Tentang hutang yang produktif
Untuk menutupi biaya pernikahan saya perlu sejumlah dana. Tapi saya ragu-ragu apakah perlu sampai berhutang atau tidak. Saya pribadi maunya hutang yang produktif, yang bisa memberi nilai tambah di masa depan. Mohon pencerahannya tentang hutang produktif ini dan apakah biaya semacam biaya pernikahan itu perlu sampai kredit atau tidak. Terima kasih sebelumnya.
Bingung Soal Produk Keuangan?
Kamu bisa ngobrol langsung dan terima penawaran terbaik dari pakarnya.
Konsultasi Gratis
Cahyadi
Jawabnya bisa perlu, bisa tidak. Hutang seperti ini bijaknya sih memang tidak dilakukan karena itu tadi: tidak produktif. Pinjaman untuk keperluan biaya pernikahan boleh saja dilakukan tapi sebaiknya hanya untuk menutup kekurangan biaya saja, bukan keseluruhan biayanya. Jadi yang baiknya memang sebelum mengajukan pinjaman pernikahan pikirkan masak-masak dulu konsekuensinya karena hutang ini nanti akan ditanggung bersama istri setelah menikah. Lebih baik berutang untuk menambah aset atau memulai usaha. Hasilnya akan berguna untuk keluarga baru yang akan dibangun nanti. Tapi jelas ke depannya harus disiplin mencicil hutang karena itu adalah kunci agar hutang tetap sehat.
Dede
Melakukan hutang yang produktif untuk biaya pernikahan menurut saya tidak perlu dilakukan. Jika memang diperlukan, sebaiknya mengambil hutang biasa saja. Sebaiknya hutang yang produktif digunakan untuk melakukan usaha agar tidak keberatan dan hasil dari usaha juga akan bermanfaat bagi keluarga nantinya.
Tivani
Utang produktif adalah utang yang dilakukan untuk menghasilakan keuntungan salah satunya membangun kost-kostan, digunakan sebagai modal usaha seperti warung makan sederhana layaknya warteg atau toko kelontong. Sedangkan biaya pernikahan tergolong utang konsumtif yang tidak memberikan nilai atau keuntungan. Sehingga sebaiknya Anda memikirkan lebih panjang sebelum memutuskan pengajuan pinjaman tersebut.
Aditiya
Hutang produktif adalah yang memberikan pengembalian, sedangkan hutang konsumtif adalah yang tidak memberikan nilai lebih ketika dilakukan. Jenis hutang produktif bisa berupa meminjam untuk modal usaha, membeli properti seperti apartement yang disewakan dan lain-lain. Menurut saya, jikalah tidak terlalu mendesak sebaiknya tidak perlu melakukan pinjaman untuk menutupi biaya pernikahan, bisa diakali dengan menjual aset berharga. Karena pernikahan sendiri awal kehidupan baru, dengan memiliki hutang justru akan mengurangi esensi nya.
Dadang
Saya juga sependapat. Lebih baik hutang produktif digunakan untuk kebutuhan lainnya. Sedangkan pernikahan, menurut saya tidak perlu sampai hutang untuk menggelar pesta pernikahan. Gunakan saja dana seadanya, karena yang terpenting dalam pernikahan adalah kekhikmatan acara. Saya juga sependapatan dengan kak Dede, lebih baik hutang produktif digunakan untuk membuka usaha.