Reksa dana dengan berbagai kelebihannya menjadi salah satu pilihan terbaik untuk berinvestasi. Ada empat reksa dana yang bisa kamu miliki, yaitu reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, dan reksa dana campuran. Keempat jenis reksa dana tersebut terbagi berdasarkan produk investasi yang dibeli. Kamu bisa memilih salah satu atau memiliki semuanya.
Kali ini, kita akan berfokus pada reksa dana pasar uang, yaitu reksa dana yang berinvestasi pada efek pasar uang seperti efek-efek utang dengan jangka waktu kurang dari satu tahun. Apa saja informasi yang bisa kamu dapatkan dengan membaca artikel ini? Jadi, MoneyDuck akan menjabarkan penjelasan terkait definisi, kelebihan, risiko, penempatan, contoh produk, hingga cara berinvestasi reksa dana pasar uang! Saatnya kamu melek investasi melalui reksa dana.
Pengertian Reksa Dana
Reksa dana salah satu cara menghimpun dana masyarakat yang akan disebarkan pada sekian alat investasi di pasar uang dan pasar modal, contohnya obligasi, saham, serta commercial paper. Reksa dana muncul pertama kali di Belgia pada 1822 sebagai reksa dana tertutup. Kemudian, mulai menyebar ke Skotlandia dan Inggris pada 1860 dalam bentuk Unit Investment Trust. Pada 1920 mulai dikenal di Amerika Serikat dengan sebutan Mutual Fund. Barulah reksa dana diperdagangkan di Indonesia pada 1995 dengan diterbitkannya UU no. 8 tahun 1995 tentang pasar modal.
Alternatif reksa dana yang bisa dimiliki ada empat, yaitu pasar uang, pendapatan tetap, saham, hingga reksa dana campuran. Apa bedanya? Reksa dana pendapatan tetap merupakan reksa dana yang menggunakan uang untuk berinvestasi di efek bersifat utang, seperti obligasi. Reksa dana saham lebih banyak menginvestasi dana ke efek bersifat ekuitas atau saham. Reksa dana campuran melakukan investasi dalam efek ekuitas dan efek utang. Lalu, apa itu reksa dana pasar uang? Penjelasan lengkapnya akan diberikan pada pembahasan berikutnya!
Apa itu Reksa Dana Pasar Uang?
Reksa dana pasar uang atau biasa disingkat RDPU merupakan reksa dana yang berinvestasi sepenuhnya pada efek pasar uang. Efek pasar uang yang dimaksud adalah efek-efek utang jangka pendek atau kurang dari satu tahun. Contohnya, SBI, deposito, serta obligasi. Dibandingkan dengan jenis reksa dana lainnya, reksa dana pasar uang memiliki risiko terendah, namun peluang keuntungannya juga rendah.
Mengapa risikonya bisa lebih rendah? Karena sebagian besar instrumennya tersusun oleh deposito. Jadi, keuntungannya tidak akan jauh berbeda dari bunga deposito. Umumnya, reksa dana pasar uang digunakan sebagai perlindungan kapital serta investasi pelengkap dari tabungan atau deposito yang telah ada karena tingkat likuiditasnya cukup tinggi, sehingga setiap saat bisa segera dicairkan.
Kelebihan Reksa Dana Pasar Uang
Reksa dana pasar uang menjadi reksa dana yang cukup populer seperti reksa dana saham. Popularitas ini tak lepas karena ada banyak kelebihan yang bisa kamu dapatkan. Beberapa kelebihan dari reksa dana pasar uang adalah:
1. Modal yang Dibutuhkan Cenderung Sedikit
Kamu mungkin pernah berpikir untuk memulai investasi, diperlukan modal yang besar. Nyatanya, hal tersebut tidak berlaku dalam investasi reksa dana pasar uang. Kamu bisa mulai berinvestasi mulai dari puluhan ribu rupiah saja. Biasanya, orang-orang berinvestasi dari Rp50.000 hingga Rp100.000, bahkan pada beberapa aplikasi online bisa dilakukan mulai Rp10.000 saja!
Baca Juga: 7 Jenis Investasi Modal Kecil Bisa Cuan, Ini Bocorannya!
2. Proses Pencairan Fleksibel
Kelebihan reksa dana pasar uang yang kedua adalah proses pencairannya tergolong fleksibel, yaitu bisa dilakukan kapan pun. Dana yang diinvestasikan bisa ditarik kapan saja tanpa harus menunggu jangka waktu tertentu. Proses pencairannya bisa dibilang cepat karena tingkat likuiditasnya cukup tinggi, lalu pencairannya bisa dilakukan secara online tanpa terkena biaya denda.
3. Tingkat Risiko Rendah
Telah disebutkan sebelumnya, bahwa reksa dana pasar uang memiliki tingkat risiko terendah dibandingkan jenis reksa dana yang lainnya karena sebagian besar instrumennya tersusun oleh deposito. Dengan kata lain, reksa dana pasar uang mengalokasikan dananya ke instrumen pasar uang dengan fluktuasi harga yang rendah.
4. Jangka Waktu Investasi Fleksibel
Pemilihan jangka waktu reksa dana pasar uang begitu fleksibel, kamu bisa berinvestasi jangka pendek atau jangka panjang. Tergolong dalam jangka pendek apabila kurang dari satu tahun, sementara perhitungan jangka panjang lebih dari lima tahun. Pemilihan jangka waktu ini bisa kamu cocokkan dengan tujuan kamu berinvestasi, ya!
5. Tingkat Keuntungan Lebih Tinggi Dibandingkan Deposito Bank
Kamu akan mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan melakukan deposito bank. Setiap tahunnya, keuntungan dari reksa dana pasar uang bisa mencapai 6% - 7%. Sedangkan apabila menabung di bank kurang dari Rp1.000.000, kamu tidak akan mendapatkan keuntungan alias bunga 0%. Dalam reksa dana pasar uang, berapapun dana yang kamu investasikan maka akan mendapatkan keuntungan meski kecil.
Baca Juga: Cara Investasi Reksa Dana untuk Pemula, Prospek Cuan Tinggi
Risiko Penggunaan Reksa Dana Pasar Uang
Untuk mendapatkan keuntungan, pastinya akan ada risiko yang harus kamu hadapi. Hal tersebut berlaku juga pada investasi reksa dana pasar uang. Setelah menawarkan beberapa keuntungan yang bisa dapat, kamu juga perlu tahu risiko apa yang mungkin akan kamu hadapi. Berikut risiko dari penggunaan reksa dana pasar uang!
1. Redemption Besar-besaran
Pernahkah kamu membayangkan bagaimana jika sebagian besar investor menarik investasinya dalam waktu yang bersamaan? Tentu saja, itu akan berdampak negatif pada harga. Misalnya, pada pasar uang A memiliki dana Rp1.000.000.000 dan pada waktu bersamaan investor menarik dana mereka mencapai Rp500.000.000. Situasi ini akan mendorong reksa dana pasar uang terpaksa dijual sebelum tanggal jatuh tempo, sehingga akan terjual di bawah harga pasar.
2. Risiko Gagal Bayar
Risiko yang kedua adalah risiko gagal bayar. Kita tahu bahwa obligasi dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun merupakan salah satu produk yang ada pada reksa dana pasar uang. Karena batas waktu yang begitu pendek, maka ada kemungkinan bisa dilunasi tepat waktu atau gagal bayar. Sehingga, kamu disarankan untuk lebih memilih obligasi pemerintah dibandingkan swasta karena dinilai lebih stabil.
3. Manajer Investasi Kurang Kompeten
Kamu mungkin punya anggapan bahwa ketika kamu tidak lihai dalam berinvestasi, maka memilih investasi reksa dana adalah solusinya agar dana kamu bisa dikelola oleh manajer investasi, yang kamu anggap kompeten. Namun ternyata, akan ada kemungkinan risiko dana investasi tidak dikelola dengan baik karena manajer investasi tidak kompeten, sehingga tidak mendapatkan keuntungan.
4. Pemerintah tidak Menjamin Kerugian
Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS merupakan lembaga yang ditugaskan untuk menjamin kerugian akan berinvestasi. Namun, kerugian reksa dana pasar uang ini tidak dijamin oleh LPS karena lembaga tersebut hanya berfokus pada produk perbankan, sedangkan RDPU merupakan produk pasar modal.
5. Risiko Ekonomi dan Politik
Risiko reksa dana pasar uang yang terakhir adalah risiko yang diakibatkan oleh perubahan ekonomi dan politik. Kemerosotan ekonomi bisa berdampak pada keuntungan yang akan didapatkan. Kemudian, kebijakan pemerintah yang merugikan pada bisnis dan investor bisa berdampak pada kehilangan aset atau kontrol manajerial pada instrumen pasar uang.
Baca Juga: Lebih Untung Mana, Investasi Emas atau Reksadana?
Penempatan Reksa Dana Pasar Uang
Kamu pasti ingin tahu kan di mana saja RDPU akan ditempatkan? Jadi, menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 47/POJK.04.2015 tentang Pedoman Pengumuman Harian Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Terbuka menyebutkan bahwa reksa dana pasar uang merupakan jenis reksa dana yang hanya menempatkan dananya di instrumen pasar uang dalam negeri dan/atau efek bersifat utang.
Instrumen Pasar Uang dalam Negeri
Pertama, kamu bisa menempatkan reksa dana pasar uang pada instrumen pasar uang dalam negeri. Apa aja sih yang masuk dalam kategori ini? Contohnya, ada SBI atau Sertifikat Bank Indonesia yang merupakan pengakuan utang yang diterbitkan Bank Indonesia bagi masyarakat yang meminjamkan dananya. Kemudian ada SPN atau Surat Perbendaharaan Negara yang merupakan surat pengakuan utang dalam Rupiah atau valuta asing yang dijamin pembayaran bunganya.
Efek Bersifat Utang
Kedua, kamu dapat menempatkan dana di reksa dana pasar uang di efek bersifat utang. Tentunya, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh efek bersifat utang tersebut. Syarat pertama, harus diterbitkan dengan jangka waktu kurang dari satu tahun. Syarat kedua, sisa jatuh temponya tidak boleh lebih dari satu tahun.
Baca Juga: Tertarik Investasi? Inilah Jenis Investor yang Perlu Anda Ketahui
Contoh Produk Reksa Dana Pasar Uang
Seputar teori reksa dana pasar uang telah disampaikan. Kini, saatnya kamu tahu nih apa saja contoh produk RDPU yang bisa kamu jadikan rekomendasi. Produk yang dimasukkan ke dalam daftar merupakan produk dengan dana kelolaan terbesar per Maret 2022, berikut daftar produknya:
- Mandiri Investa Pasar Uang
- Sucorinvest Money Market Fund
- Batavia Dana Kas Maxima
- Bahana Dana Likuid
- Eastspring Investment Cash Reserve Kelas B
- Trim Kas 2
- Manulife Indonesia Money Market Fund
- Danareksa Seruni Pasar Uang II
- Syailendra Dana Kas
- Manulife Dana Kas II Kelas A
Perbedaan Deposito dan Reksa Dana Pasar Uang
Ketika membaca pengertian RDPU, kamu pasti akan teringat akan deposito. Lalu, apakah reksa dana pasar uang dan deposito itu sama atau berbeda? Keduanya berbeda. Lantas, mana yang lebih menguntungkan? Berikut aspek perbedaan reksadana dan deposito:
- Tingkat Keuntungan: Deposito mempunyai tingkat keuntungan sekitar 2% -3% per tahun, sedangkan reksa dana pasar uang memiliki rata-rata keuntungan 5% -6% per tahun.
- Pengelolaan: Deposito dikelola oleh bank, sedangkan reksa dana pasar uang dikelola oleh manajer investasi.
- Likuiditas: Deposito tidak bisa dicairkan lebih awal dari tenggat waktu dan akan dikenai denda, sedangkan reksa dana pasar uang bisa dicairkan kapan saja paling lama 7 hari kerja dan tanpa denda.
- Modal Awal: Deposito memerlukan dana jutaan rupiah, sedangkan reksa dana pasar uang mulai dari puluhan ribu rupiah saja.
- Kebijakan Pajak: Deposito bebas pajak, sedangkan reksa dana pasar uang dikenai pajak 20% apabila depositonya melebihi Rp7.500.000.
Cara Berinvestasi Reksa Dana Pasar Uang
Apabila kamu tertarik untuk berinvestasi reksa dana pasar uang, maka harus tahu bagaimana cara melakukan pendaftaran dan berinvestasinya. Kamu bisa berinvestasi di beberapa tempat bahkan bisa dilakukan secara online. MoneyDuck akan menjelaskan cara berinvestasi RDPU di Citibank, Bareksa, digibank by DBS, dan Bibit.
1. Investasi Reksa Dana Pasar Uang di Citibank
Kini Citibank bisa digunakan sebagai perantara pembelian produk reksa dana pasar uang. Sebelum melakukan pembelian, kamu harus terdaftar pada Citibank Online, mempunyai user ID beserta kata sandinya, mempunyai rekening tabungan Citibank, mempunyai rekening reksadana Citibank, serta mempunyai profil risiko investasi yang sah dan masih berlaku. Setelah memenuhi semua itu, barulah ikuti langkah-langkah, dan apabila ada kendala bisa menghubungi Call Center Citibank!
- Masuk ke Citibank Online dengan memasukkan username dan kata sandi yang terdaftar.
- Pilih “Manajemen Kekayaan” dan pilih “Reksadana”.
- Tekan “Transaksi Sekarang”, kemudian “Pilih Beli”, lalu “Lanjutkan”.
- Pilih produk reksa dana pasar uang.
- Masukkan jumlah dana yang akan didebet dengan menekan “Distribusi Dividen”.
- Transaksi pembelian berhasil dilakukan.
2. Investasi Reksa Dana Pasar Uang di Bareksa
Kamu juga bisa berinvestasi RDPU melalui Bareksa. Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah mengunduh aplikasi Bareksa dan melakukan pendaftaran akun dengan menyiapkan e-KTP/Paspor dan rekening bank. Setelah itu, lanjutkan sesuai dengan langkah-langkah berikut ini:
- Masuk ke dalam akun yang telah terdaftar.
- Cari produk reksa dana pasar uang yang sesuai dengan profil risiko.
- Tentukan jumlah dana yang akan kamu investasikan.
- Investasi akan berhasil dilakukan.
3. Investasi Reksa Dana Pasar Uang melalui digibank by DBS
Kamu bisa memulai berinvestasi RDPU di DBS apabila telah mengunduh aplikasi digibank by DBS, kemudian ikuti arahan berikut:
- Dana yang digunakan merupakan dana khusus untuk investasi.
- Jika kamu investor baru, buatlah identitas investor melalui aplikasi digibank by DBS yang telah diunduh.
- Mendiskusikan profil risiko serta strategi investasi dengan relationship manager DBS Treasures.
- Pilihlah produk reksa dana pasar uang yang ada di aplikasi digibank by DBS pada kategori kinerja terbaik, terpopuler, serta scoring terbaik hasil analisis Infovesta.
4. Investasi Reksa Dana Pasar Uang melalui Bibit
Bibit menjadi salah satu aplikasi investasi reksadana yang begitu populer akhir-akhir ini. Kamu bisa menggunakannya untuk memulai berinvestasi reksa dana pasar uang. Untuk memulainya, kamu perlu mengunduh aplikasi Bibit terlebih dahulu, lalu ikuti langkah-langkah ini:
- Buatlah akun.
- Kenali profil risiko.
- Pilih reksa dana yang ingin kamu gunakan, yaitu pasar uang.
- Masukkan nominal yang akan digunakan untuk berinvestasi, klik “Beli”.
- Pilih metode pembayaran, lalu klik “Bayar Sekarang”.
Raih Keuntungan melalui Investasi Reksa Dana Pasar Uang
Itulah penjelasan lengkap mengenai reksa dana pasar uang. Bagi kamu yang ingin memulai berinvestasi jangka pendek, maka RDPU menjadi pilihan yang tepat. Jika kamu memerlukan saran atau instruksi khusus dalam pembelian produk RDPU, maka bisa menanyakannya langsung kepada Expert MoneyDuck melalui layanan Konsultasi Gratis yang tersedia di bawah artikel ini. Tak hanya persoalan RDPU, ketika terhubung nanti kamu bisa menanyakan apapun seputar keuangan, mulai dari produk keuangan yang ada di MoneyDuck, tips berinvestasi, hingga bagaimana cara memanajemen keuangan dengan baik.
Silahkan tinggalkan kesan dan opini Anda terhadap produk ini!