Kebanyakan investor pemula yang baru memulai investasi pasti disarankan untuk menggunakan reksa dana atau deposito. Mengapa? Kedua instrumen investasi tersebut memiliki risiko yang jauh lebih rendah daripada jenis investasi yang lain. Misalnya deposito, investasi ini biasanya dikelola oleh lembaga resmi seperti bank konvensional. Sehingga semua transaksi yang terjadi dinilai lebih aman dan minim risiko.
Deposito jadi instrumen investasi yang lebih dikenal daripada reksa dana. Ini karena masyarakat ingin menggandakan uang yang dimiliki secara aman. Namun, kini nama reksa dana juga mulai terkenal, apalagi semenjak teknologi semakin canggih. Lantas antara reksa dana atau deposito, mana yang lebih menguntungkan? Simak penjelasan lengkapnya di artikel MoneyDuck berikut ini agar kamu semakin yakin memutuskan instrumen investasi terbaik.
Pengertian Reksa Dana vs Deposito
Tidak sedikit orang yang menilai reksa dana lebih menguntungkan daripada deposito. Reksa dana merupakan produk keuangan dengan manajer investasi yang berperan sebagai pengelola dana dari investor. Dana yang dihimpun oleh manajer investasi ini akan diubah menjadi beberapa jenis aset. Seperti saham, obligasi, maupun pasar uang.
Reksa dana atau deposito, mana yang akan kamu pilih? Deposito adalah produk keuangan dari bank berupa simpanan jangka panjang dengan pilihan tenor beragam dan suku bunga deposito cukup tinggi. Kamu bisa memilih untuk mendepositkan uang di bank dengan jangka waktu satu, tiga, enam, dan 12 bulan. Biasanya tinggi atau rendah suku bunga deposito ditentukan oleh jumlah uang yang kamu simpan dan tenor waktu yang dipilih.
Baca Juga: Investasi Emas atau Reksa Dana, Mana yang Menguntungkan?
Lebih Untung Reksa Dana atau Deposito? Ini Perbandingannya
Tiap instrumen investasi tentunya menawarkan keuntungan yang berbeda-beda. Deposito punya suku bunga yang tetap. Artinya, kamu bisa memastikan jumlah keuntungan yang didapat dengan modal yang dimiliki. Sedangkan suku bunga pada reksa dana tidak tetap, jadi keuntungan di masa mendatang masih bisa berubah bahkan meningkat drastis. Berikut perbandingan untung yang didapat antara reksa dana atau deposito:
1. Perbandingan dari Imbal Hasil
Seperti yang sudah sedikit disinggung di atas, deposito memiliki suku bunga tetap yang berkisar di angka 4% hingga 6%. Return pasti dari deposito ini bisa jadi asuransi jangka panjang karena kamu tidak perlu takut mengalami kerugian di masa mendatang. Namun, sayangnya kamu juga tidak bisa meningkatkan jumlah keuntungan yang didapat dengan jumlah modal yang sama.
Reksa dana menawarkan return yang cukup tinggi. Bahkan berdasarkan data dari Commonwealth Bank, pada akhir 2019 lalu suku bunga reksa dana mencapai 7,35% per tahun. Angka ini masih bisa terus meningkat sesuai dengan jumlah modal yang dipakai. Reksa dana atau deposito? Sepertinya lebih menguntungkan reksa dana. Apalagi instrumen investasi ini tidak terkena pajak tahunan karena bukan termasuk objek pajak.
2. Perbedaan Reksa Dana dan Deposito dari Segi Pajak
Deposito menawarkan return pasti dan investasi dengan risiko kecil. Namun, karena instrumen investasi ini dikelola oleh lembaga resmi maka terdapat pajak yang wajib dibayar oleh investor. Besaran pajak bunga deposito cukup tinggi mencapai 20% per tahun. Jadi, misalnya kamu menempatkan modal Rp50.000.000 dengan bunga 5,75%. Maka di akhir periode deposito, suku bunganya berubah menjadi 4,6% karena terkena potongan pajak.
Sedangkan, reksa dana tidak dikenakan pajak karena instrumen investasi ini bukan merupakan sebuah objek pajak. Uniknya, jumlah suku bunga pada reksa dana tidak pasti dan bisa terus meningkat jika dikelola dengan baik. Namun, kamu juga harus berhati-hati jika investasi menggunakan reksa dana. Mengingat instrumen ini punya risiko yang lebih tinggi daripada deposito.
3. Modal Awal antara Reksa Dana dan Deposito
Berbicara seputar modal awal antara reksa dana atau deposito tentunya memiliki jumlah minimum yang berbeda. Reksa dana menetapkan modal minimal Rp100.000 untuk mulai investasi. Modal awal yang sangat terjangkau dan cocok bagi investor pemula. Kamu juga bisa memakai modal yang lebih besar jika sudah paham betul mengenai risiko investasi reksa dana.
Sedangkan pada deposito minimum modal awalnya sebesar Rp1.000.000. Namun, beberapa bank ada yang memiliki aturan yang berbeda. Bahkan ada bank yang menetapkan modal awal Rp8.000.000 jika investor ingin mendepositokan uang di bank tersebut. Jadi, jika modal yang kamu miliki belum terlalu besar maka coba investasi menggunakan reksa dana. Namun, jika ingin return yang pasti maka investasi dengan deposito.
4. Bagaimana Pengelolaan Reksa Dana atau Deposito?
Deposito merupakan produk perbankan yang dikelola oleh bank konvensional. Terdapat aturan pasti yang menjamin dana nasabah tetap aman. Deposito menawarkan keuntungan pasti sejak awal investasi. Jadi, jika dikemudian hari terjadi hal yang tidak diinginkan, uang yang kamu depositokan tetap aman dan keuntungan yang didapatkan tidak berubah.
Berbeda dari deposito, uang yang masuk ke reksa dana dikelola oleh manajer investasi (MI). MI berperan mengelola uang investor dan dialokasikan ke aset lain. Selain itu, manajer investasi juga memiliki hak untuk memutuskan kapan harus membeli aset dan menjualnya agar investor mendapat untung maksimal. Kamu juga akan menerima laporan keuangan untuk setiap transaksi yang terjadi dari manajer investasi.
5. Investasi Reksa Dana Dipecah, Deposito Tidak
Investasi pada reksa dana dipecah menjadi beberapa jenis aset. Di antaranya reksa dana saham, obligasi, dan pasar uang. Ketiga aset tersebut menawarkan risiko dan tingkat keuntungan yang berbeda-beda. Jika ingin mendapat keuntungan tinggi, namun dengan risiko yang besar maka coba investasi menggunakan reksa dana saham.
Namun, bagi investor pemula disarankan untuk investasi menggunakan reksa dana pasar uang. Karena instrumen investasi ini punya risiko yang paling rendah daripada jenis reksa dana yang lain. Sedangkan untuk investasi dengan deposito, uang yang kamu setorkan tidak akan dipecah atau dialokasikan ke aset lain. Jadi, keuntungan yang kamu dapat angkanya akan tetap sama sesuai perjanjian di awal transaksi.
Baca Juga: 8 Perbedaan Reksa Dana dan Saham yang Wajib Kamu Ketahui!
6. Ketahui Risiko Investasi Reksa Dana atau Deposito
Setiap investasi pasti memiliki risiko. Tetapi tingkat tinggi rendah risiko antara reksa dana atau deposito berbeda. Deposito bisa dibilang sebagai aset investasi paling aman untuk dicoba, terutama bagi investor pemula. Pasalnya, deposito merupakan instrumen investasi yang dikelola langsung oleh lembaga resmi seperti bank sehingga risiko yang terjadi lebih kecil.
Sedangkan risiko reksa dana bisa kecil atau besar tergantung jenis instrumen yang digunakan. Mulai dari reksa dana pasar uang yang punya risiko paling kecil, reksa dana obligasi dengan risiko menengah, dan reksa dana saham yang menawarkan return tinggi dengan risiko yang tinggi juga. Pastikan memakai cara investasi yang tepat, karena pergerakan uang pada reksa dana tidak pasti.
7. Pencairan Dana Reksa Dana dan Deposito Berbeda
Apakah kamu tengah mencari instrumen investasi dengan fitur pencairan dana fleksibel? Jika iya, maka reksa dana jawabannya. Instrumen investasi ini tidak memiliki tenor sehingga uang yang diinvestasikan bisa ditarik sewaktu-waktu.
Terdapat pilihan tenor yang beragam pada deposito. Jadi, jenis investasi ini lebih cocok digunakan untuk jangka panjang. Deposito menawarkan tenor mulai dari satu, tiga, enam, dan 12 bulan. Tenor ini tidak bisa diubah di tengah jalan, jadi pastikan kamu memilih tenor deposito yang tepat.
Baca Juga: Contoh Deposito Berjangka Terbaik dan Cara Investasinya!
Cek Simulasi Investasi Reksa Dana atau Deposito, Pilih Mana?
Investasi dengan return tinggi dan fleksibel ketika ditarik merupakan definisi yang tepat untuk reksa dana. Contoh simulasi investasi reksa dana, ketika investor A berinvestasi Rp3.000.000 dengan harga Rp5.000 per aset. Dengan modal tadi, investor A mendapat 600 unit aset. Dalam kurun waktu satu tahun, aset tersebut mengalami peningkatan harga menjadi Rp7.500 per aset.
Jadi perhitungan keuntungannya adalah Rp7.500 x 600 (aset investor A) = Rp4.500.000.
Kemudian hasil tadi dikurangi modal, yakni = Rp4.500.000 - Rp3.000.000 (modal) = Rp1.500.000.
Jadi investor A mendapat return dari investasi reksa dana sebesar Rp1.500.000 dalam jangka waktu satu tahun.
Bagaimana dengan deposito? Deposito menawarkan suku bunga 4% hingga 6% per tahun. Namun, ada pajak 20% yang wajib dibayarkan. Jika ingin coba menghitung simulasi investasi deposito maka contohnya adalah:
- Dana untuk deposito: Rp30.000.000
- Tenor deposito: 12 bulan (365 hari)
- Suku bunga deposito: 6%
- Pajak bunga deposito: 20%
- Bunga deposito = (Rp30.000.000 x 6% x 365 hari) / 365 hari = Rp1.800.000
- Jumlah pajak bunga deposito: 20% x Rp591.780 = Rp360.000
- Total pendapatan deposito: Rp30.000.000 + (Rp1.800.000 - Rp360.000) = Rp31.440.000
Jadi total return investasi deposito yang didapat oleh investor sesuai hasil perhitungan di atas yakni Rp1.440.000. Apabila dibandingkan antara reksa dana atau deposito maka akan terlihat jika reksa dana lebih menguntungkan. Pasalnya, dalam waktu satu tahun uang yang kamu investasikan melalui reksa dana bisa terus naik sesuai dengan harga aset yang beredar.
Baca Juga: Reksa Dana Pendapatan Tetap dengan Berbagai Keuntungannya!
Rekomendasi Produk Reksa Dana dan Deposito Terbaik
Mulai investasi sejak dini adalah langkah yang tepat guna mempersiapkan masa depan yang lebih baik. Rencana keuangan lebih tertata dan kamu bisa mendapat penghasilan lebih dari investasi. Pastikan memakai produk investasi terbaik untuk transaksi yang aman dan menguntungkan. Berikut rekomendasi produk reksa dana dan deposito terbaik.
Rekomendasi Reksa Dana
Reksa dana saham (RDS) mengalokasikan 80% dana ke produk saham. Manajer investasi yang berperan sebagai pengelola modal sekaligus pihak yang melakukan transaksi jual beli saham. Reksa dana saham cocok untuk investasi jangka panjang minimal jangka waktu lima tahun. Adapun produk reksa dana terbaik dalam lima tahun terakhir adalah:
1. Sucorinvest Sharia Market Money Fund
Menempati posisi pertama sebagai produk reksa dana terbaik, Sucorinvest Sharia Market Money Fund mencatatkan pertumbuhan nilai produk sebesar 70.32%. Jumlah dana yang dikelola oleh produk investasi ini mencapai Rp645.49 miliar. Kamu bisa membeli Sucorinvest Sharia Market Money Fund mulai dari Rp100.000. Atau kamu juga bisa menjadikan produk investasi ini sebagai tabungan haji.
2. Manulife Saham Andalan
Mulai dari Rp100.000 saja kamu sudah bisa membeli produk investasi Manulife Saham Andalan. Produk ini tercatat mengalami peningkatan yang sangat baik dalam lima tahun terakhir dengan nilai pertumbuhan 36.82%. Bahkan total dana kelolaan Manulife Saham Andalan mencapai angka Rp4.27 triliun. Uniknya, produk investasi ini menggunakan sistem diversifikasi yang memungkinkan investor mendapat untung maksimal.
3. Simas Saham Bertumbuh
Dapatkan keuntungan maksimal dengan membeli produk investasi Simas Saham Bertumbuh. Suku bunga yang ditawarkan produk investasi ini mulai dari 2% hingga 20%. Menariknya, kamu bisa mulai investasi dengan modal kecil sebesar Rp100.000 saja. Simas Saham Bertumbuh dikelola secara profesional dan bebas pajak serta bisa diambil sewaktu-waktu.
Baca Juga: Manajer Investasi Terbaik Indonesia Tahun 2022, Lengkap!
Rekomendasi Deposito
Jika tidak berani ambil risiko terlalu besar untuk investasi, maka coba gunakan deposito. Produk yang dikelola langsung oleh bank ini menawarkan keuntungan pasti. Namun, pastikan menggunakan produk deposito terbaik agar untung lebih maksimal, seperti:
1. Deposito BCA
Deposito BCA merupakan deposito berjangka dengan pilihan sembilan mata uang. Produk deposito ini menawarkan return 3.5% dan minimal deposito Rp8.000.000. Pilihan tenor deposito BCA mulai dari satu, tiga, enam, dan 12 bulan. Kelebihan produk deposito BCA adalah transaksi fleksibel dan bunga deposito bisa ditransfer otomatis ke rekening BCA maupun rekening tabungan dari bank lain.
2. Deposito BNI
Apabila ingin investasi dalam jangka waktu lebih dari satu tahun, maka gunakan deposito BNI. Produk deposito dari Bank BNI ini menawarkan lima pilihan tenor investasi, mulai dari satu, tiga, enam, 12, dan 24 bulan. Bahkan suku bunga deposito BNI cukup tinggi, yakni berkisar 4.25% hingga 5.5%. Setoran minimal deposito BNI adalah Rp10.000.000 untuk mata uang rupiah.
3. Deposito Bank Mandiri
Deposito Bank Mandiri menawarkan kenyamanan serta keamanan transaksi. Produk investasi ini memiliki suku bunga 3.5% dengan tenor waktu mulai dari satu, tiga, enam, 12, dan 24 bulan. Uniknya, deposito Mandiri bisa diambil ketika sudah jatuh tempo ataupun setiap bulan. Produk deposito dari Bank Mandiri ini juga bisa dibuka atas nama dua orang (joint account). Minimum penempatan deposito Bank Mandiri mulai dari Rp1.000.000 melalui e-Banking dan Rp10.000.000 untuk pembukaan melalui kantor cabang Mandiri.
Pilih Reksa Dana atau Deposito Terbaik di MoneyDuck
Reksa dana atau deposito, keduanya memiliki kelebihan masing-masing dan menawarkan keuntungan yang berbeda. Perlu kamu ingat jika setiap produk investasi pasti memiliki risiko yang beragam. Apabila kamu masih ragu untuk menentukan berinvestasi menggunakan reksa dana atau deposito maka konsultasi bersama Expert MoneyDuck. Ayo klik tombol Konsultasi Gratis di bawah ini untuk mulai sesi konsultasi!
Chintya
Memang sih tanam uang di Reksadana (dalam hal ini reksadana pasar uang) lebih menguntungkan dibanding di deposito, karena tingkat keuntungannya kadang lebih besar dibanding suku bunga deposito, walaupun kadang-kadang bisa saja merugi, jika tiba-tiba pasar uang turun anjlok dan tidak dapat diprediksi seperti belakangan ini. Tetapi untuk Manula sebaiknya simpan uang di deposito saja, lebih aman dan tenang walaupun suku bunga tidak tinggi namun tidak bergejolak. Reksadana pasar uang lebih cocok buat yang lebih muda dan dinamis.
Irmawati
Deposito merupakan tabungan dalam jumlah waktu yang ditentukan. Sedangkan reksadana adalah sebuah investasi yang dana investornya dikelola oleh manajer investasi yang berpengalaman untuk menghasilkan keuntungan. Sebenarnya, baik deposito maupun reksadana memiliki kelebihan masing-masing. Namun sebagai pemula, reksadana cocok untuk dicoba karena memiliki resiko yang lebih kecl dari deposito.
wewe
Jawaban saya jelas reksa dana. Suku bunga deposito hanya di kisaran 3-6%, tentu lebih besar dari tabungan biasa. Sedangkan, reksa dana dapat memberi keuntungan yang lebih besar yakni 7-17% tergantung bagaimana anda membagi jenis reksa dananya. Terlebih lagi, ada pajak di deposito, tapi tidak di reksa dana.
fe
Mantap sekali bunga reksa dana daripada deposito yaa..kita ternyata lebih untung nabung pake reksadana
Ms Ven
Reksadana dan deposito pasti lebih menguntungkan Reksadana, karena keuntungan yang diberikan Reksadana lebih besar dari bunga deposito. Akan tetapi Reksadana mempunyai resiko yang lebih besar daripada deposito. Maka sebelum memilih investasi tetapkan dulu goal seperti apa yang ingin kita capai. Bila dengan bunga dari Deposito saja sudah dirasa cukup maka kita dapat menginvestasikan uang kita dideposito.