Sukuk Ritel SR017: Cara Beli dan Simulasi Imbal Baliknya

Sukuk Ritel SR017: Cara Beli dan Simulasi Imbal Baliknya

Sukuk Ritel SR017: Cara Beli dan Simulasi Imbal Baliknya

Buruan beli sukuk ritel SR017, masa penawaran hingga September 2022. SR017 investasi rendah risiko, tanpa riba, dan imbal balik 5.9%. Begini cara beli SR017

DAte

24 Agu 2022

Category


Jika membicarakan investasi, apa saja sih jenis investasi yang kamu tahu? Saham? Emas? Reksa dana? Forex? Kripto? Properti? Tapi, pernahkah kamu mendengar tentang investasi sukuk ritel? Memang, sukuk ritel tidak sepopuler investasi lainnya, namun keuntungan yang didapat dari investasi tersebut cukup besar dan berisiko rendah. Apalagi, kamu bisa membantu negara melalui investasi ini. Sukuk ritel tidak bisa dibeli setiap waktu, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan menerbitkan sukuk ritel di tanggal-tanggal tertentu saja. Saat ini, Kemenkeu menebitkan sukuk ritel SR017.

Nah, jika kamu tertarik investasi sukuk ritel, kamu wajib tahu seluk beluknya. Sukuk ritel mempunyai motto sebagai investasi rakyat penuh manfaat. Investasi sukuk ritel tergolong sebagai investasi syariah, sehingga cocok bagi kamu yang ingin berinvestasi sesuai syariah agama Islam. Berikut akan MoneyDuck jelaskan lebih lanjut mengenai sukuk ritel, mulai dari definisi, keuntungan, risiko, masa pembelian, ketentuan, cara berinvestasi, hingga bagaimana simulasinya.

Mengenal Sukuk Ritel

Sukuk ritel merupakan instrumen investasi yang diterbitkan oleh pemerintah

Sukuk ritel adalah Surat Berharga Syariah yang diterbitkan dan dijual oleh Kemenkeu melalui agen penjual. Singkatnya, sukuk ritel merupakan Obligasi Negara Ritel versi syariah. Jangka jatuh tempo dari sukuk ritel adalah tiga tahun. Kamu bisa mendapatkan keuntungan tambahan melalui capital gain dengan menjual kepemilikan sukuk ritel jika harganya naik, begitupun sebaliknya, kamu bisa mengalami capital loss jika menjual kepemilikan saat harga turun.

Satu-satunya cara untuk menghindari risiko kerugian adalah dengan menahan kepemilikan sukuk ritel hingga jatuh tempo. Dalam momen peringatan Kemerdekaan RI ke-77, pemerintah menerbitkan sukuk ritel SR017. Kamu tertarik memiliki sukuk ritel SR017? Yuk, ketahui dulu beberapa karakteristik dari sukuk ritel:

  • Ditujukan bagi WNI;

  • Dikelola dengan prinsip syariah, sehingga tidak mengandung unsur judi, ketidakjelasan, dan riba;

  • Dapat dipesan mulai dari Rp1.000.000;

  • Tenor tiga tahun;

  • Imbalan tetap dibayarkan per bulan; dan

  • Bisa diperdagangkan di pasar sekunder antarinvestor domestik.

Apa itu Kupon Sukuk Ritel?

Sebelum berinvestasi di sukuk ritel SR017, kamu perlu tahu juga istilah penting yang digunakan, salah satunya ada kupon sukuk ritel. Kupon yang dimaksud merujuk pada imbal hasil yang akan dibayarkan kepada pemilik sukuk ritel. Kupon akan ditampilkan dalam bentuk persentase terhadap jumlah pokok investasi dalam jangka waktu setahun, namun pembayaran kupon akan dilakukan setiap satu bulan sekali.

Baca Juga: Pengertian dan Contoh Investasi Jangka Panjang Menguntungkan

Keuntungan Investasi Sukuk Ritel SR017

Persentase keuntungan sukuk ritel SR017 sebesar 5.9%

Sukuk ritel SR017 diterbitkan oleh pemerintah Indonesia dalam rangka membantu pembiayaan APBN dan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Guna membuat masyarakat tertarik akan investasi jenis ini, maka Kemenkeu menawarkan beberapa manfaat yang bisa didapatkan investor jika mempercayakan dananya pada sukuk ritel SR017. Berikut beberapa manfaat yang dimaksud:

  • Imbalan dan pokok investasi dijamin oleh negara;

  • Persentase kupon imbalan kompetitif, lebih tinggi dari rata-rata tingkat bunga deposito Bank BUMN;

  • Tingkat imbalan tetap dan dibayarkan tiap bulan;

  • Bisa diperdagangkan di pasar sekunder antarinvestor domestik;

  • Modal investasi mulai dari Rp1.000.000;

  • Mendukung pembiayaan pembangunan nasional;

  • Sesuai prinsip syariah; dan

  • Imbalan SR017 adalah 5,9%.

Risiko Sukuk Ritel

Waspadai risiko likuiditas pada aset sukuk ritel

Sukuk ritel SR017 memang tidak terlalu berisiko, namun tetap saja ada beberapa risiko yang mungkin harus kamu hadapi jika berinvestasi pada instrumen ini. Beberapa risiko investasi yang dimaksud adalah risiko gagal bayar, risiko likuiditas, dan risiko pasar.

  • Risiko gagal bayar: Investor tidak mendapatkan pembayaran dana sesuai perjanjian, hingga jatuh tempo. Namun, pemerintah Indonesia menjamin pembayaran imbal hasil sesuai dengan yang ada pada Undang-undang SBSN dan Undang-undang APBN.

  • Risiko likuiditas: Kerugian yang diakibatkan jika sebelum jatuh tempo, pemilik sukuk ritel SR017 memerlukan dana tunai dan mengalami kesulitan untuk menjual SR017 di pasar sekunder pada harga yang wajar. Adapun holding period SR017 adalah sampai 10 Desember 2022, dan setelahnya baru bisa diperjualbelikan.

  • Risiko pasar: Diakibatkan oleh pemilik yang menjual sukuk ritel SR017 di pasar sekunder dengan harga yang lebih rendah dari harga belinya.

Baca Juga: Cara Menghitung Biaya Investasi, Ini Bocorannya Lengkap

Masa Pembelian **dan Ketentuan Sukuk Ritel SR017

Kemenkeu menjual sukuk ritel SR017 hingga 14 September 2022

SR017 tidak bisa dibeli setiap saat, kamu harus menunggu Kemenkeu untuk menerbitkannya terlebih dahulu. Saat ini, Kementerian Keuangan telah mempublikasikan timeline dari SR017 ke dalam empat tahapan. Berikut masa pembelian dari sukuk ritel SR017, jangan sampai kelewatan, ya!

  • 19 Agustus 2022: Masa penawaran mulai pukul 09.00 WIB

  • 14 September 2022: Masa penawaran selesai pukul 10.00 WIB

  • 19 September 2022: Penetapan hasil penjualan

  • 21 September 2022: Tanggal setelmen atau penerbitan

Cara Berinvestasi Sukuk Ritel SR017

Sukuk ritel SR017 bisa dibeli melalui mitra distribusi

Kamu jangan terlalu banyak pertimbangan untuk memutuskan berinvestasi di SR017 atau tidak karena masa penawarannya terbatas, hanya dari 19 Agustus 2022 sampai 14 September 2022. Jika kamu sudah memiliki keinginan kuat untuk berinvestasi sukuk ritel SR017, maka kamu bisa langsung membelinya melalui agen terpercaya. Berikut beberapa proses yang harus kamu lalui hingga memiliki sukuk ritel SR017:

1. Registrasi sebagai Calon Investor

Kamu perlu mendaftarkan diri melalui Sistem Elektronik yang telah disediakan pihak Mitra Distribusi. Masukkan data diri yang diminta, seperti nama lengkap, NIK, nomor SID, nomor Rekening Surat Berharga, dan nomor Rekening Dana. Jika kamu tidak memiliki nomor SID, Rekening Surat Berharga, dan Rekening Dana, maka akan dibantu oleh Mitra Distribusi.

Siapa saja Mitra Distribusi sukuk ritel SR017? Kamu bisa memesan melalui lembaga perbankan dan perusahaan sekuritas seperti BCA, Bank Mandiri, Bank Mega, BNI, Bank BRI, Bank CIMB Niaga, Bank Commonwealth, Bank Danamon, Bank DBS Indonesia, Bank HSBC Indonesia, Maybank Indonesia, Bank OCBC NISP, Bank Panin, Bank Permata, BTN, Bank UOB Indonesia, Citibank Indonesia, Standard Chartered Indonesia, Bank Syariah Indonesia, Bank Muamalat, Mandiri Sekuritas, dan BRI Danareksa Sekuritas.

2. Pesan Sukuk Ritel SR017

Setelah memastikan pendaftaran berhasil, maka kamu harus melakukan pemesanan sukuk ritel SR017. Sebelum melakukan pemesanan, pastikan kamu telah membaca seluruh ketentuan yang ada pada Memorandum Informasi. Pemesanan SR017 hanya bisa dilakukan selama masa penawaran, yaitu 19 Agustus 2022 sampai 14 September 2022, apabila melewati tanggal tersebut, maka sudah tidak bisa.

3. Lakukan Pembayaran Sukuk Ritel SR017

Jika sudah mendapati pemesanan terverifikasi, kamu akan mendapatkan kode pembayaran atau billing code yang dikirimkan melalui SMS atau email, sesuai kebijakan Mitra Distribusi. Kode pembayaran yang diterima digunakan untuk penyetoran dana investasi melalui Bank Persepsi dalam jangka waktu yang sudah ditentukan.

4. Konfirmasi

Ketika sudah membayar sukuk ritel SR017, maka kamu akan menerima Nomor Transaksi Penerimaan Negara atau NTPN serta notifikasi completed order. Terakhir, kamu juga akan mendapatkan alokasi SR017 pada tanggal penerbitan.

Baca Juga: 5 Jenis Investasi yang Menguntungkan, Apa Saja?

Simulasi Investasi Sukuk Ritel SR017

Untuk memudahkan dalam memahami perhitungan keuntungan dari SR017, maka MoneyDuck akan memberikan contoh simulasinya. Perlu diketahui bahwa besar kupon sukuk ritel SR017 adalah 5,9% per tahun dan dikenai pajak sebesar 10%. Misalnya, kamu berinvestasi sebanyak Rp20.000.000. Maka, perhitungan keuntungan kamu per bulan sebagai berikut:

  • Kupon per tahun: Rp20.000.000 x 10% = Rp2.000.000

  • Kupon per bulan: Rp2.000.000 : 12 = Rp166.666,7

  • Pajak per bulan: Rp166.666,7 x 10% = Rp16.666,7

  • Kupon bersih yang diterima per bulan: Rp166.666,7 - Rp16.666,7 = Rp150.000

Sukuk Ritel SR017, Investasi yang Bisa Bantu Negara

Investasi aman dengan sukuk ritel

Makin tertarik investasi sukuk ritel SR017? Yuk, jangan ditunda-tunda lagi karena waktu pembeliannya hanya sampai 14 September 2022. Dengan berinvestasi SR017, kamu akan mendapatkan cuan sekaligus membantu pembangunan negara. Jika kamu masih memiliki pertanyaan mengenai SR017, maka bisa tanyakan kepada Expert MoneyDuck melalui layanan Konsultasi Gratis di bawah artikel ini. Setelah terhubung, kamu juga bisa menanyakan perihal keuangan lainnya, tak hanya investasi, namun juga bisa mengenai produk asuransi,(https://moneyduck.com/id/articles/1513-pengertian-polis-asuransi-fungsi-dan-tipe-polis-asuransi/) tabungan, atau pinjaman.

Jika membicarakan investasi, apa saja sih jenis investasi yang kamu tahu? Saham? Emas? Reksa dana? Forex? Kripto? Properti? Tapi, pernahkah kamu mendengar tentang investasi sukuk ritel? Memang, sukuk ritel tidak sepopuler investasi lainnya, namun keuntungan yang didapat dari investasi tersebut cukup besar dan berisiko rendah. Apalagi, kamu bisa membantu negara melalui investasi ini. Sukuk ritel tidak bisa dibeli setiap waktu, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan menerbitkan sukuk ritel di tanggal-tanggal tertentu saja. Saat ini, Kemenkeu menebitkan sukuk ritel SR017.

Nah, jika kamu tertarik investasi sukuk ritel, kamu wajib tahu seluk beluknya. Sukuk ritel mempunyai motto sebagai investasi rakyat penuh manfaat. Investasi sukuk ritel tergolong sebagai investasi syariah, sehingga cocok bagi kamu yang ingin berinvestasi sesuai syariah agama Islam. Berikut akan MoneyDuck jelaskan lebih lanjut mengenai sukuk ritel, mulai dari definisi, keuntungan, risiko, masa pembelian, ketentuan, cara berinvestasi, hingga bagaimana simulasinya.

Mengenal Sukuk Ritel

Sukuk ritel merupakan instrumen investasi yang diterbitkan oleh pemerintah

Sukuk ritel adalah Surat Berharga Syariah yang diterbitkan dan dijual oleh Kemenkeu melalui agen penjual. Singkatnya, sukuk ritel merupakan Obligasi Negara Ritel versi syariah. Jangka jatuh tempo dari sukuk ritel adalah tiga tahun. Kamu bisa mendapatkan keuntungan tambahan melalui capital gain dengan menjual kepemilikan sukuk ritel jika harganya naik, begitupun sebaliknya, kamu bisa mengalami capital loss jika menjual kepemilikan saat harga turun.

Satu-satunya cara untuk menghindari risiko kerugian adalah dengan menahan kepemilikan sukuk ritel hingga jatuh tempo. Dalam momen peringatan Kemerdekaan RI ke-77, pemerintah menerbitkan sukuk ritel SR017. Kamu tertarik memiliki sukuk ritel SR017? Yuk, ketahui dulu beberapa karakteristik dari sukuk ritel:

  • Ditujukan bagi WNI;

  • Dikelola dengan prinsip syariah, sehingga tidak mengandung unsur judi, ketidakjelasan, dan riba;

  • Dapat dipesan mulai dari Rp1.000.000;

  • Tenor tiga tahun;

  • Imbalan tetap dibayarkan per bulan; dan

  • Bisa diperdagangkan di pasar sekunder antarinvestor domestik.

Apa itu Kupon Sukuk Ritel?

Sebelum berinvestasi di sukuk ritel SR017, kamu perlu tahu juga istilah penting yang digunakan, salah satunya ada kupon sukuk ritel. Kupon yang dimaksud merujuk pada imbal hasil yang akan dibayarkan kepada pemilik sukuk ritel. Kupon akan ditampilkan dalam bentuk persentase terhadap jumlah pokok investasi dalam jangka waktu setahun, namun pembayaran kupon akan dilakukan setiap satu bulan sekali.

Baca Juga: Pengertian dan Contoh Investasi Jangka Panjang Menguntungkan

Keuntungan Investasi Sukuk Ritel SR017

Persentase keuntungan sukuk ritel SR017 sebesar 5.9%

Sukuk ritel SR017 diterbitkan oleh pemerintah Indonesia dalam rangka membantu pembiayaan APBN dan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Guna membuat masyarakat tertarik akan investasi jenis ini, maka Kemenkeu menawarkan beberapa manfaat yang bisa didapatkan investor jika mempercayakan dananya pada sukuk ritel SR017. Berikut beberapa manfaat yang dimaksud:

  • Imbalan dan pokok investasi dijamin oleh negara;

  • Persentase kupon imbalan kompetitif, lebih tinggi dari rata-rata tingkat bunga deposito Bank BUMN;

  • Tingkat imbalan tetap dan dibayarkan tiap bulan;

  • Bisa diperdagangkan di pasar sekunder antarinvestor domestik;

  • Modal investasi mulai dari Rp1.000.000;

  • Mendukung pembiayaan pembangunan nasional;

  • Sesuai prinsip syariah; dan

  • Imbalan SR017 adalah 5,9%.

Risiko Sukuk Ritel

Waspadai risiko likuiditas pada aset sukuk ritel

Sukuk ritel SR017 memang tidak terlalu berisiko, namun tetap saja ada beberapa risiko yang mungkin harus kamu hadapi jika berinvestasi pada instrumen ini. Beberapa risiko investasi yang dimaksud adalah risiko gagal bayar, risiko likuiditas, dan risiko pasar.

  • Risiko gagal bayar: Investor tidak mendapatkan pembayaran dana sesuai perjanjian, hingga jatuh tempo. Namun, pemerintah Indonesia menjamin pembayaran imbal hasil sesuai dengan yang ada pada Undang-undang SBSN dan Undang-undang APBN.

  • Risiko likuiditas: Kerugian yang diakibatkan jika sebelum jatuh tempo, pemilik sukuk ritel SR017 memerlukan dana tunai dan mengalami kesulitan untuk menjual SR017 di pasar sekunder pada harga yang wajar. Adapun holding period SR017 adalah sampai 10 Desember 2022, dan setelahnya baru bisa diperjualbelikan.

  • Risiko pasar: Diakibatkan oleh pemilik yang menjual sukuk ritel SR017 di pasar sekunder dengan harga yang lebih rendah dari harga belinya.

Baca Juga: Cara Menghitung Biaya Investasi, Ini Bocorannya Lengkap

Masa Pembelian **dan Ketentuan Sukuk Ritel SR017

Kemenkeu menjual sukuk ritel SR017 hingga 14 September 2022

SR017 tidak bisa dibeli setiap saat, kamu harus menunggu Kemenkeu untuk menerbitkannya terlebih dahulu. Saat ini, Kementerian Keuangan telah mempublikasikan timeline dari SR017 ke dalam empat tahapan. Berikut masa pembelian dari sukuk ritel SR017, jangan sampai kelewatan, ya!

  • 19 Agustus 2022: Masa penawaran mulai pukul 09.00 WIB

  • 14 September 2022: Masa penawaran selesai pukul 10.00 WIB

  • 19 September 2022: Penetapan hasil penjualan

  • 21 September 2022: Tanggal setelmen atau penerbitan

Cara Berinvestasi Sukuk Ritel SR017

Sukuk ritel SR017 bisa dibeli melalui mitra distribusi

Kamu jangan terlalu banyak pertimbangan untuk memutuskan berinvestasi di SR017 atau tidak karena masa penawarannya terbatas, hanya dari 19 Agustus 2022 sampai 14 September 2022. Jika kamu sudah memiliki keinginan kuat untuk berinvestasi sukuk ritel SR017, maka kamu bisa langsung membelinya melalui agen terpercaya. Berikut beberapa proses yang harus kamu lalui hingga memiliki sukuk ritel SR017:

1. Registrasi sebagai Calon Investor

Kamu perlu mendaftarkan diri melalui Sistem Elektronik yang telah disediakan pihak Mitra Distribusi. Masukkan data diri yang diminta, seperti nama lengkap, NIK, nomor SID, nomor Rekening Surat Berharga, dan nomor Rekening Dana. Jika kamu tidak memiliki nomor SID, Rekening Surat Berharga, dan Rekening Dana, maka akan dibantu oleh Mitra Distribusi.

Siapa saja Mitra Distribusi sukuk ritel SR017? Kamu bisa memesan melalui lembaga perbankan dan perusahaan sekuritas seperti BCA, Bank Mandiri, Bank Mega, BNI, Bank BRI, Bank CIMB Niaga, Bank Commonwealth, Bank Danamon, Bank DBS Indonesia, Bank HSBC Indonesia, Maybank Indonesia, Bank OCBC NISP, Bank Panin, Bank Permata, BTN, Bank UOB Indonesia, Citibank Indonesia, Standard Chartered Indonesia, Bank Syariah Indonesia, Bank Muamalat, Mandiri Sekuritas, dan BRI Danareksa Sekuritas.

2. Pesan Sukuk Ritel SR017

Setelah memastikan pendaftaran berhasil, maka kamu harus melakukan pemesanan sukuk ritel SR017. Sebelum melakukan pemesanan, pastikan kamu telah membaca seluruh ketentuan yang ada pada Memorandum Informasi. Pemesanan SR017 hanya bisa dilakukan selama masa penawaran, yaitu 19 Agustus 2022 sampai 14 September 2022, apabila melewati tanggal tersebut, maka sudah tidak bisa.

3. Lakukan Pembayaran Sukuk Ritel SR017

Jika sudah mendapati pemesanan terverifikasi, kamu akan mendapatkan kode pembayaran atau billing code yang dikirimkan melalui SMS atau email, sesuai kebijakan Mitra Distribusi. Kode pembayaran yang diterima digunakan untuk penyetoran dana investasi melalui Bank Persepsi dalam jangka waktu yang sudah ditentukan.

4. Konfirmasi

Ketika sudah membayar sukuk ritel SR017, maka kamu akan menerima Nomor Transaksi Penerimaan Negara atau NTPN serta notifikasi completed order. Terakhir, kamu juga akan mendapatkan alokasi SR017 pada tanggal penerbitan.

Baca Juga: 5 Jenis Investasi yang Menguntungkan, Apa Saja?

Simulasi Investasi Sukuk Ritel SR017

Untuk memudahkan dalam memahami perhitungan keuntungan dari SR017, maka MoneyDuck akan memberikan contoh simulasinya. Perlu diketahui bahwa besar kupon sukuk ritel SR017 adalah 5,9% per tahun dan dikenai pajak sebesar 10%. Misalnya, kamu berinvestasi sebanyak Rp20.000.000. Maka, perhitungan keuntungan kamu per bulan sebagai berikut:

  • Kupon per tahun: Rp20.000.000 x 10% = Rp2.000.000

  • Kupon per bulan: Rp2.000.000 : 12 = Rp166.666,7

  • Pajak per bulan: Rp166.666,7 x 10% = Rp16.666,7

  • Kupon bersih yang diterima per bulan: Rp166.666,7 - Rp16.666,7 = Rp150.000

Sukuk Ritel SR017, Investasi yang Bisa Bantu Negara

Investasi aman dengan sukuk ritel

Makin tertarik investasi sukuk ritel SR017? Yuk, jangan ditunda-tunda lagi karena waktu pembeliannya hanya sampai 14 September 2022. Dengan berinvestasi SR017, kamu akan mendapatkan cuan sekaligus membantu pembangunan negara. Jika kamu masih memiliki pertanyaan mengenai SR017, maka bisa tanyakan kepada Expert MoneyDuck melalui layanan Konsultasi Gratis di bawah artikel ini. Setelah terhubung, kamu juga bisa menanyakan perihal keuangan lainnya, tak hanya investasi, namun juga bisa mengenai produk asuransi,(https://moneyduck.com/id/articles/1513-pengertian-polis-asuransi-fungsi-dan-tipe-polis-asuransi/) tabungan, atau pinjaman.

Author

Moneyduck Contents Team

Share

Provider

Provider

Bank BTN

Kelahiran bank BTN dimulai dari didirikannya Postpaarbank di Batavia (sekarang Jakarta) pada tahun 1897 pada masa kependudukan Belanda, yang kemudian diambil alih oleh Jepang di tahun 1942 dan diganti namanya menjadi Tyokin Kyoku. Memasuki kemerdekaan RI, namanya kembali berubah menjadi Kantor Tabungan Pos RI dan ditetapkan sebagai satu-satunya lembaga tabungan di Indonesia. Pada 1950, namanya pun berganti menjadi Bank Tabungan Pos. Tonggak sejarah perbankan Indonesia berlanjut dimana pada tahun 1974 Bank BTN ditetapkan sebagai pengelola pembiayaan perumahan rakyat dan di tahun 1976 hadir untuk pertama kali di Indonesia, Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dengan bank BTN sebagai pelopornya. Di tahun 1992 Bank BTN mendapatkan status baru sebagai persero sehingga memiliki otoritas untuk bisa juga melayani segmen komersial seperti bank-bank umum lainnya. Tahun 2009 adalah tonggak Bank BTN berkiprah di pasar terbuka. Pertama dengan keluarnya ijin efektif berlakunya produk investasi berbasis sekuritasi dari BTN, dan kedua dengan resminya BTN terdaftar di lantai Bursa Efek Indonesia melalui penawaran saham perdananya. Sebagai salah satu bank BUMN yang terus berkomitmen fokus pada pembiayaan perumahaan masyarakat Indonesia, Bank BTN juga mengembangkan sayapnya dalam menyediakan produk dan layanan terdepan untuk setiap segmen nasabahnya yang meliputi perorangan maupun pelaku bisnis, segmen kalangan umum sampai prioritas. Bank BTN juga hadir dalam bentuk unit perbankan syariah sehingga semakin lengkap dalam memenuhi kebutuhan perbankan masyarakat Indonesia secara luas.

Bank BTN

Kelahiran bank BTN dimulai dari didirikannya Postpaarbank di Batavia (sekarang Jakarta) pada tahun 1897 pada masa kependudukan Belanda, yang kemudian diambil alih oleh Jepang di tahun 1942 dan diganti namanya menjadi Tyokin Kyoku. Memasuki kemerdekaan RI, namanya kembali berubah menjadi Kantor Tabungan Pos RI dan ditetapkan sebagai satu-satunya lembaga tabungan di Indonesia. Pada 1950, namanya pun berganti menjadi Bank Tabungan Pos. Tonggak sejarah perbankan Indonesia berlanjut dimana pada tahun 1974 Bank BTN ditetapkan sebagai pengelola pembiayaan perumahan rakyat dan di tahun 1976 hadir untuk pertama kali di Indonesia, Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dengan bank BTN sebagai pelopornya. Di tahun 1992 Bank BTN mendapatkan status baru sebagai persero sehingga memiliki otoritas untuk bisa juga melayani segmen komersial seperti bank-bank umum lainnya. Tahun 2009 adalah tonggak Bank BTN berkiprah di pasar terbuka. Pertama dengan keluarnya ijin efektif berlakunya produk investasi berbasis sekuritasi dari BTN, dan kedua dengan resminya BTN terdaftar di lantai Bursa Efek Indonesia melalui penawaran saham perdananya. Sebagai salah satu bank BUMN yang terus berkomitmen fokus pada pembiayaan perumahaan masyarakat Indonesia, Bank BTN juga mengembangkan sayapnya dalam menyediakan produk dan layanan terdepan untuk setiap segmen nasabahnya yang meliputi perorangan maupun pelaku bisnis, segmen kalangan umum sampai prioritas. Bank BTN juga hadir dalam bentuk unit perbankan syariah sehingga semakin lengkap dalam memenuhi kebutuhan perbankan masyarakat Indonesia secara luas.

Bank BTN

Kelahiran bank BTN dimulai dari didirikannya Postpaarbank di Batavia (sekarang Jakarta) pada tahun 1897 pada masa kependudukan Belanda, yang kemudian diambil alih oleh Jepang di tahun 1942 dan diganti namanya menjadi Tyokin Kyoku. Memasuki kemerdekaan RI, namanya kembali berubah menjadi Kantor Tabungan Pos RI dan ditetapkan sebagai satu-satunya lembaga tabungan di Indonesia. Pada 1950, namanya pun berganti menjadi Bank Tabungan Pos. Tonggak sejarah perbankan Indonesia berlanjut dimana pada tahun 1974 Bank BTN ditetapkan sebagai pengelola pembiayaan perumahan rakyat dan di tahun 1976 hadir untuk pertama kali di Indonesia, Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dengan bank BTN sebagai pelopornya. Di tahun 1992 Bank BTN mendapatkan status baru sebagai persero sehingga memiliki otoritas untuk bisa juga melayani segmen komersial seperti bank-bank umum lainnya. Tahun 2009 adalah tonggak Bank BTN berkiprah di pasar terbuka. Pertama dengan keluarnya ijin efektif berlakunya produk investasi berbasis sekuritasi dari BTN, dan kedua dengan resminya BTN terdaftar di lantai Bursa Efek Indonesia melalui penawaran saham perdananya. Sebagai salah satu bank BUMN yang terus berkomitmen fokus pada pembiayaan perumahaan masyarakat Indonesia, Bank BTN juga mengembangkan sayapnya dalam menyediakan produk dan layanan terdepan untuk setiap segmen nasabahnya yang meliputi perorangan maupun pelaku bisnis, segmen kalangan umum sampai prioritas. Bank BTN juga hadir dalam bentuk unit perbankan syariah sehingga semakin lengkap dalam memenuhi kebutuhan perbankan masyarakat Indonesia secara luas.

Bank BRI

Bank Rakyat Indonesia (BRI) lahir pada tahun 1895, dengan bentuk awal sebagai suatu lembaga keuangan yang khusus melayani orang-orang Indonesia pada saat itu. Awal didirikan di Purwokerto Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dan diberi nama dalam bahasa Belanda yang bila diartikan ke bahasa Indonesia menjadi "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto". Pada tahun 1946 BRI resmi menjadi Bank Pemerintah pertama di Indonesia ditetapkan melalui peraturan pemerintah. Walaupun sempat berhenti beroperasi setelah itu, BRI kembali aktif pada tahun 1949 dan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada rentang tahun 1960-1965 BRI juga sempat mengalami peleburan dengan Bank Tani Nelayan dan NHM, dimana intgrasi ini juga beberapa kali mengalami perubahan bentuk dalam periode tersebut. Sejak 1992 BRI resmi menjadi perseroan terbatas dengan 100% kepemilikan ada pada Pemerintah Indonesia. Pada 2003 pemerintah Indonesia menjual 30% sahamnya sehingga BRI pun resmi menjadi perusahaan publik. Dengan keunggulannya memiliki cakupan wilayah layanan luas secara nasional, BRI berkomitmen untuk selalu mendukung peningkatan ekonomi masyarakat dengan fokus pada layanan bagi segmen mikro, kecil, dan menengah. BRI dibantu beberapa anak perusahaan dalam memberikan layanan terbaiknya meliputi penyimpanan dana, pemberikan kredit, dan investasi, dimana hal ini dicapai dengan memadukan SDM profesional, teknologi handal, jaringan konvensional dan digital yang produktif dengan tetap berpegang teguh pada prinsip manajemen operasi resiko yang unggul dan tata kelola perusahaan yang baik.

Bank BRI

Bank Rakyat Indonesia (BRI) lahir pada tahun 1895, dengan bentuk awal sebagai suatu lembaga keuangan yang khusus melayani orang-orang Indonesia pada saat itu. Awal didirikan di Purwokerto Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dan diberi nama dalam bahasa Belanda yang bila diartikan ke bahasa Indonesia menjadi "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto". Pada tahun 1946 BRI resmi menjadi Bank Pemerintah pertama di Indonesia ditetapkan melalui peraturan pemerintah. Walaupun sempat berhenti beroperasi setelah itu, BRI kembali aktif pada tahun 1949 dan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada rentang tahun 1960-1965 BRI juga sempat mengalami peleburan dengan Bank Tani Nelayan dan NHM, dimana intgrasi ini juga beberapa kali mengalami perubahan bentuk dalam periode tersebut. Sejak 1992 BRI resmi menjadi perseroan terbatas dengan 100% kepemilikan ada pada Pemerintah Indonesia. Pada 2003 pemerintah Indonesia menjual 30% sahamnya sehingga BRI pun resmi menjadi perusahaan publik. Dengan keunggulannya memiliki cakupan wilayah layanan luas secara nasional, BRI berkomitmen untuk selalu mendukung peningkatan ekonomi masyarakat dengan fokus pada layanan bagi segmen mikro, kecil, dan menengah. BRI dibantu beberapa anak perusahaan dalam memberikan layanan terbaiknya meliputi penyimpanan dana, pemberikan kredit, dan investasi, dimana hal ini dicapai dengan memadukan SDM profesional, teknologi handal, jaringan konvensional dan digital yang produktif dengan tetap berpegang teguh pada prinsip manajemen operasi resiko yang unggul dan tata kelola perusahaan yang baik.

Bank BRI

Bank Rakyat Indonesia (BRI) lahir pada tahun 1895, dengan bentuk awal sebagai suatu lembaga keuangan yang khusus melayani orang-orang Indonesia pada saat itu. Awal didirikan di Purwokerto Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dan diberi nama dalam bahasa Belanda yang bila diartikan ke bahasa Indonesia menjadi "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto". Pada tahun 1946 BRI resmi menjadi Bank Pemerintah pertama di Indonesia ditetapkan melalui peraturan pemerintah. Walaupun sempat berhenti beroperasi setelah itu, BRI kembali aktif pada tahun 1949 dan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada rentang tahun 1960-1965 BRI juga sempat mengalami peleburan dengan Bank Tani Nelayan dan NHM, dimana intgrasi ini juga beberapa kali mengalami perubahan bentuk dalam periode tersebut. Sejak 1992 BRI resmi menjadi perseroan terbatas dengan 100% kepemilikan ada pada Pemerintah Indonesia. Pada 2003 pemerintah Indonesia menjual 30% sahamnya sehingga BRI pun resmi menjadi perusahaan publik. Dengan keunggulannya memiliki cakupan wilayah layanan luas secara nasional, BRI berkomitmen untuk selalu mendukung peningkatan ekonomi masyarakat dengan fokus pada layanan bagi segmen mikro, kecil, dan menengah. BRI dibantu beberapa anak perusahaan dalam memberikan layanan terbaiknya meliputi penyimpanan dana, pemberikan kredit, dan investasi, dimana hal ini dicapai dengan memadukan SDM profesional, teknologi handal, jaringan konvensional dan digital yang produktif dengan tetap berpegang teguh pada prinsip manajemen operasi resiko yang unggul dan tata kelola perusahaan yang baik.

Related News

Related News

Related News

Bingung Soal Produk Keuangan?

Kamu bisa ngobrol langsung dan terima penawaran terbaik dari pakarnya.

Tentang MoneyDuck for Experts

Bingung Soal Produk Keuangan?

Kamu bisa ngobrol langsung dan terima penawaran terbaik dari pakarnya.

Tentang MoneyDuck for Experts

Bingung Soal Produk Keuangan?

Kamu bisa ngobrol langsung dan terima penawaran terbaik dari pakarnya.

Tentang MoneyDuck for Experts

New Contents

Artikel Gadai BPKB Mobil Nissan Grand Livina

Gedung Wisma Kodel Lantai 8. Jl. H.R Rasuna Said Kav B-4, Kel. Setiabudi, Kec. Setiabudi Kota Adm. Jakarta Selatan 12910

Produk Finansial

Kelola Keuangan Sehari-hari

Literasi Finansial

© PT MONEYDUCK TEKNOLOGI INDONESIA

Gedung Wisma Kodel Lantai 8. Jl. H.R Rasuna Said Kav B-4, Kel. Setiabudi, Kec. Setiabudi Kota Adm. Jakarta Selatan 12910

Produk Finansial

Kelola Keuangan Sehari-hari

Literasi Finansial

© PT MONEYDUCK TEKNOLOGI INDONESIA

Gedung Wisma Kodel Lantai 8. Jl. H.R Rasuna Said Kav B-4, Kel. Setiabudi, Kec. Setiabudi Kota Adm. Jakarta Selatan 12910

Produk Finansial

Kelola Keuangan Sehari-hari

Literasi Finansial

© PT MONEYDUCK TEKNOLOGI INDONESIA