KPR atau KTA, Mana yang Lebih Baik untuk Pembelian Rumah?

Apa bedanya KPR atau KTA? Cek penjelasan lengkap dan simulasi angsuran kredit rumah menggunakan pinjaman KPR atau KTA, serta rekomendasi produk terbaik di sini

DAte

10 Nov 2022

Category


Produk pinjaman yang disediakan bank atau perusahaan keuangan ada banyak, mulai dari pinjaman tunai, pinjaman untuk pemilikan rumah, pinjaman untuk pembelian kendaraan, hingga pinjaman untuk biaya pendidikan. Apabila kamu ingin membangun atau membeli rumah, kamu bisa menggunakan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau Kredit Tanpa Agunan (KTA). Namun, jika harus memilih, manakah yang lebih baik untuk memiliki rumah? KPR atau KTA?

Kedua jenis pinjaman tersebut memiliki keunggulannya masing-masing, pastinya disertai dengan kriteria pinjaman yang berbeda-beda. Tapi, untuk memiliki rumah apakah lebih baik meminjam uang tunai lalu langsung membelinya atau melakukan pembelian secara KPR? Pilihan bisa kamu ambil setelah kamu membandingkan segala biaya yang dikenakan dan besarnya suku bunga. Berikut akan MoneyDuck bandingkan terkait simulasi pembelian rumah dengan KTA atau KPR.

Definisi KPR atau KTA

Miliki rumah dengan kredit KPR atau KTA

Kamu mungkin baru pertama kali mendengar istilah Kredit Pemilikan Rumah dan Kredit Tanpa Agunan, sehingga cukup membingungkan untuk memahaminya. Jadi, sebelum kita membahas perbandingan antara keduanya, alangkah baiknya kita ketahui dulu definisi dari istilah-istilah tersebut. Berikut definisi atau penjelasan singkat dari KPR dan KTA.

Apa itu KPR?

KPR adalah kependekan dari Kredit Pemilikan Rumah, yaitu jenis pinjaman yang disediakan pihak bank bagi nasabahnya yang ingin memiliki rumah. Tak hanya rumah, beberapa bank juga menyediakan jenis KPR untuk pembelian apartemen, ruko, renovasi rumah, dan membangun rumah. Sayangnya, tak semua pemohon pinjaman bisa menggunakan KPR karena pengajuan yang diterima hanyalah nasabah yang memenuhi kriteria berupa syarat usia, jenis pekerjaan, lama bekerja, nominal pendapatan per bulan, dan harus memiliki skor kredit baik.

Apa itu KTA?

KTA adalah kependekan dari Kredit Tanpa Agunan, yaitu pinjaman yang disediakan bank bagi siapa saja yang ingin meminjam uang tanpa harus menyertakan jaminan. Pinjaman ini tidak melibatkan aset jaminan, sehingga pihak bank hanya akan menerima calon peminjam yang memiliki skor kredit baik saja. Ketika pinjaman sudah disetujui, selanjutnya kamu bisa melakukan penarikan dana, dan selanjutnya melakukan angsuran pokok dan bunga tiap bulannya.

Baca Juga: 10 Pinjaman KTA Tanpa Kartu Kredit Terbaik, Bunga Syarat

Manfaat dari KPR dan KTA

Tenor pinjaman KTA atau KPR menawarkan hingga 20 tahun

Ketika definisinya sudah dimengerti, selanjutnya kita bahas tentang manfaat dari KPR atau KTA. Hal tersebut dilakukan agar kamu bisa mengetahui apa saja keunggulan KPR dibandingkan KTA, dan sebaliknya. Dengan kata lain, kamu juga bisa menilai beberapa kekurangan dari kedua jenis pinjaman tersebut. Berikut adalah manfaat yang diberikan produk-produk Kredit Pemilikan Rumah dan Kredit Tanpa Agunan.

Manfaat KPR

Kelebihan membeli rumah dengan KPR adalah kamu hanya perlu menyiapkan dana sedikit, biasanya hanya digunakan untuk uang muka, lalu sisa pembayaran akan dilakukan dengan sistem angsuran dan dikenai suku bunga. Manfaat KPR yang kedua adalah besarnya cicilan bisa diatur sesuai kebutuhan karena tenor yang disediakan lama, yaitu maksimal 20 tahun.

Kekurangan KPR adalah jika ditotalkan, maka harga pembelian rumah tergolong sangat tinggi, apalagi jika kamu menggunakan KPR konvensional yang suku bunganya terus naik dari waktu ke waktu. Kelemahan lainnya, yaitu ada kemungkinan rumahmu akan disita, apabila kamu tidak mampu lagi membayar cicilan sesuai tenggat waktu yang ada.

Manfaat KTA

Kelebihan pembelian rumah secara tunai dengan memanfaatkan KTA adalah harganya lebih murah karena suku bunga yang diterapkan KTA biasanya masih lebih rendah dibandingkan KPR. Kelebihan lain pembelian rumah dengan KTA, yaitu prosesnya lebih cepat dan mudah karena bisa melakukan transaksi langsung dengan pihak penjual.

Adapun kelemahan dari pembelian rumah dengan KTA adalah kamu membutuhkan banyak dana, namun biasanya limit yang diberikan KTA itu tidak terlalu besar karena pihak bank tidak mau ambil risiko ketika peminjam bahkan tidak memberikan jaminan. Kelemahan yang kedua adalah rumah mungkin berisiko, seperti bisa saja rumah yang dibeli secara tunai itu terkena sengketa.

Baca Juga: KTA Bunga Rendah dari Bank-bank Terbaik dan Cara Pengajuan

Beli Rumah Lebih Untung Pakai KPR atau KTA?

Hitung berapa angsuran bulanan KPR atau KTA kamu

Penjelasan terkait manfaat dan kerugian dari penggunaan KTA atau KPR tadi mungkin bisa memberikan sedikit gambaran mengenai lebih untung mana sih beli rumah dengan sistem KPR atau KTA? Agar bisa memberikan gambaran yang lebih jelas, maka akan MoneyDuck berikan contoh simulasi pembelian rumah dengan KTA dan simulasi membeli rumah dengan KPR menggunakan tenor yang sama, dan harga rumah yang sama.

Simulasi Penggunaan KPR

Simulasi KPR yang akan digunakan, yaitu KPR Mandiri. Kita asumsikan bahwa harga properti yang ingin kamu beli adalah Rp200.000.000 dan uang muka yang telah kamu siapkan adalah Rp30.000.000. Tenor cicilan yang kamu pilih adalah 5 tahun dan pinjaman KPR akan dikenakan suku bunga sebesar 9,25%. Sehingga, cicilan dan total uang yang kamu keluarkan adalah sebagai berikut.

  • Uang muka: Rp30.000.000

  • Biaya provisi: Rp1.700.000

  • Biaya administrasi: Rp500.000

  • Pokok utang: Rp170.000.000

  • Angsuran per bulan: Rp3.549.583

  • Total angsuran selama 5 tahun: Rp212.974.980

Jadi, total pembayaran rumah dengan KPR adalah Rp245.174.980.

Simulasi Penggunaan KTA

Sekarang kita simulasikan pembelian rumah dengan KTA. Agar perbandingannya seimbang, maka kita juga akan menggunakan produk pinjaman dari Mandiri, yaitu KTA Mandiri. Jumlah pinjaman yang akan kamu ajukan sebesar Rp170.000.000 karena uang muka Rp30.000.000 diasumsikan telah kamu siapkan secara pribadi. Tenor yang dipilih selama 5 tahun dan suku bunga yang diterapkan mengikuti tabel angsuran KTA Mandiri. Maka, cicilan dan total uang yang kamu keluarkan untuk pembelian rumah dengan KTA sebagai berikut.

  • Uang muka: Rp30.000.000

  • Cicilan per bulan: Rp3.868.022

  • Total cicilan untuk 5 tahun: Rp232.081.320

Jadi, total uang yang kamu keluarkan untuk pembelian rumah dengan KTA: Rp262.081.320.

Baca Juga: KPR Tanpa DP, Apa Syarat dan Keuntungannya? Cek ini Dulu!

Rekomendasi KPR dan KTA Terbaik Saat Ini

Pilih produk KPR atau KTA sesuai kebutuhan dan finansial

Itulah penjelasan mengenai KPR atau KTA. Jika ditarik kesimpulan, kelebihan utama dari KTA adalah syaratnya yang mudah, namun kelemahannya adalah limit dan tenor terbatas. Sedangkan KPR kebalikannya, yaitu menawarkan limit dan tenor yang beragam, sedangkan kelemahannya adalah pengajuannya yang lumayan ribet. Berikut beberapa rekomendasi produk KPR atau KTA yang bisa kamu gunakan.

1. KPR BCA

Jika ditanya lebih suka KPR atau KTA, dan kamu menjawab KPR, maka kamu bisa coba pakai produk KPR BCA. KPR Bank BCA ada banyak jenisnya, yaitu KPR Refinancing, KPR Renovasi, dan KPR Pembelian. Kamu bisa memilihnya sesuai kebutuhan. Suku bunga yang diterapkan mulai dari 3,85% sampai 11%. Tenor yang disediakan beragam, mulai dari tiga tahun, lima tahun, delapan tahun, 10 tahun, dan 15 tahun. Proses pengajuan bisa dilakukan secara offline dengan mendatangi kantor cabang atau bisa secara online dengan mengisi e-form yang ada di laman resmi BCA. Kamu juga bisa mengajukan dengan mudah lewat ExpertDuck dari MoneyDuck.

2. KPR Maybank

Rekomendasi KPR yang kedua adalah KPR Maybank. Produk KPR yang disediakan Maybank ini terbagi lagi menjadi beberapa bagian sesuai fungsinya, yaitu ada Maybank KPR Bebas Bunga, Maybank KPR Plus, Maybank KPR, Maybank KPR Take Over, Maybank Rumah Syariah iB, dan Maybank Pembiayaan Properti iB Take Over. Suku bunga yang diterapkan mulai dari 0% sampai 10,63%. Pengajuannya bisa dilakukan secara online maupun offline.

3. KPR BNI

KPR BNI dari Bank BNI bisa dijadikan sebagai produk KPR pilihan. Sebutan untuk produk ini adalah BNI Griya. Meski hanya ada satu produk, tapi fungsinya bisa digunakan untuk banyak hal, seperti pembelian rumah/ruko/apartemen dan sejenisnya, pembangunan bangunan, renovasi, top up, take over, dan refinancing. Tenor yang tersedia hingga 25 tahun dengan suku bunga sebesar 6,75%. Sama seperti pesaing-pesaingnya, KPR ini bisa diajukan secara offline maupun online.

4. KTA OK Bank

Kita sedang membahas perbandingan antara KPR atau KTA, sehingga agar adil, maka kita akan memberikan rekomendasi KTA juga. Rekomendasi pertama ada KTA OK Bank yang disediakan oleh OK Bank Indonesia. Produk KTA OK Bank menyediakan plafon mulai dari Rp3.000.000 hingga Rp200.000.000 dengan tenor maksimal lima tahun. Suku bunga yang diterapkan mulai dari 0,89% sampai 3,49%. Pengajuan bisa dilakukan secara online dan waktu pencairan maksimal satu hari.

5. KTA BRI

Rekomendasi kedua berasal dari Bank BRI, yaitu KTA BRI. Produk KTA Yang disediakan ada banyak, mulai dari Briguna Umum, Briguna Karya, Briguna Purna, dan Briguna Pendidikan. Tenor dan suku bunga yang diterapkan per produknya berbeda-beda, untuk tenor sendiri maksimal 15 tahun, sedangkan untuk suku bunganya mulai dari 0,72% sampai 13%. Limit pinjaman maksimal Rp250.000.000. Cara pengajuan bisa dilakukan secara online atau offline.

6. KTA CIMB Niaga

Rekomendasi terakhir adalah KTA CIMB Niaga yang diluncurkan oleh Bank CIMB Niaga. Produk KTA yang disediakan ada Xtra Dana, Xtra KasBon, dan Xtra Dana iB. Suku bunga bulanan yang diterapkan mulai dari 0,99% sampai 1,79%. Limit pinjaman maksimal Rp200.000.000. Pengajuan bisa dilakukan secara online melalui laman resmi CIMB Niaga atau aplikasi OCTO Mobile.

Baca Juga: Rumah Subsidi Murah dan Layak untuk Keluarga, 5 Rekomendasinya

Jadi, Pilih Miliki Rumah dengan KPR atau KTA?

Berikan hunian terbaik bagi keluarga

Memiliki rumah secara kredit bisa diajukan siapapun, termasuk kamu. Nah, dari penjelasan mengenai KPR atau KTA berikut perbandingan-perbandingan yang telah diberikan, manakah produk yang akan kamu gunakan untuk membeli rumah? Apabila masih ada pertanyaan, kamu bisa tanyakan langsung kepada ExpertDuck melalui layanan Konsultasi Gratis. Tak hanya perihal KTA atau KPR, kamu juga boleh bertanya seputar produk keuangan lainnya yang tersedia di MoneyDuck seperti produk investasi, asuransi, pinjaman, kartu debit, kartu kredit, hingga tabungan.

Author

Moneyduck Contents Team

Share

Bank BRI

Bank Rakyat Indonesia (BRI) lahir pada tahun 1895, dengan bentuk awal sebagai suatu lembaga keuangan yang khusus melayani orang-orang Indonesia pada saat itu. Awal didirikan di Purwokerto Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dan diberi nama dalam bahasa Belanda yang bila diartikan ke bahasa Indonesia menjadi "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto". Pada tahun 1946 BRI resmi menjadi Bank Pemerintah pertama di Indonesia ditetapkan melalui peraturan pemerintah. Walaupun sempat berhenti beroperasi setelah itu, BRI kembali aktif pada tahun 1949 dan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada rentang tahun 1960-1965 BRI juga sempat mengalami peleburan dengan Bank Tani Nelayan dan NHM, dimana intgrasi ini juga beberapa kali mengalami perubahan bentuk dalam periode tersebut. Sejak 1992 BRI resmi menjadi perseroan terbatas dengan 100% kepemilikan ada pada Pemerintah Indonesia. Pada 2003 pemerintah Indonesia menjual 30% sahamnya sehingga BRI pun resmi menjadi perusahaan publik. Dengan keunggulannya memiliki cakupan wilayah layanan luas secara nasional, BRI berkomitmen untuk selalu mendukung peningkatan ekonomi masyarakat dengan fokus pada layanan bagi segmen mikro, kecil, dan menengah. BRI dibantu beberapa anak perusahaan dalam memberikan layanan terbaiknya meliputi penyimpanan dana, pemberikan kredit, dan investasi, dimana hal ini dicapai dengan memadukan SDM profesional, teknologi handal, jaringan konvensional dan digital yang produktif dengan tetap berpegang teguh pada prinsip manajemen operasi resiko yang unggul dan tata kelola perusahaan yang baik.

BNI

Bank Negara Indonesia (BNI) pada awalnya didirikan untuk berfungsi sebagai Bank Sentral pada tahun 1946. Kemudian pad 1968 statusnya dirubah menjadi Bank Umum Milik Negara dengan tugas utama untuk memperbaiki perekonomian rakyat dan ikut serta dalam pembangunan nasional. Tahun 1992 melalui peraturan pemerintah, bentuk badan hukum BNI resmi dirubah menjadi Perusahaan Perseroan Terbatas (Persero). Kemudian pada 1996, BNI resmi melantai di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya, sekaligus sebagai bank BUMN pertama yang menjadi perusahaan publik. Sejak itu pula BNI telah melakukan beberapa aksi korporasi seperti rekapitaliasi dan divestasi saham oleh pemerintah, termasuk juga melakukan penawaran umum saham terbatas, demi untuk menjaga daya saing dan struktur keuangannya di lingkup industri perbankan nasional. Untuk memenuhi ketentuan undang-undang terkait perseroan terbatas, BNI juga telah melakukan beberapa kali perubahan anggaran dasar, yang terakhir terjadi pada 2015. Saat ini 60% saham BNI dimiliki oleh pemerintah Indonesia dan 40% sisanya dimiliki oleh publik baik perorangan maupun institusi, dalam negeri dan juga asing. Berdasarkan total aset, total kredit dan total dana pihak ketiga, BNI menduduki peringkat bank nasional terbesar ke-4. BNI terus berkomitmen memberikan layanan finansial terpadu untuk nasabahnya dan untuk menjamin kelangsungan hal ini BNI dibantu oleh sejumlah anak perusahaan, BNI tetap terus berinovasi memberikan layanan penyediaan dana dan fasilitas pinjaman, mulai dari tingkat korporasi, menengah dan kecil. BNI juga selalu menyesuaikan produknya untuk dapat memenuhi kebutuhan berbagai segmen usia mulai dari anak usia sekolah, remaja, dewasa bahkan untuk mereka yang memasuki masa pensiun.

Bank CIMB Niaga

Bank CIMB Niaga hadir di Indonesia dengan nama awal Bank Niaga pada tahun 1955. Sebagai bank yang terus berkomitmen memberikan produk dan layanan berkualitas yang terpercaya, di tahun 1987 Bank Niaga hadir sebagai bank pertama yang menyediakan layanan anjungan tarik tunai (ATM) bagi nasabahnya, dan di tahun 1991 kembali melakukan inovasi sebagai bank yang menyediakan layanan perbankan online. Bank Niaga resmi melantai di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun 1989 sebagai upaya memperkuat modal utuk menigkatkan perkembangan jaringannya secara nasional. Bank Niaga juga salah satu bank yang tidak luput dari krisis keuangan tahun 1998 dan termasuk bank yang diambil alih pemerintah Indonesia sampai akhirnya di tahun 2007 CIMB Group Holdings, bank investasi dari Malaysia mengakuisisi saham mayoritas Bank Niaga dari pemerintah Indonesia melalui BPPN. Setahun setelahnya nama PT Bank Niaga Tbk. resmi berganti menjadi PT CIMB Niaga Tbk. Di kesempatan lain, pemilik dari CIMB Holdings yaitu Khazanah juga melakulan akusisi terhadap Lippobank. Hal ini berarti Khazanah menjadi pemilik mayoritas atas 2 bank di Indonesia. Karena hal ini tidak sesuai dengan kebijakan Bank Indonesia terkait Single Presence Policy (SPP), maka kedua bank inipun harus mengalami penggabungan. Dengan penggabungan ini, CIMB Niaga menjadi salah satu bank terbesar berdasarkan aset di Indonesia dengan deretan layanan yang komprehesif tersedia untuk setiap segmen mulai dari ritel, UKM, sampai korporat. Dengan dukungan teknologi terkini, CIMB Niaga senantiasa memberikan layanan terbaik kepada nasabahnya dengan tetap berpegang teguh pada praktik tata kelola perusahaan yang baik serta menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian.

Related News

Bingung Soal Produk Keuangan?

Kamu bisa ngobrol langsung dan terima penawaran terbaik dari pakarnya.

Tentang MoneyDuck for Experts

New Contents

Gedung Wisma Kodel Lantai 8. Jl. H.R Rasuna Said Kav B-4, Kel. Setiabudi, Kec. Setiabudi Kota Adm. Jakarta Selatan 12910

Produk Finansial

Kelola Keuangan Sehari-hari

Literasi Finansial

© PT MONEYDUCK TEKNOLOGI INDONESIA