hutang, semua tergantung pada personal orang masing-masing. Tetapi memang terkadang orang yang berhutang, cenderung lebih "galak" daripada penagihnya. Akan lebih baik kita menghindari urusan hutang-piutang apalagi dengan teman atau saudara sendiri, karena akan berdampak terhadap hubungan baik yang telah terjalin.