Nilai kapitalisasi pasar atau market cap adalah salah satu bahan pertimbangan bagi investor sebelum menentukan sebuah strategi investasi atau trading. Pasalnya, market cap adalah faktor yang dapat menentukan stabilitas harga pada suatu saham atau komoditas. Sebuah perusahaan atau komoditas yang memiliki nilai market cap yang besar memiliki harga yang sulit untuk dipermainkan oleh seorang bandar.
Sebuah konglomerasi yang ingin melakukan akuisisi pada sebuah perusahaan juga membutuhkan informasi mengenai market cap. Pasalnya, market cap adalah nilai total yang harus dibayarkan bagi sebuah konglomerasi untuk membeli seluruh perusahaan. Biasanya proses akuisisi tidak mengharuskan untuk membeli seluruh saham perusahaan melainkan cukup dengan menjadi pemegang saham mayoritas saja. Meski begitu, market cap adalah faktor yang tetap harus diketahui untuk melakukan akuisisi ataupun merger. Pentingnya mengetahui nilai market cap akan MoneyDuck jelaskan melalui artikel di bawah ini.
Pengertian Market Cap Adalah
Definisi paling sederhana dari market cap adalah nilai agregat atau keseluruhan dari suatu perusahaan yang harus dibayar saat melakukan pembelian atau akuisisi seluruh perusahaan tersebut. Contohnya, jika seseorang ingin menjadi pemilik tunggal dari sebuah perusahaan, maka ia harus membeli seluruh saham perusahaan tersebut sesuai dengan nilai market cap. Nilai market cap dari perusahaan tersebut adalah hasil perkalian antara jumlah saham beredar (outstanding shares) dikali harga saham.
Nilai market cap hanya dapat dilihat apabila perusahaan tersebut sudah menjual sahamnya kepada publik di bursa saham. Ini disebut saham go public, sedangkan perusahaannya disebut perusahaan emiten. Perusahaan yang menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO) adalah perusahaan yang membutuhkan tambahan dari pihak ketiga, yakni masyarakat atau publik.
Market cap tidak hanya dibutuhkan oleh kalangan konglomerat yang ingin mengakuisisi sebuah perusahaan. Investor ritel dengan kekuatan kapital yang kecil juga membutuhkan informasi mengenai market cap. Contohnya, investor yang ingin investasi jangka panjang. Investor jenis ini akan mempertimbangkan perusahaan dengan nilai market cap yang tinggi. Karena perusahaan tersebut dianggap memiliki fundamental bagus dengan harga saham stabil.
Namun, market cap yang besar tidak selalu diinginkan, hal ini bergantung dari posisi atau sudut pandang dari seorang investor. Market cap yang kecil akan lebih mudah untuk diakuisisi karena dianggap lebih murah. Selain itu market cap kecil juga memiliki volatilitas yang tinggi, sehingga cocok untuk day trader yang mengharapkan profit saham yang besar melalui spekulasi harga saham. Ini yang membuat nilai market cap adalah hal yang penting untuk diketahui setiap pemegang kepentingan (stakeholder).
Baca Juga: Perhitungan Margin Trading Saham yang Harus Diketahui
Perbedaan Market Cap Saham dan Market Cap Crypto
Dari penjelasan di atas kita tahu bahwa nilai market cap adalah hasil kali dua faktor, yakni harga saham dan jumlah saham beredar. Begitu juga cara untuk menghitung market cap crypto, kamu hanya perlu mengalikan harga crypto dengan jumlah koin yang beredar di pasaran.
Namun, untuk mengetahui nilai market cap crypto dibutuhkan pendekatan yang lebih rumit. Pasalnya, tidak mudah mengetahui jumlah koin yang beredar. Ada banyak mekanisme penyimpanan yang membuat penghitungan jumlah koin beredar mustahil dilakukan. Koin yang akan dihitung bisa saja dikunci, dicadangkan, hilang, dan tidak dapat dijual pada exchange market.
Salah satu alasan sulitnya menghitung koin beredar adalah mekanisme penyimpanan hard storage yang mengunci koin pada sebuah hardware. Belum lagi jika koin yang terlanjur disimpan dalam hard storage hilang, contohnya kasus hilangnya 3,7 juta Bitcoin yang tidak akan ditemukan lagi. Jumlah ini akan kian bertambah seiring penyimpanan hard storage yang hilang atau investor yang lupa dengan password untuk membuka simpanan koinnya. Itu sebabnya, banyak pakar kripto memberi saran untuk menghitung jumlah koin beredar mengacu pada jumlah koin yang diperdagangkan di pasar exchange saja.
Baca Juga: 7 Cara mendapatkan bitcoin dengan mudah dan cepat
Faktor yang Memengaruhi Market Cap
Terdapat dua faktor utama yang memengaruhi nilai market cap suatu perusahaan, yakni harga saham dan jumlah saham beredar. Hasil kali kedua faktor ini adalah rumus untuk menentukan market cap dari sebuah perusahaan. Tetapi kedua faktor ini memiliki nilai yang tidak konstan karena dipengaruhi juga oleh faktor lain. Agar lebih jelas simak penjelasan di bawah ini!
1. Harga Saham
Sebagaimana diketahui bersama, harga saham selalu naik turun karena banyak faktor mulai dari sentimen pasar, kebijakan politik, permintaan dan penawaran, hingga kinerja keuangan dalam laporan tahunan. Volatilitas dari harga saham tentunya akan berpengaruh pada market cap perusahaan tersebut. Semakin tinggi harga saham akan meningkatkan market cap, begitu pula sebaliknya.
Namun, hal ini tidak selalu diinginkan sebab harga saham yang terlalu tinggi menyebabkan saham tersebut menjadi tidak terjangkau bagi investor ritel. Akibatnya, perusahaan sulit mendapatkan modal dari masyarakat. Solusinya dengan meningkatkan jumlah saham beredar yang biasa disebut stock split. Metode ini memungkinkan saham dijual dengan separuh harga namun jumlah saham beredar bertambah menjadi dua kali lipat.
Baca Juga: Cara Mengukur Volatilitas Saham, Jenis, dan Manfaatnya
2. Jumlah Saham yang Beredar
Saham beredar merupakan jumlah saham yang diterbitkan dan telah dimiliki pihak tertentu seperti perusahaan sekuritas, institusi keuangan, hingga investor ritel. Fungsi lain mengetahui jumlah saham yang beredar selain untuk mengetahui nilai market cap adalah untuk menghitung rasio keuangan perusahaan, semisal Price to Earning Ratio (PER), Price to Earning Growth (PEG), dan Price to Book Value (PBV). Untuk mengetahui jumlah saham beredar bisa dengan mengunjungi situs Bursa Efek Indonesia (BEI) atau membaca laporan keuangan dan prospektus.
Baca Juga: 9 Jenis Investasi yang Cocok untuk Pemula & Cara Biar Cuan
Pengaruh Market Cap dalam Strategi Investasi
Alasan seorang investor perlu mengetahui nilai market cap adalah untuk menentukan strategi berdasarkan kategori market cap yang dipilih. Skala market cap yang berbeda membutuhkan strategi yang berbeda pula. Perbedaan strategi pada masing-masing skala market cap adalah sebagai berikut:
1. Small Cap
Strategi investasi jangka pendek cocok untuk diterapkan pada skala market cap yang kecil. Analisa yang cocok pada skala ini adalah analisis teknikal dan tidak perlu terlalu fokus pada fundamental perusahaan. Perusahaan yang masuk dalam kategori ini cenderung memiliki tingkat volatilitas yang tinggi sehingga investor yang dapat melakukan analisis teknikal dengan tepat akan meraih profit yang besar.
Ukuran perusahaan yang relatif kecil membuat perusahaan ini mudah terpengaruh dengan kondisi politik dan ekonomi suatu negara. Perusahaan yang kecil memiliki potensi yang besar untuk bisa berkembang namun apabila gagal maka investor akan merasakan kerugian yang besar. Sehingga investor dengan profil risiko yang agresif sesuai pada market cap kecil selama masih mempertimbangkan diversifikasi.
2. Middle Cap
Middle market cap adalah skala menengah dengan risiko kerugian yang cukup kecil. Pasalnya, perusahaan yang bertengger pada market ini masih memiliki potensi untuk berkembang, namun belum memiliki kekuatan yang cukup untuk bersaing dengan perusahaan yang besar. Selain itu, perusahaan pada skala ini juga belum kebal terhadap sentimen pasar yang dipengaruhi oleh kebijakan politik atau kondisi ekonomi suatu negara. Perusahaan pada skala ini masih cocok bagi para investor dengan profil risiko agresif dan menengah.
Baca Juga: Jenis-Jenis Saham yang Perlu Diketahui
3. Large Cap
Skala large market cap adalah tempat perusahaan dengan fundamental yang kuat bertengger. Emiten dengan large market cap adalah perusahaan yang memiliki pertumbuhan stabil dan biasanya memiliki anak perusahaan sehingga masih memiliki potensi berkembang. Harga saham pada skala market cap ini biasanya tidak menunjukan volatilitas yang tinggi, namun dalam kerangka waktu yang panjang menunjukkan pertumbuhan yang konsisten dan signifikan.
Perusahaan dengan skala large market cap adalah perusahaan yang dicari oleh investor jangka panjang dengan profil konservatif. Investor konservatif akan melakukan pendekatan investasi jangka panjang, yakni melakukan investasi dengan masa di atas lima tahun. Perusahaan large market cap adalah perusahaan yang juga memiliki resistensi atau kebal terhadap kondisi politik dan ekonomi suatu negara.
Baca Juga: 7 Perbedaan Saham dan Kripto, Mending Investasi Aset Apa?
Simulasi Cara Menghitung Market Cap Adalah
Sebagai nilai agregat atau keseluruhan dari suatu perusahaan, maka harga dan jumlah saham yang beredar harus diketahui terlebih dahulu. Secara matematis, cara menghitung market cap adalah harga saham dikali jumlah saham beredar (outstanding share). Kedua faktor ini bisa diketahui dengan mengunjungi situs BEI atau membaca laporan keuangan dan prospektus yang diterbitkan perusahaan setiap tahunnya. Laporan keuangan dan prospektus bisa diunduh pada situs resmi perusahaan. Simulasi perhitungan nilai market cap adalah sebagai berikut:
Jika suatu perusahaan memiliki saham seharga Rp150 dengan jumlah saham 10 juta lembar, maka nilai market cap perusahaan adalah:
Market cap: Harga saham per lembar X Jumlah saham beredar
Yaitu, Rp150 X 10.000.000 = Rp1.500.000.000
Maka nilai market cap adalah Rp1.5 miliar. Rumus ini juga bisa digunakan untuk menghitung market cap crypto atau komoditas lain.
Tiga Kategori Market Cap Menurut BEI
Kamu sudah tahu pengaruh ukuran atau skala market cap terhadap strategi investasi, saatnya kamu tahu tiga kategori market cap menurut BEI. Tiga kategori market cap adalah kapitalisasi pasar besar, menengah dan kecil. Penjelasan tiga kategori market cap adalah sebagai berikut:
1. Saham Kapitalisasi Besar (First Liner/Blue Chip)
Kategori saham kapitalisasi besar ini dihuni oleh perusahaan dengan fundamental yang kuat, kekuatan kapital yang besar, dan sudah beroperasi setidaknya puluhan tahun. Perusahaan dengan kapitalisasi besar umumnya memiliki nilai kapitalisasi di atas Rp10 triliun. Perusahaan ini biasanya memiliki merek yang sudah dikenal di telinga masyarakat. Perusahaan ini umumnya bergerak pada industri manufaktur, keuangan, teknologi, otomotif, dan barang konsumsi (consumer good).
Perusahaan ini biasanya terdaftar pada indeks LQ45 atau saham paling likuid di Indonesia. Saking likuidnya, kamu harus mengantre untuk membeli sahamnya. Karena tiap kali ada yang menjual saham LQ5 di bursa efek, maka investor lain akan langsung berebut untuk membelinya. Kamu juga harus memelajari berbagai jenis order dalam transaksi forex dan saham. Contoh saham first line market cap adalah BCA, BRI Telkom, GoTo, Telkom, dan lain-lain.
2. Saham Kapitalisasi Sedang (Second Liner)
Kategori second liner market cap adalah saham perusahaan berkembang dengan nilai kapitalisasi sebesar Rp1 triliun hingga Rp10 triliun. Saham ini cukup stabil dan tidak mudah dimanipulasi bandar saham. Tetapi, perusahaan dengan kapitalisasi sedang masih cukup rentan dengan sentimen pasar. Biasanya perusahaan ini bergerak pada bidang farmasi, hiburan, pertambangan, dan keuangan. Contoh saham second liner market cap adalah MNC, Bank Jatim, Sido Muncul, Bank Jabar, Adira Finance, dan lain-lain.
3. Saham Kapitalisasi Kecil (Third Liner)
Kategori third liner market cap adalah saham perusahaan kecil dengan nilai kapitalisasi pasar di bawah Rp1 triliun. Perusahaan pada kategori ini mudah sekali terimbas kondisi ekonomi, politik, dan sentimen pasar. Selain itu, saham perusahaan kecil juga mudah dimanipulasi oleh bandar. Banyak investor pemula yang dananya terjebak dan menunggu cukup lama hingga harga saham kembali naik.
Tetapi, banyak day trader yang menyukai saham perusahaan kecil karena memanfaatkan fluktuasi harga yang tajam. Perusahaan third liner bisa mengalami fluktuasi harga hingga lebih dari 100% dalam sepekan berkat aksi jual atau borong dari sejumlah spekuan atau bandar saham. Contoh perusahaan third liner market cap adalah Agro Yasa Lestari (AYLS), Perdana Karya Perkasa (PKPK), Cahaya Bintang Medan (CBMF), Borneo Olah Sarana Sukses (BOSS), dan Arkha Jayanti Persada (ARKA).
Baca Juga: Cara Menghitung Biaya Investasi, Ini Bocorannya Lengkap
Top 20 Perusahaan dengan Market Cap Terbesar di BEI
Kamu sudah tahu apa itu market cap dan fungsi market cap dalam menentukan strategi investasi yang cocok. Belum lengkap rasanya kalau MoneyDuck tidak membahas 20 perusahaan dengan market cap terbesar di BEI. Daftar 20 perusahaan dengan market cap terbesar di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. PT Bank Central Asia Tbk: nilai market cap adalah sebesar Rp930,57 triliun 2. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero): nilai market cap adalah sebesar Tbk Rp610,68 triliun 3. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk: nilai market cap adalah sebesar Rp415,07 triliun 4. PT Bank Mandiri (Persero): nilai market cap adalah sebesar Tbk Rp345,34 triliun 5. PT Bank Jago Tbk: nilai market cap adalah sebesar Rp224,97 triliun 6. PT Astra International Tbk: nilai market cap adalah sebesar Rp221,65 triliun 7. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk: nilai market cap adalah sebesar Rp190,87 triliun 8. PT Unilever Indonesia Tbk: nilai market cap adalah sebesar Rp153,74 triliun 9. PT Bank Negara Indonesia (Persero): nilai market cap adalah sebesar Tbk Rp135,23 triliun 10. PT Bayan Resources Tbk: nilai market cap adalah sebesar Rp122,67 triliun 11. PT Bank Harda Internasional Tbk: nilai market cap adalah sebesar Rp120,47 triliun 12. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk: nilai market cap adalah sebesar Rp 109,93 triliun 13. PT HM Sampoerna Tbk: nilai market cap adalah sebesar Rp109,92 triliun 14. PT DCI Indonesia Tbk: nilai market cap adalah sebesar Rp104,53 triliun 15. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk: nilai market cap adalah sebesar Rp103,31 triliun 16. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk: nilai market cap adalah sebesar Rp101,75 triliun 17. PT United Tractors Tbk: nilai market cap adalah sebesar Rp86,25 triliun 18. PT Barito Pacific Tbk: nilai market cap adalah sebesar Rp83,43 triliun 19. PT Merdeka Copper Gold Tbk: nilai market cap adalah sebesar Rp83,37 triliun 20. PT Kalbe Farma Tbk: nilai market cap adalah sebesar Rp76,87 triliun
Raih Profit Optimal dengan Market Cap Ideal
Market cap adalah salah satu elemen penting yang harus diketahui sebelum investasi pada suatu perusahaan atau cryptocurrency. Dengan memahami market cap, kamu akan semakin terarah menentukan strategi investasi yang tepat. Namun, masih banyak hal lain yang harus kamu pahami sebelum masuk ke dunia investasi. Kamu bisa memelajari semua hal seputar dunia investasi dengan membaca artikel MoneyDuck.
Kamu juga bisa mendapatkan solusi serta rekomendasi produk keuangan unggulan melalui tombol Konsultasi Gratis dengan Expert MoneyDuck yang tersedia di bawah artikel ini. Ketahui juga semua pengetahuan keuangan seputar kartu kredit, pinjaman, asuransi, hingga komoditas trading unggulan seperti saham, forex, dan kripto.
Ade
Artikel ini sangat-sangat bermanfaat bagi para investor yang bukan berasal dari background ekonomi karena seperti saya, saya menanam saham di BCA tanpa mengetahui ternyata BCA itu termasuk dalam perusahaan Blue Chip. Saya memutuskan untuk menanam saham di BCA hanya karena ikut-ikutan saudara saya saja (asal percaya).
Ainur
Market Capitalization atau kapitalisasi pasar adalah sebuah penunjuk harga keseluruhan dari sebuah perusahaan yang harus dibayar jika ingin memiliki perusahaan 100%. Nilai Market Capitalization pada sebuah perusahan bisa naik dan turun. Nilai tersebut bergantung pada jumlah sahar yang dilepas dan harga saham di pasar.
Ms Joo
Market Capitalization bisa saja diartikan sebagai nilai dari sebuah perusahaan pada waktu tertentu karena besaran market capitalization ditentukan oleh nilai dari saham perusahaan tersebut dimana nilai saham bisa berubah dari satu waktu ke waktu lainnya. Market Capitalization juga bisa jadi salah satu pertimbangan Anda untuk investasi saham.